Part 3

118 0 0
                                    

Wajah Ruben terlihat berseri-seri pagi ini. Lila sangat heran melihat hal tersebut. Ruben memang seorang pengusaha dan atasan yang ramah. Namun Lila belum pernah melihat Ruben dengan wajah yang sangat gembira seperti pagi ini. Padahal Lila belum mengatakan kepada Ruben bahwa dia sudah mendapatkan seorang wanita sebagai pemenang sayembara.

Ketika Lila masih terbengong, terdengarlah suara telpon di ruangan kerja Lila. Sudah pasti itu dari Ruben karena ada 1 telpon yang sengaja ditempatkan di atas meja kerja Lila untuk komunikasi Lila khusus dengan Ruben. Sedangkan 1 telpon lainnya diperuntukkan bagi  pihak lain yang hendak menghubungi Lila.

Ruben meminta Lila untuk menemuinya. Tak berapa lama kemudian Lila sudah berada di ruangan Ruben. Karena Lila cukup dekat dengan Ruben, maka dia memberanikan diri untuk bertanya, "Bos, pagi ini terlihat gembira sekali. Apakah kemarin memenangkan sesuatu?"

Dengan tersenyum Ruben menjawab,"Ehm, bisa dibilang begitu. Karena aku sudah menemukan seorang moldshop manager yang akan menggantikan Pak Lucky."

"Oh begitu. Saya juga turut senang. Karena Bos kan sudah beberapa bulan mencari pengganti Pak Lucky. Kalau boleh saya tahu, Bos memanggil saya ke sini untuk apa ya? Apakah Bos ingin menanyakan tentang perkembangan sayembara?"

Sambil menepuk keningnya, Ruben mengatakan,"Aku benar-benar lupa tentang sayembara itu. Apakah sudah ada pemenangnya?"

"Ya Bos. Saya sudah mendapatkan pemenangnya 3 hari yang lalu. Namanya adalah Beth. Ini adalah fotonya," kata Lila sambil menunjukkan foto Beth kepada Ruben.

Lalu Lila menyambung perkataannya,"Maaf kalau saya baru memberitahu Bos sekarang. Karena beberapa hari ini Bos terlihat sibuk sekali bersama Pak Henry dan Pak Lucky."

Ruben melihat sekilas foto-foto tersebut dan berkomentar,"Cantik dan sepertinya pintar. Apakah kamu sudah transfer uang kepadanya sebagai hadiah bagi pemenang?"

"Saya bermaksud untuk transfer hari ini ke Beth jika tidak ada keberatan dari Bos."

Ruben meletakkan foto Beth di atas meja kerjanya dan menjawab Lila,"Urusan sayembara telah aku serahkan sepenuhnya padamu. Jadi aku ikut saja hasilnya. Transfer saja hadiah itu secepatnya. Oh ya, apakah kamu sudah memberitahu Beth bahwa dia jangan berharap untuk benar-benar menjadi kekasihku. Aku hanya akan menghubungi dia jika diperlukan. Dalam kurun waktu setahun ini saja. Setelah itu dia terbebas dariku."

"Beres Bos. Saya sudah infokan hal tersebut kepadanya. Bagi dia tidak masalah. Karena kebetulan saat ini dia sedang sibuk untuk mengurus ayahnya yang sedang sakit. Oh ya Bos, mungkin nanti dia akan terkejut ketika bertemu dengan Bos."

"Mengapa terkejut?"

"Karena saat proses seleksi, saya sengaja menyewa orang untuk berpura-pura menjadi pengusaha yang mengadakan sayembara. Tapi Bos tenang saja. Orang itu menggunakan nama asli dia sendiri kok. Tidak pakai nama Bos."

Ruben terlihat terkejut mendengar penuturan Lila. Dan dengan kening berkerut Ruben bertanya kepada Lila,"Mengapa harus seperti itu?"

"Supaya saya mengetahui ketulusan hati para kandidat."

Setelah itu Lila menceritakan secara detail mengenai semua proses seleksi yang dijalankan olehnya hingga akhirnya terpilihlah Beth sebagai pemenang. Ruben sangat tidak menyangka bahwa sekretarisnya memiliki ide yang sungguh cemerlang untuk membantunya. Ruben sangat berterima kasih kepada Lila untuk semua kerja kerasnya hingga mendapatkan Beth.

Hampir saja Ruben lupa dengan tujuannya memanggil Lila adalah untuk mengatur jadwal pertemuan dengan para manajer nanti siang. Secara singkat Ruben meminta Lila untuk mengundang para manajer datang ke kantornya jam 2 siang. Ketika Lila menanyakan tentang agenda pertemuan, Ruben menjawab bahwa nanti siang dia ingin menyampaikan kepada semua manajer tentang pencapaian perusahaan sementara ini yang meliputi penjualan, kualitas dan prospek bisnis mendatang.
***

Ruben adalah orang yang tepat waktu. Hal itu telah dipahami oleh semua karyawannya. Ruben juga termasuk orang yang tidak pernah menjaga jarak dengan semua lapisan. Sikapnya yang ramah dan peduli kepada karyawan telah menjadi kekuatan Ruben dalam menjalankan perusahaan milik ayahnya.

Setelah Rouen menolak untuk menjalankan perusahaan ayahnya, maka Ruben mengajukan diri sebagai pengganti Rouen. Dia melakukan hal tesebut sebagai bentuk baktinya kepada orangtua. Dan juga karena saat itu ada seorang wanita bernama Mauricia, mantan kekasih Ruben yang berhasil membujuk Ruben untuk pulang ke Indonesia.

Ruben adalah lulusan sekolah bisnis dari universitas ternama di Indonesia. Lalu dia mengambil gelar master dalam bidang bisnis di London. Semula dia ingin membangun bisnis di bidang perjalanan wisata bersama dengan adiknya. Namun akhirnya dia memilih untuk melanjutkan usaha orangtuanya di bidang kemasan plastik untuk skincare. Sedangkan Rupert lebih memilih sebagai fotografer.
***

Semua manajer telah hadir di ruang pertemuan pada pukul 2 tepat, termasuk 3 wanita primadona yaitu Cindy, manajer keuangan; Delia, manajer pembelian dan Elaine, manajer pemasaran.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa 3 wanita tersebut selalu berlomba untuk mendapatkan perhatian dari Ruben. Namun sampai saat ini Ruben hanya menganggap mereka sebagai rekan kerja saja.

Mereka bertiga memang cantik dan seksi. Tidak heran jika mereka memiliki keberanian untuk mendekati Ruben. Karena mereka berpikir bahwa dua hal tersebut menjadi kriteria utama bagi Ruben untuk mencari seorang kekasih. Tentu saja hal itu salah.

Ruben lebih suka kepada wanita yang sederhana dan apa adanya. Meskipun pada kenyataannya dia belum menemukan wanita seperti itu. Sebab selama ini wanita yang pernah menjadi kekasihnya adalah tipe wanita yang cantik, seksi dan memiliki pergaulan yang luas.

Ruben memulai rapat dengan pendahuluan mengenai Pak Lucky yang tidak lama lagi akan pensiun. Dan Ruben menggunakan momen rapat ini sebagai cara untuk memperkenalkan Abigail kepada semua manajer.

Karena mayoritas para manajer adalah laki-laki, maka mereka segera kasak-kusuk memberikan penilaian tentang Abby. Namun ketiga wanita primadona tersebut malah terlihat sedikit mencibir dan menunjukkan raut wajah tidak senang kepada Abby. Tentu saja mereka merasa bahwa Abby dapat menjadi saingan mereka bertiga.

Rapat itu berjalan selama satu jam. Dapat dikatakan sebagai rapat yang cepat. Namun banyak hal yang telah disampaikan Ruben kepada para manajernya termasuk strategi bisnis untuk penjualan secara online.

Setelah selesai rapat, Abigail menyempatkan diri untuk memperkenalkan dirinya kepada semua manajer yang hadir di situ. Tak terkecuali perkenalan dengan 3 wanita primadona.

Cindy, Delia dan Elaine memberikan beberapa pertanyaan kepada Abby dengan tujuan untuk menyelidiki tentang siapa Abby itu sebenarnya dan untuk menilai kemampuan Abby.

Bagaimanapun juga selama ini mereka bertiga terbilang sebagai primadona perusahaan. Kebetulan hanya ada 3 manajer wanita itu sebelum Abby bergabung.
Ketika mereka bertiga bercakap-cakap dengan Abby, mereka memiliki intuisi bahwa Abby akan menjadi lawan yang berat bagi mereka. Sehingga mereka mulai menyusun rencana agar Abby jangan sampai mendapat perhatian khusus dari Ruben.
***

to be continued

Di antara 3RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang