Don't baper yaaaaa pemirsah
WARNING 21+
------------
Oohhhh.....oohhhh.....yeesss.......fasteeeerrr......
Aaahhh....aahhhhh....yeessss.....yeessss.....
Desahan pria dan wanita saling bersahut-sahutan.
Si wanita yang berada di atas menaik turunkan tubuhnya dengan kepala mengarah ke atas menikmati sensasi penyatuan tubuh itu.Aaahhhh....aahhhhh.....i'm come in....beeebbbbb.....aahhhhhhhhhh....
Si wanita telah mencapai klimaksnya.
Si pria menggulingkan si wanita hingga terlentang tanpa mencabut batang kemaluannya dari tubuh wanita itu dan melanjutkan dengan menghentak- hentakan pinggulnya. Semakin lama semakin cepat gerakkannya, membuat si wanita yang ada di bawahnya merasakan kenikmatan lagi, dan ketika si wanita akan mencapai klimaksnya lagi tiba-tiba terdengar bunyi telpon yang mengganggu. Pria itu tau kalo ponselnyalah yang berbunyi. Dan kalau didengar dari nada deringnya, itu pasti dari maminya. Pria itupun langsung mencabut batang kemaluannya dan bangkit menjauhi wanita itu.Wanita itu sangat terkejut dan frustasi karena merasa digantung.
"Mengapa berhenti Ramma, ayo sayang kita teruskan." Bujuk wanita itu masih terengah-engah."Sorry.....aku harus mengangkatnya." Jawab Ramma dengan nada dingin.
"Hallo mi."
.....................
"Apaaa....serius mi."
......................
"Oke mi......Ramma pasti hadir."
......................
"Waalaikumsalam"
Ramma mengambil pakaiannya yang berserakan dan mengenakannya.
"Honey....kamu mau kemana." Tanya wanita itu.
"Aku akan pergi Risha. Aku sudah tak berselera lagi melanjutkannya."
"Tapi honey, aku masih menginginkanmu. Pliss stay."
"Tapi aku tidak menginginkanmu lagi. Sudah kukatakan kita selesai." Bentak Bima. Entah mengapa tadi dia mau diajak Risha keluar kantor untuk makan siang yang ternyata berakhir di ranjang hotel. Melihat Risha telanjang bulat di depan matanya di atas ranjang itu tidak lagi membuatnya bergairah. Biasanya dia pasti tidak tahan melihat tubuh seksi.
Bima pun langsung berlalu keluar dari kamar hotel itu. Meninggalkan Risha yang frustasi karena digantung.
----------------
Ramma duduk di sofa di kamarnya yang posisinya ada di tengah jendela. Dia mengambil ponselnya dan memencet tombol.
"Hallo Bima. Beneran dek lo mo nikah seminggu lagi."
...................
"Gila lo ya dek, apa gak nyesel sama masa muda lo."
....................
"Hahahaha......okelah dek, abang pasti datang. Gak mungkinlah abang lewatkan hari besar lo."
.....................
"Oke sampai jumpa. Salam buat calon istri lo ya."
Ramma menghembuskan napasnya. Dia gak nyangka kalau bakal diduluin adeknya yang masih sangat muda untuk menikah. Ramma dan Bima memang beda jauh usianya sampai 12 tahun.
Tiba-tiba Ramma teringat dengan gadis remaja yang sudah dinodainya itu. Perasaan bersalah langsung menyergapnya. Ramma sudah berusaha mencari identitas gadis itu, namun hasilnya nihil. Bahkan dia juga telah bertanya kepada Kelly, namun gadis itu bilang dia tidak mengenalnya. Kelly mengatakan mungkin gadis itu bukan tamu undangannya, tapi pasangan teman yang diundangnya.----------------
Ramma bersiap-siap berangkat ke Indonesia untuk menghadiri pernikahan adiknya. Menurut informasi maminya, resepsi pernikahan akan diadakan di hotel mereka yang merupakan salah satu hotel bintang lima di Jakarta.
Karena dia akan terlambat untuk menghadiri akad nikah adiknya, Ramma bermaksud dari bandara langsung menuju tempat resepsi.Akhirnya Ramma sampai di Indonesia. Di luar sudah ada jemputan mobil beserta supirnya. Mereka langsung menuju hotel.
Ramma memasuki ballroom hotel, dan langsung mendekati kedua orangtuanya.
"Hallo sayang, kamu keduluan sama adek kamu Ramma. Makanya cepetan dong cari pasangan. Jangan gonta ganti pacar aja kamu itu nak." Sapa mami Devi.
"Hehehe....mami....anak baru aja nyampe kok langsung diomongin macem-macem sih."
"Yaudah sana cepet temuin adikmu." Kata papi menyelamatkannya dari ceramah si mami yang bisa sampai berjam-jam kalo gak menghindar.
"Iya pi."
Hari ini Ramma mengenakan stelan serba biru dengan dasi warna merah maroon. Kemejanya warna birunya lebih muda dari stelan jasnya. Ramma tampak gagah dan tampan, membuat wanita dan ibu-ibu disitu terpesona melihatnya, sampai-sampai matanya lupa berkedip. Para pria baik tua dan muda iri melihatnya. Sudahlah tampan, badannya tinggi dan gagah, kaya lagi. Dikalangan pebisnis, siapa yang gak kenal Ramma. CEO muda yang cerdas yang berhasil semakin memajukan bisnis keluarganya. Bahkan Ramma memiliki perusahaannya sendiri yang gak kalah sukses dari milik keluargànya.
Ketika Ramma sudah di dekat adiknya, matanya langsung terpaku melihat gadis di sebelah Bima. Gadis itu menoleh ke arahnya. Gadis itu juga terlihat terkejut melihatnya. Leher Ramma serasa tersekat ditenggorokan demi melihat gadis yang diimpikannya selama sebulan ini telah menjadi istri adiknya sendiri. Jantung Ramma serasa diremas-remas.
"Hai bang, udah lama banget ya gak pulang-pulang." Sapa Bima.
Ramma yang akhirnya bisa menenangkan diri membalas sapaan adiknya.
"Abang sibuk dek." Jawab Ramma lalu memeluk adiknya, tapi mata Ramma terus menatap tajam gadis di sebelah Bima."Kenalin bang, ini istri Bima. Gimana bang, cakep kan istri Bima."
Dalam hati Ramma menjawab, ya ampun dek, ini kan gadisnya abang, kenapa bisa jadi istri lo sih dek. Ramma merasa hidupnya miris sekali. Bagaimana bisa dia ke rumah orangtuanya lagi sekarang jika dia pasti akan selalu melihat gadisnya ada di rumah orangtuanya. Bahkan gadis itu sudah pernah tidur dengannya. Membayangkan gadisnya tidur bersama Bima nanti dia sungguh gak sanggup. Gadis itu kelihatan gugup saat kutatap wajahnya.
---------------
Voment plisss
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Playboy Jatuh Cinta
RomanceRamma Aditya, 30 th, seorang CEO tampan dan playboy bertemu dengan seorang gadis remaja disebuah pesta ulang tahun adik temannya yang diadakan di salah satu hotelnya. Ketika dia menemukan gadis itu di tempat tidur kamar hotelnya, dia tidak dapat me...