NISTAKU, MENUTUP LUKA

64 21 6
                                    


Diam tertunduk malu
Bungkam kata lalu
Yang tak dapat terucap dari dulu
Kini rasa datang membawa pilu

Uluran tangan mu
Senyuman hangat dirimu
Mutiara dari bibir mu
Bahkan jiwa raga mu

Akankah ku lupa itu?
Tidak... .
Semua itu rindu terberatku
Iya...
Dirimu maksudku
Kau...
Teman baik ku.

Sifat ku nista
Hanya ingin menutup perihnya luka
Bila kau tanya mengapa ?
Itu semua karena kata "pisah"

Tak salah memang
Tapi, harap ku jangan kau lupa
Banyak kisah tentang kita
Kini sapaku dalam doa.

Bengkulu, 22 Juli 2016

Antologi Puisi (Goresan Garis-garis Juga Kata)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang