Return

Prolog

Ketika ku yakin telah mengenal dirimu, namun kenyataannya malah sebaliknya. Ku benar-benar buta akan dirimu yang sesungguhnya.

Dirimu yang kulihat selama ini adalah seseorang yang kuat, cuek, dan tak tersentuh. Dirimu yang kukenal selalu tampil penuh percaya diri dan tak perduli akan setiap bisikan-bisikan orang-orang disekitarmu. Dan dirimu yang kukenal selalu bersikap acuh tak acuh pada setiap orang, bahkan padaku sekalipun.

Namun kenapa tiba-tiba kau datang dihadapanku dengan berurai air mata, air mata yang selama ini tak pernah kulihat sekalipun ketika kakimu patah.

Kenapa engkau datang ketika ku ingin pergi menjauh dari dirimu, seolah-olah kau perduli dengan kepergianku. Kenapa engkau datang seolah aku sangat berharga untukmu. Kenapa sekarang kau perduli padaku, tak seperti sebelum-sebelumnya yang mengacuhkanku, membentakku, dan menatapku tajam seakan aku adalah hama yang paling menjijikan.

Kenapa kau mencegahku pergi dengan kata-kata itu. Kata-kata yang telah kutunggu- tunggu keluar dari mulutmu selama 7 tahun ini. Kata-kata yang dulu berarti tapi sekarang tak lagi karena telah tenggelam diantara kekecewaan.

I Love You kata-kata yang terlambat kau ucapkan sehingga kini tak mampu mencegahku pergi dari sisimu. Dan satu lagi hal yang paling ku sesali. Kenapa harus sekarang........?