Bab 4

40.7K 1.9K 11
                                    

Kelly sangat terkejut ketika dia mengikuti arah pandangan Ramma, ternyata pujaan hatinya itu sedang memperhatikan Yashinta. Gadis yang sering membuatnya kesal karena kedekatan Shinta dengan Bima, yang notabene adalah cowok yang most wanted di sekolahnya. Juga karena wajah Yashinta yang sangat cantik sehingga banyak cowok-cowok yang menaruh hati padanya. Padahal Shinta selalu berpenampilan sederhana dan jauh dari kata seksi. Aku bahkan juga cantik plus seksi dengan rok seragam yang tinggi 10 cm diatas lutut dan kemeja putih yang ketat. Tentu saja banyak juga cocok yang suka padaku. Tapi mereka kuanggap hanya sebagai mainanku saja. Buat ngisi acara malam mingguku supaya gak kelabu.

"Awas kau Yashinta, takkan kubiarkan kau merebut kak Ramma dariku. Kau bahkan sudah mengambil Bima. Kak Ramma milikku." Kata Kelly dalam hati. Matanya menatap tajam Shinta dari kejauhan dengan penuh kebencian seperti merencanakan sesuatu.

--------

Shinta berdiri dengan gelisah. Matanya mencari-cari Bima yang sedari tadi tidak kembali dari toilet. Ini bahkan sudah lebih dari setengah jam.

"Huuhhh....kemana sih Bima, kok lama banget." Ucap Shinta kesal.

Shinta terkejut ketika tiba-tiba dia melihat Kelly sudah ada disampingnya.

"Hai Shin, lagi nunggu Bima ya. Tenang aja, palingan ntar lagi dia ke sini. Tuh dia lagi ngobrol sama Diva. Eh...nih tadi gue ambilin minum, abis gue liat lo kayak kepedasan makan dimsum pake sambal itu." Kata Kelly.

"Emmm....trima kasih ya Kel. Lo baik banget." Jawab Shinta lembut. Walaupun dalam hati Shinta bertanya-tanya kok tumben nih anak baik gitu sama dia. Biasanya aja jutek kalo liat Shinta. Bahkan selalu cari gara-gara dengan Shinta.

Dalam hati Kelly tau kalo Shinta heran melihat tingkahnya yang tiba-tiba baik kepadanya. Untuk menghapus kecurigaan Shinta buru-buru Kelly menambahkan, "Kan gue tuan rumah di acara ini, jadi ya gue harus perlakukan setiap tamu gue dengan baik dong. Ayo diminum Shin, hargai gue dong yang udah capek-capek bawain minum lo. Kan jauh tuh letak minuman dari sini."

"I iya Kel, makasih ya."

Shinta pun langsung meneguk minuman itu sampai habis setengahnya. Memang sih dia tadi udah kepedasan. Soalnya dia penggemar berat dim sum beserta sambalnya.

"Nah gitu dong. Udah ya gue mo nemuin temen-temen yang lain. Selamat bersenang-senang." Ujar Kelly sambil tersenyum sinis melihat Shinta. Kemudian berlalu pergi.

---------

Shinta melihat Bima melangkah ke arahnya.

"Bim, kamu kok lama banget sih. Aku tiba-tiba pusing nih." Kata Shinta

"Yaelah Shin, acara baru aja mau dimulai. Gini aja, kamu kuantar istirahat di kamar hotel ini. Ntar kalo dah selesai acara kujemput lagi, oke. Lo tau kan, tuh ada gebetan gue si Diva. Gue mau pdkt nih...heheheh."

"Oke deh Bim, cepetan aku udah gak tahan." Rintih Shinta.

Bima berjalan menuju kamar hotel di lantai paling atas sambil memapah Shinta yang kelihatannya benar-benar kesakitan. Akhirnya sampailah mereka di kamar hotel yang lebih mirip penthause daripada suit kamar hotel. Suit ini adalah tempat yang biasanya ditinggali abang Bima. Namun karena abangnya sedang berada di Amerika, menurutnya gak apa-apa kalau dia pakai sebentar. Tentu saja Bima tau kode untuk masuk ke suit ini.

Shinta merasa tubuhnya panas dan jantungnya berpacu lebih cepat. Keringat mulai mengucur di tubuhnya.

Akhirnya Bima meletakkan Shinta di tempat tidur dan menyelimutinya.
"Lo gak apa-apakan gue tinggal sebentar Shin?" Tanya Bima.

"Gak apa-apa Bim, gue cuman perlu istirahat sebentar." Jawab Shinta dengan suara yang lirih.

"Tidurlah, gue turun ke bawah dulu."
Kemudian Bima pun meninggalkan Shinta untuk istirahat.

----------

Shinta semakin gelisah karena rasa pusingnya tidak kunjung hilang. Dia tidak tau lagi apa yang dirasakan oleh tubuhnya. Ia seperti menginginkan sesuatu tapi dia tidak tau apa. Selimut yang menutupi tubuhnya pun sudah dicampakkannya. Bahkan pakaiannya sudah berantakan dan tersingkap memperlihatkan pahanya yang putih mulus.

Di tempat lain dimana pesta sedang berlangsung, Kelly menjumpai Joni dan menceritakan rencananya serta menyuruh Joni yang dia tau naksir berat sama Shinta untuk membawa Shinta yang pasti saat ini sudah terpengaruh dengan minuman yang diberinya obat perangsang ke kamar hotel untuk menikmati tubuh Shinta. Joni yang pada dasarnya pemuda brengsek setuju dengan rencana Kelly. Namun ketika Joni akan mendatangi Shinta keburu didahului Bima. Dan dia pun mengikuti Bima yang membawa Shinta ke sebuah kamar hotel yang terletak di lantai paling atas. Siaaaalll, pikirnya. Dia gagal menikmati tubuh molek Shinta. Akhirnya Joni turun ke bawah lagi karena takut akan terlihat oleh Bima.

-----------

Ramma sudah mencoba menghindar dari Kelly yang terus bergelayut di lengannya, yang membuat semua teman-temannya mengira kalau dia adalah kekasih Kelly.
Tentu saja Ramma jengkel bukan main dengan tingkah Kelly. Kalau saja Kelly bukan adik temannya sudah pasti dia akan bertindak lebih tegas kepada Kelly. Namun akhirnya dia berhasil juga bebas dari Kelly ketika Kelly diseret oleh teman-temannya untuk sesi foto-foto.

Ramma buru-buru pamit sama Rendy sebelum si Kelly balik lagi mengganggunya. "Ren, gue pergi duluan yah, mau istirahat. Maklum tadi gue kan baru aja nyampe dari Amerika. Masih jet lag gue."

"Oke deh bro, sampai jumpa besok ya di kantor lo, ada yang mau gue bicarain soal kerjasama kita yang kemaren gue bilang."

"Siiippp." Buru-buru Ramma pergi dan naik ke suit kamarnya yang ada di lantai teratas hotelnya ini.
Perusahaan keluarga Ramma memang bergerak di bidang perhotelan, resort, dan transportasi. Bahkan perusahaannya mempunyai cabang-cabang hingga ke luar negeri.

-----------

Don't forget voment

Sang Playboy Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang