part 2

103 25 4
                                    

Sisil yang dari tadi memperhatikan , dia hanya terkekeh melihat  Shalsa yang berteriak .Kemudian Sisil mengambil baju olahraga dari dalam loker miliknya lalu ia memimjamkan baju olahraganya kepada Shalsa.Shalsa bingung bagaimana dia harus kembali ke aula ,tidak ada cara lain Shalsa pun terpaksa memakainya.

Setelah Sisil memberikan pinjaman ,Sisil pun pergi meninggalkan ruangan itu ,sebelum ia pergi, Sisil menyuruh Shalsa jika sudah siap Shalsa harus kembali ke Aula dan Shalsa pun mengangguk tanda mengerti.

Setelah Sisil keluar dan menutup pintu ,Shalsa langsung mengganti pakaiannya dengan buru-buru karena acara sudah di mulai.

"Huuuuh untung nya Kakak itu baik " Shalsa sedikit lega.

Setelah selesai ganti baju dan merapikan rambut, Shalsa langsung berlari menuju Aula .

Tiba di depan pintu Aula , Shalsa mulai ragu-ragu lagi untuk membuka pintu tapi Shalsa terpaksa harus menghilangkan rasa malunya.
"Izin masuk"Shalsa membuka pintu sambil menunduk.
"Jhaaaaaahahaa " kali ini tidak semua orang melainkan suara dua anak laki-laki tertawa menggelegar .Shalsa hanya tertunduk malu.

"Gila tuh anak ,gak puas apa tadi udah ketawain gue"pikir Shalsa dengan kesal.

Shalsa pun di suruh duduk di baris kiri jajaran ke enam dari urutan depan. Barisan di bagi dua yaitu barisan sebelah kanan untuk laki-laki dan barisan sebelah kiri untuk perempuan.Shalsa langsung duduk dan tidak langsung memerhatikan apa yang di katakan  ketua OSIS , Shalsa malah menengok ke sebelah kanan,belakang,dan kiri . Shalsa melihat wajah-wajah asing dan wajah-wajah sebagian yang Shalsa lihat tidak begitu asing.ketika Shalsa melihat kedepan,matanya terhenti  ke arah laki-laki yang sedang duduk di barisan ke empat dan dia sedang memperhatikan apa yang di katakan oleh ketua OSIS.
Shalsa terus melihat laki-laki itu
"Gue kaya pernah lihat tuh cowok" pikir Shalsa.Shalsa terus mencoba untuk mengingat-ingat cowok itu.
"Yaaa cowok itu! " kata Shalsa
Pelan sambil memukul dahinya tanda dirinya ingat.

***

Masa Orientasi berlangsung selama lima hari berjalan dengan lancar.Hari ini adalah hari terakhir MOS , jadi hari ini adalah pembagian kelas dan Shalsa mendapatkan kelas VIII-C.

Shalsa terus memikirkan laki-laki itu karena dia tidak menyangka bahwa laki-laki itu satu sekolah dengan Shalsa walaupun beda kelas .Shalsa belakangan ini menjadi semangat untuk bersekolah .

Hari ini adalah hari ketiga belajar setelah pemilihan ketua kelas ,wakil ketua kelas dan yang lainnya .

"Yang merasa tinggi ayo kedepan " kata wali kelas Shalsa.
"YANG MERASA TINGGI AYO KEDEPAN!!!" Kata wali kelas sekali lagi dengan agak marah dan berteriak karena tidak ada seorang pun yang ke depan.
Wali kelas Shalsa emang sudah terkenal guru yang paling galak.

Semua murid kaget melihat wali kelas marah dan mereka yang merasa tinggi langsung kedepan termasuk Shalsa .Ada lima orang yang kedepan yaitu laki-laki dan perempuan salah satunya Shalsa.

Wali kelas langsung melihat ukuran tinggi lima anak yang ada di depan
dan ternyata memang benar lima anak ini cukup tinggi .

" Ibu nyuruh kalian kedepan karena kalian harus mengikuti ekstrakulikuler paskibra" kata wali kelas
"WHAAAT PASKIBRA?" mata Shalsa membulat terbelalak mendengar kata paskibra.
" iya emangnya ada apa ?" Tanya wali kelas
"Enggak bu, saya enggak mau mengikuti paskibra"
" Tapi ini wajib ,setiap kelas
harus ada perwakilan kelas nya lima orang "wali kelas menjelaskan.
"Jangan saya bu, yang lain aja"
"Tapi kamu yang ukuran badannya cukup tinggi dari yang lain "
"pokonya Saya gak mau bu ,pilih aja yang lain ,lagian Irma juga tingginya tidak jauh sama saya"Shalsa memaksa
"Baiklah , ibu ganti Shalsa oleh Irma. Irma mau kan ? " tanya wali kelas ke Irma.
"Iya bu" jawab Irma.

Cinta Itu NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang