[ 13 ]

8.5K 466 5
                                    

JAM pelajaran ketigq dan keempat diisi dengan pelajaran matematika yang membuat otak Natasha seketika meluap-luap, tenaganya pun habis hanya untuk berpikir 10 soal yang diberikan oleh gurunya.

Setelah mengerjakan soal-soal laknat tersebut, pikiran Natasha berkelana kesana-kemari, memikirkan banyak hal yang sempat dilupakan olehnya.

Termasuk Iqbaal.

Sudah beberapa kali ia bertemu dengan Iqbaal, dan pria itu juga beberapa kali mengajaknya untuk berbicara namun Natasha selalu menolak.

Natasha belum siap untuk menghadapi pria itu, karena rasa kecewa yang ada di dalam diri Natasha belum juga membaik.

"Ta, kantin yok?" Ajak Flo sembari menyenggol pelan bahu Nata. Ia pun menoleh dan memberikan tatapan bertanya-tanya.

"Ngalamun terus, sih! Ayo, kantin!" Ulang Flo.

"Emang udah bell?" Ran dan Flo hanya memutar bola mata mereka dengan malas. Karena lamunannya Natasha sampai tidak mendengar bell istirahat.

"Gue bawa bekel, kalian aja ya yang ke kantin?" Jawab Natasha sembari mengeluarkan kotak berwarna pink favorit Natasha.

"Makan di kantin aja, daripada sendirian di kelas," perintah Ran. Natasha hanya mengangguk patuh lalu beranjak dari duduknya.

🎈

SEPULANG sekolah ini, Natasha memilih untuk membelokkan dirinya menuju restoran favorit keluarganya karena ia merasa bahwa cacing di perutnya sudah berteriak meminta makan.

"Mbak, saya mau nasi goreng satu sama lemon squash-nya satu, ya!" Waitress tersebut mencatat pesanan yang Nata pesan lalu mengulangnya kembali agar tidak terjadi kesalahan.

"Tunggu sebentar ya, Kak." Natasha hanya mengangguk untuk mengiyakan perkataan pelayan restoran tersebut.

Ting!

Ponsel Natasha berbunyi, menandakan ada pesan singkat yang masuk.

You have one message from Alvaro.

Alva: lagi dimana, Ta?
16.22

Natasha Anderson: Makan di restoran😋
16.23

Alvaro: Dih, ga ngajak!
16.25

Natasha Anderson: Bodo, suruh siapa main futsal.
16.27

Alvaro: Suka-suka gue lah.
16.27

Natasha Anderson: Yaudah, gue makan juga suka-suka gue lah.
16.28

Saat Natasha akan meletakkan ponselnya ke dalam tas, tiba-tiba ada seseorang yang memegang lengannya.

Natasha menoleh, ia beranjak dari duduknya dan hendak pergi meninggalkan tempat tersebut. Namun, orang itu mencegahnya.

"I just need to talk about our relationship, Sha." Detak jantung Natasha berubah menjadi dua kali lebih cepat dari biasanya.

Dia merindukan suara ini. Sangat-sangat merindukannya.

"I'm done with you, Baal." Hati Iqbaal terasa tertusuk jarum berkali-kali. Namun, ia berusaha untuk menutupinya.

KAKAK OSIS ft. idrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang