Baru berada di tengah jembatan layang itu, tiba-tiba mobil yang digunakan Micell mati mendadak. Segera Luke meminggirkan mobilnya, sebelum benar-benar tidak bisa dihidupkan dan tak bisa bergerak sejengkal pun.
"Ada apa, Luke?" tanya Esther kepada suaminya.
"Entahlah. Tiba-tiba saja mesinnya mati."
"Apa bensinnya habis?"
"Tidak mungkin! Aku baru mengisi penuh tankinya."
Luke keluar dari mobilnya. Ia mencoba memeriksa aki dan mesin mobilnya. Kemudian ia mencoba untuk menstarter lagi. Namun, mesin mobilnya masih saja tidak bereaksi.
"Mommy aku haus," ucap Micell tiba-tiba.
"Kau haus? Tunggu sebentar di sini. Mommy akan mencari minuman di sekitar sini," kata Esther, lalu keluar dari mobil.
"Aku ikut Mom..." Micell ikut turun dan berlari menyusul ibunya.
Esther dan Micell berjalan menyusuri jalan raya yang berada di bawah jembatan layang. Setelah menemukan minimarket, mereka masuk dan membeli keperluan mereka.
Sambil menunggu ibunya, Micell keluar dari minimarket dan berdiri di depan pintu keluar. Ia melihat jalanan protokol itu yang ramai dilalui oleh kendaraan. Micell teringat sesuatu. Ia mengeluarkan cerminnya. Dan cermin itu berlahan-lahan mulai menampakkan bayangan hitam.
Micell bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi di jalanan itu. Kurang lebih hanya berjarak 50 meter dari tempatnya, ada seorang gadis berdiri di pinggir trotoar, bersiap untuk menyebrang. Namun, tiba-tiba, tak jauh dari gadis itu, ada sebuah mobil yang mengangkut barang melaju dengan sangat cepat. Dan ketika gadis itu menyebrang, mobil bermuatan itu langsung menabraknya. Tubuh sang gadis terpental jauh dan terseret hingga ke bawah kolong mobil truk yang datang dari arah berlawanan. Semua orang di sana berhamburan ke jalan raya. Banyak diantara mereka berteriak histeris.
Tubuh Micell bergetar. Keringat mulai mengucur deras dari keningnya. Ia masih melihat bayangan cerminnya. Dan seketika Micell tercengang. Ia melihat tubuh gadis yang ditabrak oleh mobil itu tergeletak di pinggir tiang pembatas jalan. Lututnya terluka, namun kondisinya dalam keadaan baik karena gadis itu masih dalam keadaan sadar. Micell mengalihkan fokus pandangannya ke bawah truk. Ternyata ada seorang gadis lagi yang terkapar tak sadarkan diri di sana.
"AWAS!!!" seorang ibu menarik tangan Micell. "Ya ampun, neng! Jangan berdiri di tengah jalan! Bahaya!" omel ibu itu kepada Micell.
Micell mengatur napasnya yang sempat terkecat akibat keterkejutannya. "Terima kasih Bu!"
"Jangan suka melamun neng! Di sini sering ada tabrakan."
Micell memandang sang ibu yang sedang menggendong bakul itu. "Tabrakan Bu?"
"Iya neng! Terakhir kali tabrakannya dua bulan lalu. Ada dua gadis yang ketabrak mobil. Dua-duanya geulis pisan."
"Apa dua-duanya selamat, Bu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Moribund Love
Fantasi"Kau mempunyai tugas Agatha! Kau harus membuat seorang pemuda bahagia! Kau tidak boleh kembali sebelum tugasmu selesai!" perintah mutlak sang Dewi. "Akan hamba lakukan sesuai perintah Dewi!" **** Novel pertama dengan genre fantasy... Sedikit abstrak...