"Elsa, pliss bangun Sa. Bangun. Lo mau ke Indonesia kan? Bangun Sa, besok lo berangkat! Nyokap lo pasti kangen Sa sama lo." Ucap Chloe seraya mengguncangkan badan Elsa.
Ya, penyakit Elsa mulai kembali menyerang. Elsa jatuh pingsan saat Ia berbelanja tadi, namun Elsa tidak mengeluh sakit dan langsung jatuh pingsan. Chloe yang panik pun langsung menelpon ambulance.
Chloe yang panik pun langsung menelpon Mama nya dan Thomas.
"Chloe gimana keadaan Elsa?" Tanya Andriana
"Tadi sempet gak stabil sih mom. Tapi sekarang udah baikan dan langsung di pindahin ke sini." Jelas Chloe
"Dia sebenarnya kenapa sih? Kok bisa gini? Jelasin ke aku." Tanya Thomas penuh selidik
"Gi... gini... gini... jadi... jadi..." Chloe menarik napas dalam-dalam dan mulai melanjutkan kalimatnya. "Elsa punya penyakit kanker pankreas."
"Hah?! Lo serius?"
"Aku serius! Elah ngapain sih bohong. Udah ya, aku tinggal sebentar." Ucap Chloe
***
Chloe berjalan bersama temannya di taman. Seketika jalan Chloe terhenti. Ia melihat sosok yang tak asing di matanya. Yap, dan itu adalah Chris. Chris sedang bercumbu dengan gadis lain. Chris yang masih menyandang status menjadi pacar Elsa, kini sedang bercumbu mesra dengan oranglain di saat Elsa sedang berjuang mati-matian untuk tetap hidup bersama Chris.
Dengan langkah besar, Chloe berjalan kearah Chris dan langsung menamparnya.
"Eh lo! Jadi selama ini lo selingkuh?! Bener ternyata dugaan gue." Chloe tersenyum sinis kearah Chris
"Dia siapa? Jalang lo? Haha murahan." Chole memandangi cewek itu dari atas sampai bawah
"Kamu ngapain disini? Elsa mana?" Tanya Chris
"Gausah sok peduli sama Elsa! Gue jadi kasian sama Elsa, dia mati-matian berjuang buat lo, eh lo nya malah nusuk dia dari belakang."
"Berjuang mati-matian? Emang Elsa kenapa?" Ucap Chris
"Lo juga gak perlu tau apa yang terjadi sama Elsa!"
"Gue bener bener peduli. Pliss kasih tau gue."
"Peduli?! Lo bilang lo peduli sama Elsa?! Peduli apanya hah?! Lo bercumbu di belakang Elsa! Lo bahkan yang pacarnya gak tau Elsa kenapa?! Pacar macam apa lo!" Bentak Chloe
"Demi Elsa, demi Elsa gue bakal putusin Angela di sini juga." Chris menarik napas dan menatap Angela di sampingnya. "Angela kita putus untuk yang kedua kalinya."
"Dan gue bakal tetap pada pendirian gue." Ucap Chloe.
"Pliss Chloe pliss. Apa yang harus gue lakuin supaya lo ngasih tau dimana Elsa?"
***
Elsa tersadar dari lamunannya. Ya, saat ini Ia sedang berada di rumah sakit.
"Makan lagi ya Sa." Bujuk Thomas
Elsa menggeleng lemah
"Sa, lo mau sembuh kan? Iya kan? Makan dong. Besok, keluarga lo kesini. Lo gamau kan liat mereka sedih?" Bujuk Chloe
"Tapi--tapi makanan ini pahit. Aku gak suka." Lirih Elsa
"Kemana Elsa yang dulu? Kemana Elsa yang selalu ceria? Mana Elsa yang bawel?" Thomas menatap Elsa dengan tatapan sendu
"Dia udah gak ada, udah mati." Ucap Elsa pelan
***
Sesuai dengan apa yang dikatakan Chloe, sekarang kedua orangtua Elsa dan Kania datang dari Indonesia untuk menjaga Elsa selama sakit.
Elsa yang melihatnya hanya bisa tersenyum kearah mereka. Elsa benar-benar sulit untuk bergerak, alhasil dia tidak bisa memeluk mereka.
"Mama, Papa, Kania, kalo Elsa udah gaada jangan nangis ya. Kalian harus ikhlas, Elsa gamau liat salah satu dari kalian menitikan air mata, walaupun setetes." Ucap Elsa
"Kak, kakak ngomong apa sih! Kakak pasti akan sembuh. Kania mau main lagi sama kakak." Ucap Kania
Elsa tersenyum. "Kakak seneng, akhirnya kamu mau bicara lagi sama kakak."
"Elsa, apa yang dikatakan adik kamu benar. Kamu akan sembuh, jangan bicara seperti itu nak." Ucap Papa
"Mah, Mama jangan nangis. Elsa gamau di saat-saat terakhir Elsa, Elsa ngeliat Mama nangis."
"Engga sayang, Mama gak nangis. Ini cuma ada debu kok." Ucapnya seraya menghapus air matanya.
"Mama, Elsa siap untuk di kemo." Ucap Elsa sambil memejamkan matanya.
Ya, dan setelah sesaat Elsa mengucapkan itu, Mama Elsa menangis. Dan Ia juga berharap, kalau putri sulung diberi kesembuhan. Walaupun, peluang untuk Elsa hidup itu kecil.
Tbc😚
KAMU SEDANG MEMBACA
London Love Story
Fanfic"Aku minta maaf, atas apa yang aku udah perbuat sama kamu. Sekarang aku minta kamu bangun, aku gak kuat lihat kamu seperti ini."