Kesempatan Kedua

2.5K 97 15
                                    

"Agatha"

Lembut tapi cukup keras, suara itu membuat gadis yang terbaring di atas tanah terbangun. Berlahan ia membuka matanya.

"Bangunlah Agatha"

Gadis itu membuka matanya dan memandang sang pemilik suara.

"Sembah sujud saya Dewi" ucap gadis itu sambil membungkuk dan bersujud.

Wanita yang dipanggil Dewi itu tersenyum, "Berdirilah Agatha!"

Agatha bangkit berdiri namun ia masih menunduk. "Tegakkan kepalamu Agatha!" perintah sang Dewi lagi.

Agatha mengangkat kepalanya. Ia memandang sang Dewi yang tengah berdiri di depannya. Pakaiannya hitam seperti bulu burung gagak dan rambutnya tergurai indah dengan kilauan cahaya bertabur di atasnya. Kepalanya bermahkotakan mutiara dan berlian termurni. Dan di atas kepalanya matahari bersinar dengan terang. Tampak datang awan-awan dari langit mendekati sang Dewi dan membentuk dua buah sayap putih, seputih bulu domba, di samping kanan dan kirinya. Tangan kirinya memegang busur sedangkan tangan kanannya memegang anak panah.

"Belum saatnya kau berada di sini Agatha," sang Dewi menangkat kedua tangannya, "Akulah Sang Dewi Artemis, Putri dari raja segala Dewa, Dewa Zeus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Belum saatnya kau berada di sini Agatha," sang Dewi menangkat kedua tangannya, "Akulah Sang Dewi Artemis, Putri dari raja segala Dewa, Dewa Zeus. Sang Dewi perburuan, alam liar, hewan liar, perawan, dan perbukitan. Akulah sang Dewi kelahiran. Dengan kekuatanku, kuperintahkan kau untuk kembali ke bumi, Agatha."

Langit berubah menjadi hitam. Matahari yang menghiasi kepala sang Dewi berubah menjadi bulan. Awan bergemuruh. Petir menyambar daerah sekeliling Agatha. Tiba-tiba kilatan cahaya turun ke atas kepala Agatha. Membuat kedua mata gadis itu tidak bisa melihat.

Pepohonan dan tumbuh-tumbuhan berjalan mendekati Agatha. Satu demi satu dari mereka merontokkan daunnya dan menutupi tubuh Agatha. Ilalang dan semak berduri merambat ke tubuh Agatha. Semakin menjalar hingga membuat sang gadis tidak bisa bernapas.

XXXXX

"Micell!!!! Micell bangun!!! Kau ingin membolos lagi?" seorang wanita menggoyang-goyangkan tubuh seorang gadis yang masih terlelap dalam tidurnya.

"Huuaa... Mom.. Izinkan aku tidur sebentar saja ya?" kata gadis itu sambil terus melanjutkan tidurnya.

Wanita itu mengambil selimut yang menutup tubuh putrinya dengan kasar. "Kau lihat! Sekarang sudah pukul 6 pagi!" ucapnya sambil menunjukkan jam weker ke depan wajah putrinya.

"Ya... ya... Mom.. Aku tahu!" Micell bangun dan mengambil selimut dari tangan ibunya kemudian ia meletakannya selimut itu di atasnya dan melanjutkan tidurnya. Saat akan tertidur ia tiba-tiba teringat sesuatu.

"APA??? JAM 6??" teriak gadis itu sambil bangkit dari tempat tidur. Ia langsung berlari menuju lemarinya dan mengambil pakaian sekolahnya.

"Mom!!! Kenapa tidak bilang dari tadi?!!" gadis itu kembali berteriak.
"Kan sudah mommy bangunkan dari tadi! Sudah cepat sana mandi!"

Moribund LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang