2 - Alivaro Harzell

5.5K 647 14
                                    

I do look different from the other girls, but I'm bor a tomboy, I was just naughty.-

***

Bel pertanda istirahat terdengar memekakkan telinga, tapi rasa jengkel itu tak sebanding dengan rasa senang siswa-siswi SMA Chandrika, mereka terlihat berbondong-bondong berlari ataupun berjalan menuju kantin, tapi tidak hal nya dengan Ali dan Prilly. Mereka tanpak diam tak bangkit dari bangkunya masing-masing.

Karena kesal, Prilly langsung menggebrak meja mereka. Ali reflek menoleh ke arahnya "Kenapa sih lo?"

Prilly memutarkan bola matanya bosan, "Sumpah ya, selain gak jelas, lo itu gak asik tau gak?"

Ali memutarkan bolanya kesal. Tak peduli apa yang dikatakan gadis tak penting di sampingnya ini. Kenyataannya, tak sekali ataupun dua kali ia mendapatkan cecaran pedas seperti itu.

Prilly menggidikan bahunya acuh dan mengeluarkan handphone miliknya dan segera memilih playlist lagu yang selalu menjadi favoritenya. Prilly mengangguk-anggukkan kepalanya mengikuti irama musik. Tak puas, Prilly menambah volumenya sampai penuh. Tak peduli jika suara yang ditimbulkan handphone miliknya dapat mengganggu lelaki aneh di sampingnya.

"Lo gak punya earphone ya buat dengerin musik gak jelas lo itu?"

Prilly menoleh kearahnya "Musik gak jelas apaan? Lo nya aja gak punya selera!"

"Musik? Lo sebut itu musik? Teriak-teriak doang gitu. Bikin pengang."

Ali Nampak merogoh sakunya untuk mengambil sesuatu di dalamnya dan setelah dapat, ia segera beraktifitas sejenak dan matanya langsung terpejam saat handphone miliknya telah melantunkan suara, maksudnya musik, tapi tunggu dulu—music macam apa ini?

"I'm believe in angel—" astaga, lelaki ini Nampak bernyanyi mengikuti lagu. Mengapa seleranya Nampak buruk sekali?

Prilly bangkit, mulai jengah. Dan langsung mematikan handphone miliknya.

Tak.

Tak.

Tak.

Langkah kaki milik itu mulai mendekat.

Prilly meneguk ludahnya saat seseorang bername tag Nasa Angkasa berada di hadapannya. Sungguh, lelaki ini tampan. Tetapi, tertarik sedikitpun tidak bagi Prilly.

"Prilly ya?" tanyanya. Sungguh, Prilly malas sekali berbasa-basi. Sudah pasti namanya Prilly. Jelas saja, mereka sekelas.

"Menurut ngana?" balasnya malas.

"Kamu kenapa sebangku sama cewek itu? Mending sama aku aja deh," ucapnya menunjuk Ali dan melirik bangku miliknya, bermaksud menunjukkan bangku miliknya.

"WOY LO BUTA ATAU GIMANA SIH? LO GAK LIAT DIA ITU PAKE CELANA? DIA COWOK BEGO." Pekiknya di depan wajah tampan miliknya. Kenapa Prilly terlihat seaneh ini, dihari pertamanya di SMA Chandrika?

Nasa membelalakan matanya, kaget. Prilly adalah satu-satunya wanita yang terlihat tak tertarik sama sekali padanya. Berbeda dengan siswi-siswi SMA Chandrika yang nampak tergila-gila olehnya.

"Prill, kalau gue pengen lo jadi pacar gue, gimana?" Ucapnya tanpa ragu. Kini ia menggunakan kosa kata 'lo-gue' tak seperti sebelumnya. Mencoba terlihat akrab di hadapan gadis yang membuatnya sangat tertarik saat ini.

Prilly membelalakkan matanya kaget, segampang itu nembak cewek? "GAK USAH MIMPI." Dan setelah itu Prilly telah berlalu meninggalkan Nasa yang mematung di tempat dan Ali yang masih sibukkan dengan musik di handphonenya. Dan gerakan bibirnya yang menikuti lirik lagu yang melantun, seolah dia adalah penyanyinya.

Beautiful Boy VS Dangerous WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang