Part 5.

14 4 3
                                    

Author pov
"Iya Lion iya, gua mau kok jadi pacar lu." jawab Adriana riang lalu memeluk Lion erat secara tidak sengaja.

Ntah apa yang merasuki pikiran Adriana saat ini, sehingga ia tidak sengaja memeluk Lion dengan erat. Padahal sebelumnya Adriana sangat anti dipeluk ataupun memeluk orang lain, walaupun itu orang terdekat nya sekalipun.

"Yess akhirnya gua diterima juga, makasih ana sayang. Trust me i never let you go, i love you so much." ucap Lion mencium pipi Adriana dan membalas pelukan dari sang gadis yang mulai saat ini menjadi miliknya dan hanya miliknya.

Mereka terlihat bahagia sekali sehingga tidak menyadari ada seseorang yang memperhatikan mereka dari jauh.

Orang itu menatap mereka benci, sangat benci.

Hati orang itu terasa sakit, amat teramat sakit setelah mengetahui gadis yang dari dulu diidam kan nya telah menjadi milik orang lain.

Ia kecewa pada dirinya sendiri dan Lion. Ia kecewa pada dirinya sendiri karena tak segera menyatakan perasaan nya kepada sang gadis dan ia kecewa pada Lion karena Lion telah merebut apa yang seharusnya menjadi miliknya seorang.

Orang itu mengusap air matanya yang terlihat menetes dari matanya, lalu segera pergi dari tempat itu dengan sebuah senyuman licik.

Tak lupa dengan seuntas kata "Liat nanti apa yang bakalan gua lakuin sama kalian, new couples."

Adriana yang sadar telah memeluk Lion pun seger melepaskan pelukan nya dan berkata "Yon, gua mau lu pegang janji lu ya? lu tau gimana gua kan? gua gak suka ditinggal sendirian, gua gak akan maafin lu kalo lu ninggalin gua." ucap Adriana mengalihkan perhatian.

Lion yang sadar bahwa Adriana melepas pelukan nya pun juga melepas pelukan nya. "Lu bisa pegang janji gua na, gua cowok sejati gaakan pernah ninggalin seorang cewe sendirian. Apalagi kalo itu pacar gua sendiri." ucap Lion mencium ipi Adriana, lagi.

Rupanya hal itu membuat pipi Adriana memerah, ia memang biasa dicium oleh seseorang yang bukan keluarganya. Apalagi kali ini ia dicium oleh pacarnya sendiri.

Lion yang menyadari pipi Adriana memerah pun langsung menggoda nya "Cie pipinya merah, lucu deh kayak tomat tau gak haha" ucap Lion menoel pipi Adriana yang memerah.

"Apasih Lion, gaje deh." ucap Adriana memukul bahu Lion kencang.

"Yaudah iya tapi gak usah mukul bahu gua juga kali na dikira gua samsak apa." ucap Lion sembari memegang tangan Adriana yang tadi memukul bahunya.

"Eh iya na, udah jam segini gak mau tidur? besok sekolah loh." ucap Lion melihat jam yang ada di dinding.

Adriana pun segera bangkit "iya deh gua tidur dulu ya,dah Lion." ucap Adriana kepada Lion.

"Dadah ana, goodnight ya cantik have a nice dream." ucap Lion membalas lambaian tangan Adriana.

"Kalo gitu gua juga tidur lah." ucap Lion bangkit dari tempat duduknya lalu beranjak pergi meninggalkan ruangan game itu.

~~~~~~~~~~~~~~Bersambung~~~~~~~~~~~
haii ketemu lagi sama aku di part ke 5 ini:D
maafkan kalau ada typo ya, kalo ada segera komen ya biar aku cepet perbaiki
jangan lupa vote dan comment ya:)
saran dan kritik bisa kalian kasih tau disini ya biar aku bisa perbaiki/diubah.
makasih ya yang udah mau baca cerita abal-abal ini hehe.
maafkan kalo cerita ini gak dapet feel nya:(
maaf kalo part ini pendek ya:(
dadah sampe ketemu di part selanjutnya:)

Best 'Friends' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang