Keesokannya
"Ran! Bangun Ran!" Teriak Mama dari bawah.
"Ah iya Ma! Udah bangun kok!" Ucap Rani yang bergegas turun.
"Nahh, kamu udah SMA jadi rajin ya haha ga kayak smp dulu. Jam segini udah rapi, dulu sih masih tidur." Ucap Papa.
"Hahaha, manusia kan juga bisa berubah Pa. Aku salah satunya" ucap Rani penuh senyum.
"(Eh? Itu.. Kan.. Kata kata Daren.. Aduh..?)" Ucap Rani dalam hati.
"Sarapannya nih say" Ucap Mama.
"Ngga Ma, makasih.. Aku ntar banyak kegiatan di sekolah, kalo makan dulu nanti mual."
"Waduhh.. Roti aja gamau? Susu gitu?"
"Ga Ma, makasih :))"
"Ran, ada yang permisi tuh?" Tanya Mama.
"Papa aja yang keluar" ucap Papa.
........
"Ran, sejak kapan kamu punya cowo?" Tanya Papa yang menghampiri Rani di dapur bersama Mama.
"Hah? Rani punya pacar? Waduhh" ucap Mama.
"Ngga Ma! Bukan pacar, lagian siapa sih pagi pagi nyamper.." Ucap Rani.
"Teman mu yang pernah kesini Ran..." Ucap Papa.
"Siapa? Yaudah aku keluar dulu ya" ucap Rani.
"Ikut ah haha" ucap Mama
"Apaan sih Ma" ucap Rani.
"Eh? Daren?" Tanya Rani bingung.
"Hai Ran, selamat pagi. Pagi juga tante" Ucap Daren dengan senyuman manisnya.
"O kamu yang waktu itu.. Haha, masuk dulu nak?" Ucap Mama.
"Gausah tante, makasih. Ayo Ran berangkat bareng aku." Ucap Daren.
"Gausah makasih, aku naik motor aja." Ucap Rani ketus
"Jangan gitu lah, kita kan bisa sampe sore. Gabaik cewe sendirian haha" Ucap Daren merayu.
"Iya tuh Ran, coba dengerin dia. Dia cowo bisa lebih jaga kamu, biar kayak Papa ke Mama dulu hahahha" ucap Papa.
"Ng.. Tapi Pa.." Ucap Rani ragu.
"Om, boleh kan aku nganter jemput Rani? Boleh dong ya om? Hahaha" Daren memohon.
"Haha boleh aja asal dijaga baik baik nih anak bandel satu." Ucap Papa Rani.
"Aku ga bandel Paaa!!" Teriak Rani.
"Haha iya iya, anak manis satu ini" Ucap Papa
"Hmph!"
"Yaudah tante, om. Pamit dulu ya, Ayo Ran. Ntar telat loh." ucap Daren.
"Yaudah deh, dadah Papa Mama~!"
......
Sesampainya disekolah, banyak siswa yang sudah mulai berkumpul di lapangan untuk apel pagi. Apel tak lama dan dilanjut bersih bersih. Saat bersih bersih, Daren bersama Dita dan Rani membersihkan Taman belakang dekat gedung olahraga.
"Ran" ucal Dita.
"Hm?"
"Disini enak adem kann? Untung aku cantumin nama kita disini haha" Ucap Ita dengan diselingi tawa kecil.
"Iya Dit, makasih loh ya" Ucap Rani.
"Daren gamau makasih?" Tanya Dita.
"Mau banget apa mau aja? Haha" canda Daren
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beginning And End Of My Basketball
RomansaRani dan Rado adalah teman masa kecil. Mereka sering sekolah ditempat yang sama. Hingga saat kelas 8 mereka bertemu murid pindahan bernama Sei, Daren dan Yuta. Rado pun mendapat beasiswa ke Amerika untuk kelas 9 nanti. Akankah Rado pergi? Atau tidak...
