But, you must know that you’re still the one in my heart…
4 tahun kemudian…
Dari sekian banyak pengunjung di salah satu café tertama di jalanan Saint-Germain, Paris, terlihat seorang gadis yang tengah menikmati pekerjaannya sambil menyesap menu favoritnya di café ini. Chocolat chaud. Semacam hot chocolate yang sangat kental dan nikmat, sampai membuatnya ketagihan untuk terus mencicipinya.
Seperti hari ini. Dengan suka rela ia menyempatkan waktunya untuk makan siang dan mencicipi Chocolat chaud kesukaannya. Walaupun ia harus membutuhkan waktu dua puluh lima menit untuk menempuh jarak dari salah satu Tour di La Défense menuju café de flore ini.
Ia menghela nafasnya sembari mengalihkan perhatiannya dari dokumen-dokumen merepotkan yang ia bawa. Sudah tiga tahun ini ia berkutat sebagai manager marketing di perusahaan yang berkecipung di dunia pariwisata dunia ini.
Racha tersenyum simpul. Sudah empat tahun ini ia berhasil mengubur masa lalunya. Mengubur air matanya. Mengubur cintanya. Walau harus mengubah dirinya agar tak sama dengan Racha yang dulu. Walau harus mengubah kebiasaannya yang berkaitan dengan Sanders.
Hanya saja ia tak dapat memungkiri bahwa di hatinya masih terpatri nama sosok itu. Sosok cinta pertamanya.
Tiba-tiba dering ponsel membuat pikirannya kembali. Tanpa menunggu lebih lama lagi, ia melirik caller id dan mengangkatnya.
“Halo.”
“Halo. Miss Devonne I need you right now.” Setelahnya terdengar helaan nafas gusar atasannya ini. “Mulai besok sampai lima hari kedepan, saya ada janji dengan salah satu pengelola pariwisata di Kuba. Sedangkan lusa kita telah dijadwalkan untuk mengikuti rapat pemilihan tender di Jakarta. Dan saya rasa Anda dapat membantu saya dalam hal ini mengingat kemampuan Anda dalam hal ini.” Tambahnya.
“Oke, Sir. Saya sudah menyiapkan tiga per empat bagian dari presentasi untuk rapat tender itu, sedangkan seperempatnya masih ada di ruangan Bapak untuk di koreksi.”
“Dokumen itu bisa Anda ambil nanti melalui sekretaris saya. Saya sudah mengoreksi semuanya. Dan ada beberapa yang saya tandai untuk di revisi ulang. Selebihnya ada di tangan Anda, Miss Devonne.”
“Baik, Sir. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk ini.”
“Untuk keperluan-keperluan lain sudah diatur oleh sekretaris saya. Jadi untuk lebih lanjutnya silakan mengontak Miss Grey di lantai saya secepatnya mengingat rapat akan diadakan lusa.”
“Baik, Sir.”
“Okay, thank you Miss Devonne.”
Dengan cepat, di bersihkannya dokumen-dokumen yang ada dihadapannya ini dan meneguk Chocolat chaud miliknya sampai tetes terakhir sebelum akhirnya melenggang menuju distrik bisnis La Défense.
Cukup tiga puluh menit waktu yang ia butuhkan untuk menempuh jalar dari café de flore menuju lift yang menuju ke lantai tempat manager direktur berdomisili.
“Bonjour, Miss Grey.”
“Ah, Bonjour, Miss Devonne.” Sahut seorang perempuan cantik berwajah kaukasian dengan kulit putih kemerahan khas Perancis. “Anda pasti ingin mengambil keperluan untuk rapat tender lusa, kan ? Kebetulan ini sudah saya urus sejak Mr. Alazér meminta saya. Ini dokumen-dokumen aslinya dan ini yang sudah saya revisi. Ini juga beberapa keperluan yang pasti Anda butuhkan lusa nanti.” Ujarnya dengan bahasa Perancis yang kental sambil memberikan beberapa lembar dokumen penting dan box sedang untuk keperluannya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY
RomanceSeandainya saja dirinya bisa berpaling, pasti ia akan berpaling pada Mario, pemuda tampan yang notabenenya sebagai teman sekelasnya saat SMA dan adik dari Sanders, pemuda yang menjadi penghuni hatinya selama ini. Haruskah Racha bersikukuh dengan San...