LIMA hari sejak kejadian Iqbaal memukul Alva di rumah Natasha, sampai saat ini Iqbaal belum juga berniat untuk meminta maaf pada Natasha.
Bukan karena dirinya tidak menyayangi, hanya saja dirinya tidak yakin bahwa ia akan mendapat kesempatan lagi dari Natasha.
Kini, Iqbaal berjalan menuju ruang OSIS dengan tas gendong berwarna hitamnya yang ada dipunggung, baju yang keluar dari celana, rambut yang sudah hampir menyentuh kerah bajunya, serta sneakers putih favoritnya.
Penampilan khas anak-anak berandal.
Iqbaal membuka pintu pada ruangan yang tidak terlalu besar itu. Harum parfum khas anak muda langsung tercium di indera penciumannya lalu duduk pada salah satu kursi yang ada.
Sepulang sekolah ini, Iqbaal mengumpulkan anak OSIS untuk membahas acara pelepasan kelas 12 yang akan diadakan satu bulan kedepan. Yang artinya, masa jabatannya juga sebentar lagi akan berakhir.
"Sudah berkumpul semua?" Tanya Iqbaal ketika melihat anggotanya sudah cukup banyak yang berada di tempat tersebut.
"Flora Queenera belum hadir, Baal!" Ucap Citra yang sedang mengabsen teman-temannya.
"Coba biar gue hubungi dulu," jawab Iqbaal sembari mengotak-atik ponselnya.
You: Sha, mau tanya apa Flo lagi sama lo? Kalo iya tolong sampaikan dia harus kumpul OSIS sekarang juga. Makasih.
15.45Iqbaal kembali mengunci layar ponselnya dan pandangannya kembali lurus kedepan.
"Kita mulai dulu aja, sekalian nunggu Flora datang," ucap Iqbaal sembari membuka buku catatan tentang OSISnya yang ada di samping tangannya.Semua anggota meng-iya-kan perintah Iqbaal.
"Ada yang mau usul tentang tema apa yang dipakai nantinya?" Ponselnya kembali bergetar, membuat pandangannya mengarah pada ponsel.
Natasha Anderson: udh
15.56Sesingkat itu? Batin Iqbaal bertanya.
"Saya ada, Kak!" Pandangannya mendongak, melihat salah satu anggota-nya ingin memberi usul dengan mengangkat tangan, "apa, Adel?" Balasnya."Kemarin saya mendapat amanat dari kakak-kakak kelas 12 untuk menyampaikan tema untuk acara pelepasan. Mereka bilang hanya mau yang sederhana saja, tapi mereka mau acara prom night memakai tema black and white."
"Hanya black and white?" Tanya Iqbaal heran. Pasalnya, setahu Iqbaal kelas 12 adalah angkatan paling ribet dan sekarang mereka hanya mau acara sesederhana itu? Oke, ini sedikit meringankan Iqbaal. "Iya, Kak, hanya itu," jawab Adel.
"Oke, kalau itu yang mereka mau. Jadi, pertemuan berikutnya kita akan membahas pembagian tugas. Untuk rapat hari ini saya cukupkan sekian, terimakasih dan selamat sore!" Anggotanya mendesah lega, akhirnya mereka dapat kembali kerumah yang sejak tadi mereka iming-imingi, "sore!" Sahut mereka secara serempak.
"Gue duluan ya, Baal!" Ucap Citra, ketika melihat hanya mereka berdua yang ada di ruang OSIS. "Yoi, besok daftar absen serahin ke Pak Doni, ya!" Citra hanya mengangguk mengerti dan berjalan keluar dari ruang OSIS.
"Kak, rapatnya belum mulai?" Suara itu membuat Iqbaal yang tengah asik dengan ponselnya terpaksa mendongakkan kepalanya, melihat Flo baru saja sampai di ruang OSIS setelah rapat selesai. "Lo itu rajin banget, ya. Rapat udah selesai, lo baru dateng," ucap Iqbaal dengan sarkas lalu ia beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Flo.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK OSIS ft. idr
FanfictionKarena memang sejak awal pertemuan, Natasha membenci Iqbaal dan berharap Iqbaal hilang ditelan bumi. Tapi, siapa sangka jika ternyata Iqbaal adalah pemilik hatinya? Si ketua OSIS berandal, yang mencintai Natasha sejak awal pertemuan mereka. Copyrigh...