06.57
Terkadang aku bertanya
Kau sempurna
Bukan soal keindahan wajah semata
Fisikmu lengkap, tanpa cacatTapi sadarkah kau?
Bahkan tuna netra lebih pandai
Melihat air mata yang tercetak dipipiku
Karena ia melihat
Dari kepingan
Yang berada dirongga dadaku
Bukan dari kelopak mataku yang basahPahamkah kau?
Tuna rungu pun lebih tahu
Seberapa kencang degup jantungku
Ketika melihatmu
Karena ia mendengar
Dari alunan jiwaku yang menari
Bukan sekedar nyanyian senang dari bibirkuHaruskah kau menyandang kekurangan fisik?
Agar keterpekaanmu terbuka.***
Jakarta, 24 Februari 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Poems
PoetryBukan apa-apa. Hanya tulisan tanpa makna. Sebaris dua baris sajak. Dan sepatah dua patah kata untuk mengutarakan apa yang tidak sempat terucap.