Aku tahu itu Kamu

22 1 0
                                    

Kelas-kelas masih sepi. Terang saja sekarang masih jam 6 pagi, para murid enggan untuk datang ke sekolah pagi-pagi seperti ini kecuali sekelompok murid pecinta buku dan perpustakaan. Begitu juga Rae Soo sejujurnya dia malas untuk berangkat sepagi ini, tapi entah kenapa dia ingin menikmati suasana sekolah yang tenang.

"Ya........ Bener-bener pemalas. Jam segini belom ada yang dateng. Yakin nih baru gue, rekor-rekor. Hahahahaha"

Bosan karna belum ada teman sekelasnya yang datang Rae Soo berjalan keluar kelasnya. Sambil memasang headphone matanya melihat-melihat sekitar mencari objek yang mungkin bisa menarik perhatiannya. Rae Soo bersenandung pelan dan mungkin karna terlalu terbawa suasana ia sampai tidak sadar kalau menabrak seseorang. Entah karna tenanganya yang mirip hulk atau memang orang yg ditabraknya yang terlalu lemah sampai jatuh dilantai begitu. Setelah mengucapkan maaf tanpa sengaja Rae Soo melihat kalung berbandul kelinci yang sudah dirinya hafal betul. Perlahan senyumannya merekah meski punggung orang tadi sudah nggak terlihat.

"Nggak salah lagi, itu pasti dia. Kenapa tambah ganteng banget sih sekarang?? Kan jadi pengen gue peluk-peluk. " Rae Soo nyengir makin lebar bodo amat lah gimana tanggapan murid lain.

"Woy, lo ya di tunggunin malah udah duluan. Gimana sih lo"

"Astaga maapin gue ya gue lupa. Lho juga dateng- dateng ngerusak suasana aja".

"Tadi gue denger peluk-peluk nih, siapa sih??"

Rae Soo menatap temannya yang terseyum alay itu dengan jijik. Dengan menghentakkan kaki dia lari ke kelas yang akhirnya di ikuti Kimmy. Mereka berdua lari-larian di tengah korior, untung sekolah masih sepi kalau enggak dijamin telinga mereka bakal merah sebelah karna kena jewer bu Ah Ra guru BK yang galaknya nggak nanggung-nanggung itu.

****

Jungkook tengah duduk di Rooftop gedung sekolahnya. Entah kenapa kejadian tadi pagi masih mengganggu pikirannya. Padahal hanya sebuah kejadian biasa yang tidak ada sedikitpun sesuatu yang istimewa. Namun hingga bel istirahat berbunyi dia masih betah duduk sendiri bahkan malas beranjak untuk mengikuti jam pelajaran seperti dirinya yang biasa. Dengan matanya yang tajam Jungkook mengarahkan pandangannya ke depan, tepat di sekitaran lapangan dia melihat adegan kejar-kejaran murid bandel dengan bu Ah Ra. Jungkook sering tidak paham dengan apa yang dilakukan sekelompok murid bandel seperti itu. Menurutnya tidak untungnya selalu mencari masalah dengan bu Ah Ra yang ada nantinya malah akan merepotkan diri sendiri dengan omelan serta hukuman yang tidak masuk akal.

Dan saat ini dirinya melakukan hal yang sama seperti yang murid bandel itu lakukan. Dia hanya berdiam diri di Rooftop sendirian tanpa melakukan apapun, bahkan melewati jam pelajarannya. Entah apa yang akan dirinya terima nanti dari bu Ah Ra, tapi dirinya tidak perduli hanya melewati 2 jam pelajaran MTK tidak akan membuat nilainya turun. Kini Jungkook mendongak dan mengamati langit yang tenang,  mencoba menenangkan diri dan melupakan kejadian tadi sehingga mood nya tidak akan terganggu dihari yang paling ia nantikan.

" Yak.. Jungkook " teriakan bu Ah Ra terdengar sampai seluruh Rooftop. Mau tidak mau Jungkook akhirnya menoleh ke arahnya.

" Aish... Sial banget Gue" 

Meski menggerutu Jungkook tetap memasang wajah datar andalannya. Bu Ah Ra yang mendengar itu hanya bisa geleng-geleng kepala, bingung bagaimana harus menghadapi manusia berwajah datar yang berotak cerdas yang ada didepannya itu.

Jungkook kembali menuju kelasnya, setidaknya hari ini ia harus bersyukur atas kecerdasan otaknya sehingga ia tidak perlu repot membersihkan kamar mandi sekolah. Di lapangan dipenuhi anak anak yang sedang berolahraga, sebuah bola voli menyentuh sepatunya tapi Jungkook tidak ada niat sedikitpun untuk mengambilnya.Biarlah cewek yang sedang berlari kearahnya itu yang mengambilnya sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang