Five

952 146 11
                                    

Suho daritadi terdiam di tempat duduknya sambil menatap Chanyeol yang duduk di ranjangnya. Ia bingung ada apa dengan Chanyeol? Pasalnya ia setelah bangun tidak berkata apa-apa dan melamun seperti orang bodoh.

Chanyeol harus di rawat di rumah sakit selama seminggu. Ny. Park pulang ke rumah untuk mengambil beberapa baju dan Suho menemani Chanyeol sampai Ny. Park kembali.

Tidak ada perkataan sama sekali, Suho menghela napas kasar. Tapi Chanyeol tidak menanggapinya membuat Suho kesal.

"Apa kau tidak apa-apa?" Keheningan pun akhirnya terpecahkan oleh Suho yang menanyai keadaannya Chanyeol yang akhirnya menatapnya.

Chanyeol tersenyum tipis. "Aku tidak apa-apa."

"Kau gila, huh? Mengurung diri di dalam kamar selama 1 minggu. Aku enggak tahan melihat kau kurus. Jelek tau." Chanyeol terkekeh mendengar ocehannya Suho.

"Ketawa. Ketawa." Kesal Suho karena membuatnya khawatir sebagai sahabatnya.

"Mianhae, karena sudah mengkhawatirkanku." Suho menghela napas kasar melihat Chanyeol yang menyesalinya.

"Lepaskan gadis itu. Berlian tidak hanya satu di dunia ini. Kau boleh membenciku karena seenaknya menasehatimu. Tapi pikirkan kesehatanmu, apa orang-orang yang di sekitarmu senang pada mu yang menyakiti diri sendiri. Sebagai sahabat, aku akan membantumu menenangkan hati dan pikiranmu." Jelas Suho. Chanyeol hanya menundukkan kepalanya.

Hiks~

Terdengar suara tangisan yang berasal dari Chanyeol. Suho melihat buliran air matanya Chanyeol jatuh.

"Ada apa?" Tanya Suho khawatir.

"Darimana kau belajar kata-kata yang bagus seperti itu. Hiks....hiks."

"Ya ampun. " Suho langsung memasang wajah kesal pada Chanyeol.

"Begitu yaa, mulai meledekku.. tau ah. Aku jadi nyesal mengatakannya tadi." Ucap Suho sambil melipatkan kedua tangannya di dadanya dan menatap Chanyeol benci.

Chanyeol hanya tertawa dan mendongakkan kepalanya sambil tersenyum menatap Suho.

"Gomawo."

"Berterima kasihlah dan meminta maaflah pada Chorong. Perjuangannya mencari Jung Eunji benar-benar sungguh-sungguh. Ia mencarinya sambil memikirkan dan mengkhawatirkanmu yang sangat menderita sekali. Aku sudah melarangnya tapi ia tetap bersikeras mencarinya saat ia sakit. Makanya aku ke rumahmu untuk mengatakan ini dan memberhentikkan Chorong. Hanya kau yang bisa." Ucap Suho membuat air matanya Chanyeol mengalir lagi.

"Apa? Kau mulai tersanjung dengan perkataanku, huh?" Tanya Suho. Chanyeol terkekeh, ia sangat tidak menyangka teman-temannya mengkhawatirkannya. Dan ia hanya menyusahkannya di posisinya saat itu. Ia sungguh menyesalinya.

"Tap-tapi.... Bagaimana aku melupakannya? Aku sangat mencintainya." Tangis Chanyeol pecah membuat Suho tak tega melihatnya. Ia langsung bangkit dari duduknya dan memeluk Chanyeol sebagai temannya.

"Aku tau susah bagimu, sangat berat untuk melupakannya, aku mengerti perasaanmu saat ini. Jangan terlalu dipaksakan. Kita tidak ingin kau sakit. Perlahan-lahan saja." Suho menepuk-nepuk dan mengelus punggungnya Chanyeol untuk menenangkannya.

"Menangislah, jangan ditahan, redakan sakitmu." Ucap Suho yang hanya bisa menghela napasnya panjang, ia mengerti perasaannya Chanyeol yang sangat susah untuk meninggalkan gadis itu. Tapi keadaannya saat ini janganlah pikirkan gadis itu, pikirkanlah orang di sekitarnya.

Seandainya sejak dulu, Suho bersamanya, pasti Chanyeol tidak akan sakit seperti ini. Kesepian, kerinduan, kasih sayang, betapa butuhnya Chanyeol pada ketiga hal itu. Dan gadis itu yang pertama kali melakukan ketiga hal itu pada Chanyeol. Makanya Chanyeol sangat susah melepaskannya, melupakan nama gadis itu, dan tidak mencintai gadis itu.

My December Girl - SEASON 1 [CHANJI] (C)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang