"Jika suatu saat kau merasa benar-benar merasa sendirian dan tak tahu akan melakukan apa-apa maka ikutilah kata hatimu dan kau akan temukan apa yang kau cari"
Nasihat seorang wanita paruh baya yang seluruh hidupnya didedikasikan pada keluarganya pada saat-saat terakhirnya itu masih terngiang di kepala Laina. Bagaimana mungkin tidak, baru sebulan yang lalu Ayah, Ibu, dan kakaknya meninggal secara tragis tepat dihadapannya.Rasa ikhlas untuk merelakan kepergian mereka bertiga masih terbilang susah untuk dilakukan sepenuhnya. Air mata, emosi, dan pedih rasanya menjadi satu ketika ia melihat jasad mereka bertiga dimasukan ke dalam liang lahat yang bersebelahan.
Setelah kepergian mereka bertiga yang masih menyisakan perih di dalam hatinya, entah karena dorongan apa Laina lebih memilih untuk tinggal bersama Paman dan Bibinya yang berada di Jepang daripada tinggal di Indonesia bersama dengan sanak saudaranya yang terbilang masih cukup dekat.
Walaupun awalnya ada beberapa saudaranya yang kurang setuju dengan keinginan Laina yang ingin tinggal di Jepang bersama dengan keluarga Bibi Yoshiko —yang notabenenya adik dari Ibu Laina. Namun karena tekad Laina sudah bulat untuk tinggal di Jepang akhirnya saudara-saudaranya pun menyetujui dengan keputusan Laina tersebut.
Dan sekarang disinilah Laina, di negeri matahari terbit ini ia berharap agar dirinya bisa bahagia seperti dulu lagi.
Like? Lanjut...
Jangan lupa buat like+comment ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Decision
Teen FictionAku tersenyum ketika negeri matahari terbit itu mulai menyambut diriku. Ketika orang lain menyebutku hanya sebuah arang kau malah menyebutku sebuah berlian. Ketika orang lain mencampakkanku kau malah memperhatikanku. Ketika orang lain memukuliku ka...