Winter Romance ❄11

1.1K 178 24
                                    

Doumo readerstachi~~ yeayyy daku update lagi 🎉😀

Don't be siders...

Vote+commentnya onegai~~



++++

"Lepaskan dia." Ucap seseorang yang membuat seluruh perhatian teralihkan padanya.

"Sumimasen perempuan ini telah mencuri sesuatu. Dan kami akan membawanya kekantor polisi." Ucap karyawan toko.

"Mencuri? Darimana kau tahu bahwa dia mencuri?" Tanya seseorang itu yang sangat kau kenali. Kau bernapas lega begitu mengetahui bahwa Akashi kini telah berada dihadapanmu.

"Saya menemukan dua buah gaun didalam tasnya."

"Berapa harganya saya akan membayarnya, dan jangan laporkan dia kepolisi."

"Sumimasen ini bukan masalah uang, saya ingin ia mendapat hukuman karena telah berusaha mencuri."

"Apa yang kau inginkan agar tidak melaporkannya kepolisi?"

"Tidak ada yang saya inginkan, saya tetap akan melaporkannya kepolisi." Ucap karyawan itu keras kepala tak menyadari Akashi yang kini sudah mulai tersulut emosi.

"Lepaskan dia, maka aku akan membeli seluruh pakaian yang ada ditoko ini." Ucap Akashi masih berusaha bersikap sabar pada karyawan keras kepala itu.

"Kami tidak memiliki urusan dengan anda, sebaiknya anda—"

"Akashi Seijuro. Saya adalah Akashi Seijuro. Kalian tahu bukan perusahaan Akashi corp?! Saya adalah CEO diperusahaan itu sekaligus putra dari pemilik perusahaan itu. Jadi jika saya bilang lepaskan maka lepaskan, dan jika kalian berani membawanya kekantor polisi, sangat mudah bagi saya untuk membuat toko ini bangkrut." Ucap Akashi pada akhirnya dengan suara baritonenya yang mengucapkan perkataan itu dengan sarkatis dan jangan lupakan tatapan mengintimidasi yang membuat siapa saja tunduk padanya.

Seketika karyawan dan petugas keamanan terdiam ditempat. Ohhh siapa yang tidak tahu Akashi Seijuro seorang CEO perusahaan paling berpengaruh di Jepang.

"Ba-baiklah kami tidak akan membawanya kekantor polisi." Ucap karyawan itu sambil menunduk tak berani menatap pemuda yang kini sudah ia ketahui jati dirinya.

"Minta maaf padanya dan berlutulah!" Ucap Akashi atau lebih tepatnya adalah sebuah perintah.

"Ehhh."

"Kubilang minta maaf padanya dan berlutulah!" Ucapnya lagi dengan volume tinggi.

Karyawan itu berlutut dihadapanmu sambil menunduk. "Sumimasen." Ucapnya dengan penuh penyesalan. Sungguh jika ia tahu dirimu memiliki hubungan dengan pewaris dari Akashi corp ini mungkin ia tidak akan bersikap seperti tadi padamu.

"Ini uang untuk mengganti gaun itu dan..." Akashi melempar uangnya dan tepat mengenai wajah karyawan itu yang masih berlutut dihadapanmu, lalu melirik Yuki yang sedari tadi hanya terdiam dan melemparkan tas hitam pada Yuki yang membuat Yuki tersadar dari diammnya. "...Bukankah itu tasmu? Aku sering sekali melihatmu membawa tas itu. Jangan coba-coba untuk memfitnah [Your name] lagi." Lanjutnya lalu menarik tanganmu untuk pergi dari tempat itu.

.

.

.

Akashi menarik tanganmu hingga keluar dari pusat perbelanjaan.

"Kau terlalu kasar pada karyawan tadi." Ucapmu pelan menatap pria itu.

"Tidak apa [Your name] dia pantas mendapatkannya."

Akashi menuntunmu pelan masuk kedalam mobil. "Tunggulah sini sebentar, aku masih ada urusan didalam." Ucapnya yang hanya dibalas anggukan olehmu.

Akashi memasuki pusat perbelanjaan itu lagi, lalu mencari keberadaan Yuki. Ia sudah mendatangi toko pakaian tadi, namun tidak menemukan sosok wanita itu disana. Namun sedetik kemudian maniknya tak sengaja mendapati wanita yang sedang dicarinya itu.

Ia segera menarik Yuki menuju lorong yang sepi lalu mendorong tubuhnya ke tembok yang membuat Yuki sedikit meringis.

"Bukankah sudah kubilang untuk tidak mengganggunya." Ucap Akashi seraya menatap wanita itu tajam.

"Sei-kun."

"Kau memiliki urusan denganku bukan dengannya."

"Sei-kun kenapa kau seperti ini, mana Sei-kun yang selalu bersikap manis padaku, mana Sei-kun yang selalu melindungiku. Kau telah berubah karena wanita itu." Ucapan Yuki barusan membuat Akashi tersenyum kecut.

"Bukan dia yang membuatku bersikap seperti ini padamu. Dan jangan ganggu dia lagi." Ucap Akashi lalu hendak meninggalkan Yuki, namun perkataan Yuki membuatnya membeku ditempat.

"Bukankah kau mencintaiku?"

Akashi membalikkan tubuhnya. Lalu menatap Yuki yang kini juga tengah menatapnya dengan airmata yang sudah membasahi wajahnya.

"Kau mencintaiku bukan?" Tanya Yuki lagi.

Akashi tidak dulu menjawabnya ia kini malah berjalan mendekat kearah Yuki dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kau tahu bahwa aku mencintaimu?" Tanya Akashi balik yang membuat Yuki menghentikan tangisannya.

"Sei-kun bukan seperti itu aku—"

"Kau hanya berpura-pura tidak mengetahuinya bukan?! Kau berpura-pura tidak mengetahui bahwa aku mencintaimu padahal sebenarnya kau tahu, tapi kau tidak memperdulikannya, kau tidak memperdulikan perasaanku..."

"Sei-kun—"

"...Apa kau tahu bagaimana perasaanku saat kau dengan mudahnya memperkenalkan pria itu sebagai tunanganmu didepanku padahal kau tahu bahwa aku mencintamu. Apa kau tahu bagaimana perasaanku saat melihat orang yang kucintai memohon-mohon padaku untuk datang kepesta pernikahannya dengan pria lain. Dan setelah pria itu pergi meninggalkanmu kau baru peduli pada perasaanku. Apa ini balasanmu untuk semua hal yang selama ini aku lakukan untukmu?!" Akashi berusaha menenangkan dirinya yang sudah terbawa emosi, ia tersenyum kecut lalu kembali menatap Yuki.

"Hahhh!! Aku tak menyangka perempuan yang selama ini aku anggap sebagai malaikat yang telah diturunkan Tuhan untuk menggantikan posisi ibuku ternyata mempunyai sifat buruk yang bahkan lebih buruk dari iblis."

Yuki mendonggak tak menyangka akan penuturan yang Akashi lontarkan untuknya, terlalu sakit hatinya saat Akashi mengucapkan itu. "Sei-kun..." Panggil Yuki lirih.

"Lupakan, semuanya sudah terjadi. Aku minta kau untuk menjauh dari hidupku, anggap saja kita tidak saling kenal sebelumnya. Dan mencintaimu? Sepertinya tidak lagi. Karena aku telah menemukan sosok malaikat yang sebenarnya. Jadi jangan tunjukkan wajahmu didepanku lagi karena kita tidak saling mengenal. Aku permisi Shinohara Yuki-san." Ucap Akashi lalu pergi meninggalkan Yuki yang masih tak menyangka akan perkataan Akashi yang begitu menohoknya.

.

.

.

Akashi kembali kemobil dengan pikiran yang bercampur aduk. Ia terus memikirkan apakah ini hal yang terbaik untuknya? Ia sadar bahwa perkataanya tadi sangat menyakiti Yuki. Sedari kecil ia sudah bertekad untuk tidak akan pernah menyakiti Yuki dan akan selalu melindunginya, karena menurutnya Yuki adalah pengganti sosok ibunya yang telah tiada. Namun semua tekad itu hancur begitu mengetahui semua yang telah Yuki lakukan padanya.

Ia terus meyakinkan dirinya bahwa memutuskan hubungan dengan Yuki dan menyuruh wanita itu menjauh dari hidupnya adalah hal yang benar.

"Da-daijoubu?" Tanyamu yang membuat Akashi tersadar bahwa dirinya sekarang tidaklah sedang sendiri. Ia menatapmu yang juga tengah menatapnya dengan pandangan khawatir. Seketika dirinya teringat akan sosok ibunya yang selalu menatapnya dengan padangan khawatir jikalau sedang melihat Akashi kacau seperti saat ini. Akashi tersenyum kecil. "Daijoubu." 

"Tapi kau terlihat— "

"Daijoubu [Your name]." Balasnya, seraya meraih salah satu tanganmu kemudian menggenggamnya dengan satu tangan, sedangkan satu tangan lainnya digunakan untuk menjalankan mobilnya menuju rumahnya.


++++

-TBC-

✔ Winter Romance [Akashi Seijuro x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang