Awal Hubungan

68 2 5
                                    

Halo semuanya! Perkenalkan, aku Felecia. Kali ini, aku akan menceritakan hubunganku dengan Jimmy lewat sudut pandangku.

Jimmy menyatakan perasaannya kepadaku. Aku speechless saat Jimmy berkata seperti itu. Aku terdiam. Lalu, aku memikirkan Jimmy. "Aku rasa Jimmy tidak bermain - main. Aku rasa Jimmy serius dengan perkataannya. Kuharap ia berbeda dengan yang sebelumnya." batinku dalam hati.

"Hmm... Emangnya harus saat ini juga aku menjawab pertanyaan kamu?" tanyaku.

"Enggak sih, tapikan kalo kata parpol-parpol sih lebih cepat lebih baik hehe." jawab jimmy cengengesan.

"Ih kamu tuh. Aku nanyanya serius padahal hmm." jawabku ngambek.

"Hahahaha, iya iya. Aku pengennya sekarang. Soalnya kalo kelamaan nanti kamu keburu ada status lagi hehe."

"Sama siapa coba?"

"Itu loh sama ituuu..."

"Siapaa???"

"Kamu gakenal? Yakin?"

"Siapaa emang sihh??" tanyaku geram.

"Ituloh anak IPA. Masa gatau..."

"Siapa sih? Kayaknya engga ada deh"

"Katanya sih mirip Levine..."

"Emang adaaa??? Siapa cobaa??"

"Jangan kaget ya..."

"Iyaaa. Cepet ish!"

"Jimmy..." jawab jimmy menyebalkan.

"ISH! Aku udah serius malah geer." bentakku.

"Hahahaha."

"Yaudah ah kamu enggak aku jawab sekarang pokoknya."

"Yeh ngambekkk. Kasian itu mata udah segaris, kalo ngambek gimana bentuknya ya? Merem sih jelas."

"IHHH"

"Hahaha."

"Bodoamat kesel."

"Uhhh hahaha. Iyaiya sadakooo. Sadakonya marah, nanti aku dibunuh lewat TV hahahaha. Apa jawabannya Feleciaa??"

"Tau ah! Sebel."

"Aaaa jangan marah. Besok aku bawain deh lollipop nya."

"Bener ya?"

"Iyaa cantikk. Apa jawabannya?"

"Hmm... Kamu serius kan? Perasaan kamu beneran?"

"Iya fel."

"Hm, Iyaudah jawabannya iya..." jawabku pelan.

"APAAA?! GADENGERRRRRR" balas Jimmy seperti mengajak gulat.

"IYAA JAWABANNYA IYAA. PUAS?!"

"HAHAHAHAHA GUA JADIAN WOYYYYY. Besok satu angkatan gua traktir jajanan kantin."

Aku malu membalas perkataannya yang seperti kegirangan. Aku segera pamit dikarenakan Ojek Online yang kupesan sudah datang. Aku dan Amel berlalu meninggalkan Jimmy dan temannya. Yup. Didepan gerbang sekolah, Seorang Jimmy menyatakan perasaannya kepadaku dan dengan lugunya aku menerima.

Hubungan kami berjalan seperti biasanya. Yah, aku harus melupakan relationship goals yang sering kulihat di L*ne yang mana faktor jarak rumah aku dan Jimmy yang lumayan jauh membuat aku tidak tega untuk meminta hal hal aneh kepada dirinya. Selain itu, dia tertimpa kecelakaan kecil yang membuat setengah rangka motornya ringsek karena ditabrak satu mobil dan membuat Jimmy tidak memakai kendaraan kesekolah untuk sementara. Yah, mungkin aku belum bisa mendapat martabak atau bunga yang tiba tiba dikirim Jimmy layaknya laki-laki lain kepada kekasihnya. Namun, Aku senang memiliki Jimmy. Karena, ia bisa membuat "goals" dengan caranya sendiri. Yaitu, Dengan candaannya dan tingkah lakunya yang selalu membuatku tersenyum.

Hey Felecia, Je t'aime.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang