"Nngh! Nnnghh! Masss~ Ahn!"
"Kenapa, sayang? Hm?"
"Sakit, mas! Agh! Ampun! Aku nggak mau-nggak akan ngulangin lagi... hik! Anghh!"
Suara eranganku memenuhi ruangan tamu apartemen mewah milik Mas Randy yang berada di kawasan Senayan, Kebayoran Baru ini. Meskipun suaraku sudah parau, Mas Randy tidak menghiraukannya. Dia malah semakin terangsang mendengar jeritan dan suara desahanku yang tengah kepayahan-karena pantatku disodok habis-habisan olehnya. Tanpa ampun.
"Tapi kamu maunya ini, KAN!!"
Tepat di ujung kalimatnya, dia menghentakkan pinggulnya lebih dalam, sehingga kejantanannya yang gede itu menyodok lebih dalam, tepat sasaran ke titik kenikmatan terdalamku. Kontan saja, aku menjerit keras, dalam nikmat sekaligus kesakitan.
Sakit sekali. Kejantanan Mas Randy langsung menghujam ke prostatku. Beberapa butir air mata menetes dari pelupuk mataku, pertanda aku tak tahan lagi terhadap rasa nikmat sekaligus perih yang mendera tubuhku sejak satu setengah jam yang lalu. Aku bisa merasakan benda keras nan hangat itu menyeruak di dalam, memenuhi rongga dalamku, hingga seperti terasa berada di dalam perutku.
"Mas Randy...! Hhh, please...! Hiyaa~ too deep... Ngahh, I can't... huff, huff", desahku sembari memohon belas kasih laki-laki yang tengah menggenggam erat pinggulku. "Aku udah nggak tahan... Agh! Mas Randyyy~~ please, udahan! Aughh...!", aku menggelengkan kepala, benar-benar sudah tidak tahan. Aku juga merasakan kedua lenganku sudah terasa begitu kebas lantaran diikat oleh dasi berwarna merah milik Mas Randy, dengan sangat kencang.
Mas Randy menyeringai kecil. "Ini pantes kamu dapetin, cantik. Kamu yang mau ini. Kamu sengaja memancing aku supaya bisa ngehukum kamu, kan? Hmph. Bad boy.", desis Mas Randy di telingaku.
Desisan pria itu membuat lututku bergetar dan melemas. Suara Mas Randy yang biasanya sejuk seperti desir ombak pantai, kini berubah berat dan dingin. Aku yang sedari tadi dientot tanpa ampun dengan doggy style oleh Mas Randy, ingin sekali menjatuhkan pinggulku dan menelungkup. Namun aku tahu itu percuma-karena aku sudah melakukannya tadi--, Mas Randy akan segera mengangkat paksa pinggulku dengan salah satu tangannya.
Sembari menunduk dan menggigit bibir bawahku, aku meratapi perbuatanku yang sudah memancing Mas Randy. Andaikan saja aku tidak memancing dia, tubuhku tidak akan dihantam habis-habisan seperti ini.
Ya. Benar.
Aku menyesali perbuatanku.
Penyebab dari diperkosanya aku oleh Mas Randy di apartemennya yang super mewah ini adalah...
......
......
Kecembokuran butaku pada Mas Randy yang selalu berkutat dengan pekerjaannya, dan dia yang akhir-akhir ini jarang acuh padaku.
.
.
.
.
.
.
.
FLASHBACK.
Jam setengah empat sore, umumnya adalah jam pulang bagi siswa-siswa sekolah SMA yang sekolahnya menerapkan Kurikulum 2013 sebagai metode belajar. Tak terkecuali sekolahku. Begitu bel berdering, tanpa basa-basi, aku langsung mengemas tasku dan keluar dari kelas. Namun aksi bandelku itu terhadang karena si ketua kelas, Amel, yang menarik ujung baju seragamku sehingga aku yang tengah ingin berlari kabur, segera tertahan.
![](https://img.wattpad.com/cover/95442568-288-k96842.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jealousy, Bustle... and Love?
Romance( C O M P L E T E ) Dirga masihlah siswa SMA yang labil, sedangkan pacarnya, Randyan, adalah direktur muda sukses yang kaya raya dan ganteng. Suatu hari, Dirga cemburu pada kesibukan Randyan yang menyita waktu pacarnya itu. Akibatnya membuat Dirga d...