23.00
Sebatang nikotin terapit didua jarimu
Ah, andai kau punya otak
Lalu kau hisap dengan depresi
Ah, andai kau punya otak
Kamu, dengan asap melintas dari bibirmu
Ah, andai kau punya otakDimana untungnya?
Penyakit membanjiri tubuhmu
Candu menjalar diotakmu
Polusi bebas menyebar luas
Sudah paham ruginya?Katamu aku berhak mengatur
Buat apa, jika tidak pernah dihiraukan?
Katamu, kau ingin aku cegah
Buat apa, jika kau selalu menutup telinga?
Katamu, aku boleh melarang
Untuk apa, jika tidak pernah kau pedulikan?
Katamu, kau janji akan berubah
Untuk apa, jika hanya akan dilanggar?Pergi saja
Aku tidak butuh orang tak berakal.***
Jakarta, 4 Januari 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Poems
PoetryBukan apa-apa. Hanya tulisan tanpa makna. Sebaris dua baris sajak. Dan sepatah dua patah kata untuk mengutarakan apa yang tidak sempat terucap.