Winter Romance ❄1

3.1K 238 10
                                    

++++

Udara dingin menyelimuti tubuh gadis yang kini tengah berjalan menerobos salju yang perlahan berjatuhan. Kau mengepalkan tangan yang tengah berlindung didalam saku jaket tebalmu. Udara dingin kini tengah menyelimuti tubuhmu yang sedang berjalan menerobos salju  yang berjatuhan. Gigimu begermertak menahan betapa dinginnya suhu saat ini. Namun semua itu kau hiraukan, kau terus berjalan, tanpa peduli akan tatapan menyedihkan dari orang-orang yang sedang berlindung didalam sebuah bangunan. Senyuman merekah dari bibirmu saat melihat sebuah gerbang besar yang kini sudah berada didepanmu

.

.

.


"Apa kau pelayan baru disini?" Tanya seorang wanita paruh baya yang merupakan ketua dari semua karyawan yang bekerja dirumah besar ini. Suaranya terdengar lantang dan keras.

"Hai." Jawabmu kaget akan suara wanita paruh baya yang kini tengah berada didepanmu.

"Aku adalah ketua pelayan disini, jadi aku yang akan menentukan kau akan bekerja dibagian mana didalam rumah ini, jadi ikut denganku." Belum juga ia mendengar jawaban darimu, wanita paruh baya itu sudah melangkah mendahuluimu.

"Sepertinya tuan muda belum pulang. Sekarang kau lebih baik segera membersihkan kamarnya. Secepatnya!" Perintah wanita itu dengan sedikit berteriak. Membuat dirimu mendadak bersin tepat di depan wajahnya.

"Su-su-sumimasen." Ucapmu seraya menundukkan badan beberapa kali 'Aish.. apa yang telah aku perbuat!' Erangmu dalam hati. Wanita paruh baya itu mengeluarkan sebuah sapu tangan dari saku bajunya. Membersihkan wajahnya dari cairan menjijikkan itu.

"Kau—"

"Hachi." Kau kembali bersinar di hadapan wanita paruh baya itu, membuat nya menatap dirimu tajam.

"Sumimase, sepertinya aku terkena flu. Maafkan aku." Wanita tua itu berusaha sabar menghadapi dirimu.

"Kau?!! Kau dengar apa yang tadi aku katakan kan?! " Tanya wanita paruh baya itu menahan amarah.

"Hai."

"Jika begitu kenapa kau masih berdiam diri disini, sana mulai bersihkan!!" Kau yang mendengar bentakkan dari wanita paruh baya itupun membalikkan tubuh dan mulai melangkah pergi. Meninggalkan wanita paruh baya itu yang belum memberitahu mu dimana ruangannya.

"Oba-san— Ah Iie, maksudku kaichou. Ruangan mana yang harus aku bersihkan?" Tanyamu mengikuti langkah wanita itu.

"Ruangan yang pada pintunya bertuliskan nama Akashi Seijuro, dan jangan mengikutiku!" Bentakkan terakhir itu membuat dirimu reflek berbalik dan melangkah lain arah. Di ujung bangunan yang terlihat seperti mansion itu, kau melihat sebuah pintu ganda yang berdiri di tengah-tengah lorong panjang dan bertuliskan 'Akashi Seijuro' yang terpampang di tengah pintu.

"Apa itu ruangannya?" Pikirmu bimbang. "Hah, kurasa benar disini terpampang nama Akashi Seijuro." Dengan percaya diri kau melangkah maju mendekati pintu itu, hingga langkahmu terhenti tepat dihadapan pintu yang kau sendiri bingung bagaimana cara membukanya.

 "Bagaimana cara membukanya? Ahh.. tidak bisa terbuka. Bagaimana ini?" Kau merengek pelan hingga tanpa sengaja kakimu menendang pintu itu dengan kesal. Kau mencoba berpikir, dan mulai mencoba mendorong pintu itu, tidak bergerak. Mencoba menarik pintu itu, juga tidak bergerak. "Apa aku harus menggesernya kesamping?" Gumammu pelan. Baru saja kau hendak menggeser pintu itu, sebuah suara 'klik' terdengar dari sebuah layar sensor yang ada disamping pintu. Terlihat seorang pria disana, sepertinya baru saja menekan sesuatu pada layar tersebut.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya pria bersurai crimson tanpa melihat kearahmu. Pintu ganda itu kemudian terbuka lebar.

"A-aku pelayan baru disini." Ucapmu gugup. 'Apa dia si tuan muda itu?' pikirmu.

"[Your name]." Kata pria itu membaca nametag yang menempel pada bajumu. "Ha-hai." Balasmu masih dilanda rasa gugup.

"Pintu ini hanya bisa terbuka jika aku menempelkan sidik jariku pada alat sensor itu, tapi karena kau pelayan baru dan bekerja membersihkan kamarku aku akan memasukkan sidik jari mu. Kau tempelkan salah satu jari mu pada layar sensor itu." Perintah pria itu dengan suara datarnya.

"Ha-hai." Kau dengan ragu menempelkan jari telunjuk mu pada layar sensor yang berada disamping pintu, dan kemudian pria itu mengutak-atik nya.

"Masuklah." Perintah pria itu lagi, lalu melangkah masuk.

Bibirmu mendadak bergetar, jantungmu berdebar hebat. Kau mendadak merasa takut. Wajah pria itu tidak melambangkan hal baik.

'Dia sangat tampan, tapi tatapannya itu menyeramkan sekali.' Gumammu dalam hati mengikuti langkah pria itu. Melihat pria itu yang berhenti melangkah, kau pun mengerjap terkejut.

"Apa kau baru saja mengataiku?" Tanya pria itu dengan nada dingin.

"Iie, iie, aku akan membersihkan ruangan ini." Kau segera melangkah menjauh dari pria itu dan mulai membersihkan ruangan yang menurutmu sangat besar itu. 'Kenapa dia bisa tau pikiranku, dan apa ini? Kamar? Heh yang benar saja? Ini disebut kamar? Ini bahkan lebih besar dari rumahku!' Erangmu dalam hati. 

++++

TBC

mohon vote + commentnya. Kalo banyak yang respon daku bakal update secepatnya.

Arigatou😊

Fazel-chan319^^

✔ Winter Romance [Akashi Seijuro x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang