[4] Penjelasan

34 5 0
                                    

"Aku ada dimana?" tanyaku. "Hey!! Apa ada orang?" kataku semakin penasaran. Ya, aneh memang. Yang aku lihat hanya ada kabut putih yang menutupi pandanganku dan juga butiran salju yang turun dari langit.

Kulihat jejak kaki yang berada ditumpukan es. Kucoba mengikutinya hingga mendekat dan terus mendekat. Terlihat kerumunan orang yang semakin jelas. "Hey, ada apa ini?" tanyaku pada mereka. Aku melambaikan tanganku ke mereka, tapi sepertinya mereka tak melihatku.

"Lho? Astronot yang waktu itu?" tanyaku. Kukira dia juga tak bisa merasakan keberadaanku, tapi nampaknya dia menoleh padaku. "Iya, aku yang menyelamatkanmu waktu itu." jawabnya membuatku kaget. Apa benar dia yang waktu itu?

Dia pun mengajakku ke rumahnya. Rumahnya besar sekali. Setelah dia menceritakan kenapa dia tinggal seorang diri ternyata dia adalah anak yatim piatu. Aku bisa merasakan apa yang dia rasakan, karena nasibnya sama benar sepertiku.

"Ngomong-ngomong. Bagaimana kau bisa sampai disini?" tanyanya padaku. Aku terdiam sejenak untuk berfikir. "Aku tadi sepertinya tertidur di kelas. Tapi, kok bisa sampai sini ya?" Aku bingung. "Apa mungkin, dimensi kita terhubung olehmu?" ucapnya. "Maksudnya?" tanyaku.

"Biar ku perjelas. Dunia kau adalah bumi. Dan duniaku juga bumi. Walaupun masih tetap bumi, tetapi dimensi kita berbeda. Berhubung kau sering mimpi aneh dalam tidurmu, mungkin arwahmu pergi ke angkasa lalu menuju ke galaksi, dan ditemukannya bumi selain bumi yang biasa kau tapaki." jelasnya.

Aku sedikit memiringkan kepalaku yang menandakan aku tak mengerti. "Oke! Simpelnya saja. Ketika kau tidur, tanpa disadari arwahmu itu pergi ke luar angkasa dan menuju ke galaksi. Setelah arwahmu menemukan planet bumi dibalik galaksi itu, kau masuk dan memutar-mutar entah kemana hingga tak jelas tujuannya." jelasnya lagi.

"Lalu? Aku sampai disini dan bertemu denganmu? Ternyata, aku bukan mimpi melainkan berpindah arwah? Ragaku ada 2 dan berada di dimensi yang berbeda?" lanjutku. "Tepat sekali!" jawabnya. "Oh ya, ada 6 hal yang belum kau tahu!" ucapnya. "Apa itu?" kataku penasaran.

"Satu. Arwahmu selalu mengunjungiku karena kau selalu memikirkanku. Benarkan?" dia menyeringai. Pipiku memerah karena malu. "Berisik! Lanjut saja!" ketusku. "Dua. Hanya beberapa orang pilihan yang bisa berpindah ke dimensi lain, seperti kau ini." lanjutnya.

"Tiga. Mimpimu adalah petunjuk bahwa kau akan mengalami masa seperti itu. Atau bisa jadi itu merupakan suatu keinginan terbesarmu" jelasnya membuatku penasaran dan membuka mulut. "Kalau ada pertanyaan, nanti." ucapnya tegas.

"Empat. Saat kau berada disini, kau tak hanya bisa menghemat waktu. Tetapi kau juga bisa mengendalikan kekuatanmu hanya menggunakan pikiran." ucapnya jelas. Mungkin hal yang paling mustahil adalah yang ke empat bukan?

"Kau sudah siap mendengar yang terakhir?" katanya. "Langsung saja!" ucapku serius. "Lima. Kau bisa meningkatkan kekuatanmu dengan terus berlatih disini. Dengan begitu kau bisa memakai kemampuan apapun di duniamu sekarang."

"Bagaimana dengan yang keenam?" tanyaku. "Kau akan mendapat hal yang tidak terduga." ucapnya. "Sudah sana pulang!" ucapnya lagi. "Tunggu, namamu.." ucapku. "Kevin" jawabnya singkat. Aku tak mau pulang dulu, aku harus selesaikan misteri ini.

The Magic Dreams

The Magic DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang