Flashback 1

487 25 2
                                    

Kring!! Saatnya jam pertama dimulai. . .

"Haha, udah deh! Tuh bu Susi udah dateng", ucap Kaira sambil menghapus air mata nya yang jatuh karena sangat bersemangat tertawa, oh, maksudku bersemangat menertawakan Kira.

"Selamat Pagi", ucap bu Susi yang terkenal ramah, dan disiplin, dan bu Susi adalah guru yang masih lajang, dan memang cantik, jadi banyak yang mengidolakan guru bahasa inggris itu.

"Selamat Pagi bu!". Sahut teman-temanku dengan sangat bersemangat.

"Baiklah hari ini . . . ". Bu Susi mulai menerangkan pelajaran bahasa inggris yang membahas tentang kata kerja atau verb.

"Hih! Pokoknya hari ini gak mau ketemu Kak Rama". Dengus Kira dalam hati, namun saat mengingat kata-kata Riana tadi, Kira kembali mengingat kejadian itu dimana kejadian yang terjadi saat Kira disuruh mengikuti ekstra sekolah dan bertemu dengan seorang laki-laki lebih tepatnya kakak kelas yang membuat Kira jatuh hati.
  "Yeay! Alhamdulillah deh bisa keterima, walau gak masuk kelas favorit". Ucap seorang gadis yang baru menginjak kelas 1 Sekolah Menengah Pertama. Ya, itu lah gue, Shakira atau biasa dipanggil Kira.
  Hari ini adalah hari kesekian kalinya Kira menginjakkan kaki di sekolah barunya. Salah satu sekolah negeri yang ada di kotanya. Bagi beberapa siswa mungkin hari ini adalah hari menyebalkan yang terakhir dan ya hari ini adalah hari terakhir Masa Orientasi Siswa atau MOS namun tidak bagi Kira, karena dia harus menyelesaikan misinya, yaitu mencari tau siapa kakak kelas itu. Paling enggak siapa deh namanya!

"Pokoknya gue harus tau siapa namanya!". Ucap Kira sangat bersemangat. "Pokoknya lo harus bantu gue oke! Hari ini hari terakhir MOS ntar gue gak bisa ketemu dia lagi!". Sambung Kira yang memohon pada sahabatnya.

"Hmm". Sahut Riana, Riana sudah sangat mengerti sifat Kira yang jika sudah suka sama orang ya pasti ingin tau semuanya. "Eh iya Ra, lo beneran suka ya sama si kakel itu?". Tanya Riana.

"Hehe, hmm mungkin, habis waktu gue disuruh ikut ekstra waktu daftar sekolah kemaren gue ketemu dia, dan ya! Gue suka! Dia putih, dia manis! Walau rada cuek sih, tapi, intinya gue suka! ". Jawab Shakira dengan antusias mendeskripsikan seorang laki-laki yang bahkan namanya saja dia gak tau tapi sudah yakin akan hatinya.

"Yaudah deh, iya gue bantu ntar. Gue ke ruangan gue dulu. Bye!". Ucap Riana sambil berlari kecil keruangannya.

"Bye!". Sahut Kira sambil melangkahkan kakinya berjalan di koridor kelas menuju tangga, awalnya Kira hanya melihat-lihat sekitarnya hingga matanya tertuju pada seseorang, ya dia adalah kakak kelas yang membuat Kira jatuh hati hanya dengan melihatnya untuk pertama kali, huh, semudah itukah Kira jatuh hati?. Jika banyak yang bertanya mengapa Kira bisa menyukai seseorang yang bahkan baru Kira lihat untuk pertama kalinya? Kira pun tak tau, tapi intinya karena dia manis, putih, tinggi, agak cuek, pipinya rada chubby, alisnya tebel, suaranya? Ngangenin!, I liked his eyes!, dan dia anak OSIS. Disana terlihat, dia sedang berdiri sambil berbicara dengan temannya. Kira seakan berubah menjadi patung, matanya tak bisa berhenti melihatnya, hingga kakak kelas itu pun menyadari bahwa Kira memperhatikannya, Kakak kelas itupun melihat ke arah Kira, karena pandangan itu, kira pun terkejut dan segera melanjutkan langkah kakinya menaiki tangga.

"Mampus gue, ketahuan ya tadi? Tapi dia ganteng banget!". Batin Kira dalam hati. Dan, Kira baru saja menyadari bahwa sudah tidak ada lagi seseorang pun di sekelilingnya, Kira pun melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.

"Astaghfirullah! Udah jam 7 lebih?! Mati gue!". Kira pun segera mempercepat langkahnya menuju ruangannya. Dan, benar saja, sudah ada kakak OSIS yang akan mulai mengajar materi MOS. Dengan sedikit rasa takut Kira memberanikan untuk masuk. "Permisi, kak maaf telat". Ucap Kira yang sedikit takut dan berkeringat dingin.

"Oh, iya silahkan duduk". Ucap kakak OSIS sambil tersenyum, "Baiklah, sekarang materinya adalah PBB, kalian semua sekarang pergi ke lapangan upacara". Sambung salah satu kakak OSIS tersebut.
  Semuanya pun segera menuju ke lapangan upacara, begitupun Kira. "Huft, untung deh gak dimarahin, si Kaira kemana sih?". Ucap Kira sambil mencari salah satu sahabatnya itu.

"Hei!". Ucap seseorang sambil menepuk pundak Kira.

"Oh, hei kai!". Sahut kira, dan ya orang yang menepuk pundak Kira ada lah Kaira.

"Kenapa lo? Telat?". Tanya Kaira yang memang sedikit kepo.

"Hmm gapapa kok". Jawabku yang masih belum fokus karena kejadian tadi.

"Woy! Tunggu!". Teriak seseorang. Kira dan Kai segera menoleh, dan dia adalah Riana.

"Hai Na!". Sapa Kai.

"Hai Kai! Eh Ra, gimana? Ketemu?". Tanya Riana kepada Kira.
Namun, tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Kira, dia malah senyum-senyum sendiri karena membayangkan kejadian tadi. "Hei Ra? Ditanya tuh di ja..." sambung Riana sambil menoleh ke arah Kira, "Lah, ni anak kenapa lagi, senyum-senyum sendiri. Woy Ra!". Ucap Riana di telinga Kira.

"Astaghfirullah! Raina! Ngagetin aja!". Dengus Kira yang terkejut, seketika ekspresi muka Kira berubah yang tadinya tersenyum bahagia seperti bunga sakura yang merekah, menjadi muka kusut sehabis bekerja seharian. "Ada apa sih Na?! Ngagetin!". Sambung Kira yang masih marah.

"Dih, malah nyalahin lo nya yang ditanya gak jawab gue yang disalahin". Ucap Riana yang mulai sedikit sebal dengan tingkah Kira. "Gue ulang ya, gimana tadi? Ketemu?".

Kira yang seakan sudah paham arti dari pertanyaan Raina pun langsung menjawab "ya! Gue ketemu dan dia ganteng banget!". Ucap Kira sangat bersemangat, "Hmm tapi, belum tau namanya..". Sambung Kira dengan ekspreksi yang sedih.

"Ntar deh gue bantu!". Tawar Riana dan Kaira.

"Eh, cepetan gabung sama yang lainnya!". Ajak Kaira.

  Kira, Riana, dan Kaira segera bergabung dengan barisan yang lain. Posisi nya Kira ada di barisan paling depan dan belakangnya ada Riana dan di belakangnya lagi ada Kaira. Cuacanya lumayan panas, dan apalagi hari itu masih bulan puasa, Kira yang awalnya mulai malas dengan materi itupun seketika berubah menjadi sangat bahagia saat matanya tertuju pada seseorang, yaitu kakak kelas yang sangat Kira sukai. Tanpa disadari, kakel itu sudah ada di depan Kira, saking senangnya serasa ada angin yang berhembus sangat kencang menerpa Kira, matanya tak pernah lepas dari laki-laki tersebut. Hingga kakel tersebut pergi untuk mengatur barisan lainnya. Mata Kira selalu mengikuti langkah laki-laki itu, hingga ada yang menepuk pundak Kira.

"Woy Ra!". Ucap Riana.

"Ha? Iya? Kenapa?". Jawab Kira yang sedikit terkejut dan masih kurang fokus.

"Kenapa lo?". Sambung Riana.

"Itu.. Kakel misterius gue". Ucap Kira sambil mengarahkan pandangannya ke Kakel favoritnya.

"Oh, yang itu? Gue kenal". Ucap Riana santai.
"What?! Siapa! Siapa namanya?!". Ucap Kira yang sedikit tak percaya.
"Gue lupa, kenapa tadi lu gak liat name tag nya aja?". Sambung Riana tanpa ekspreksi.
"Yah, gue lupa". Sadar Kira, dan seketika raut wajahnya berubah menjadi sedih. "Hari terakhir pula..". Sambung Kira yang masih sedikit kecewa, oh, tidak sangat kecewa.
"Sabar ya,," ucap Kaira yang dari tadi mendengarkan.

Kring!! Jam istirahat. . .

  Seketika lamunan Kira buyar,

Hehe, penasaran? Kalo boleh minta saran, bagus dibuat dialog seperti part 1 atau yang seperti ini? Dan buat ceritanya bagus pakai kata-kata Kira atau Gue?
Tolong sarannya ya... (:
Dan jangan lupa buat Vote dan comment (:
Tinggalkan jejak oke! Dan share juga ke temen-temen kalian (
Lufluf :*

INTUISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang