Sebuah hubungan.

255 18 0
                                    

"Kira, bangun sayang". Suara lembut mama yang membangunkan Kira dari tidur siangnya. "Sholat Ashar dulu kak, udah sore". Ucap mama Kira sambil membelai rambut anak sulungnya itu.

"Hmm? Iya mah". Sahut Kira sambil bangun dari tidurnya. "Mah, Kira sholat dulu ya". Sambung Kira sambil melangkah menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Kira segera kembali ke kamarnya, ia segera menunaikan sholat ashar yang sempat tertunda karena Kira tidur. Setelah menunaikan sholatnya, Kira menadahkan tangannya untuk meminta pada-Nya. Entah sejak kapan Kira mulai menyebut nama nya dalam setiap sujud dan doa nya, iya, nama nya, nama kakak kelas yang membuat Kira jatuh hati saat pertama kali Kira melihatnya, yang bisa membuat Kira kesal karena ejekannya, yang bisa membuat Kira menunggu karena pesannya, yang bisa membuat Kira terkagum akan suara nya saat melantunkan ayat - ayat suci Al - Quran, yang membuat Kira bertanya - tanya akan hatinya dan perasaan nya untuk nya, ya, dia adalah Rama Adrian. Setelah semua doa yang Kira panjatkan, Kira segera meraih hp-nya, dan hanya satu harapan dihatinya, semoga ada pesan dari Kak Rama.

"Iya kok gak papa, kenapa?". Pesan dari kak Rama, yang sudah sangat Kira tunggu - tunggu.

Yeay! Dibales!. Teriak Kira dalam hatinya. "Ohh oke, hmm gapapa kok cuma manggil aja, btw, maaf habis off hehe". Balas Kira dengan cepat, secepat kecepatan cahaya. Haha!

"Hayoo habis kemana?".

Asdfghjkl! Demi apa ditanyain?. Batin Kira, "Hmm, habis jalan - jalan ke jepang, ke perancis, ke korea, mampir ke menara eiffel, keliling dunia". Balas Kira ngasal.

"Oh, jangan lupa mampir kerumahnya kakak ya!".

Ha? Rumah? Maksudnya gimana?. Tanya Kira dalam hati. "Yah telat udah dibangunin sama mama, kan adek gak tau rumah kakak dimana". Balas Kira.

"Rumah kakak di Paris kok. Deket menara eiffel".

Haha Kak Rama Kak Rama. "Ohh adek gak tau kok, tadi juga cuma liat dari jauh, soalnya banyak penampakan, banyak orang pacaran". Balas Kira yang mulai ngaco.

"Kapan - kapan mampir ya! Tapi, ada kok satu penampakan yang ganteng". Balas Kak Rama yang mungkin sudah mulai ke pd an!.

"Hmm ganteng? Siapa ya?". Balas Kira yang sok - sok gak paham.

"Itu loh, masa gak tau sih".

"Yang mana?". Balas Kira sambil senyum - senyum sendiri.

"Duh, ini loh yang masih bilang ini".

"Hadeh, terserah kakak aja deh". Jawab Kira.

"Ih, nggak mengakui".

"Iya deh iya adek mengakui", balas Kira yang sudah mulai mengalah.

"Mengakui apa?".

"Kakak".

"Kakak apa?".

"Ya Kak Rama lah".

"Kak Rama apa?". Pancing Kak Rama.

"Kak Rama ganteng". Balas Kira, sebenarnya Kira sambil tersenyum saat membalas pesan itu, tapi dia paham akan sifat kak Rama nya itu.

"Nahh jujur dia". Balas Kak Rama yang seakan sedikit mengejek Kira.

"Nah kan udah jujur, sekarang adek mau curhat". Balas Kira yang tiba - tiba teringat akan Cogan yang Kira sukai, yang baru beberapa hari lalu jadian dengan salah satu temannya.

"Apa? Sorry signal menyambungkan". Balas Kak Rama.

"Cie, menyambungkan ya kek aku sama dia menyambungkan terus gak pernah terhubung". Curhat Kira.

"Sama siapa?".

"Sama someone yang udah bahagia dengan yang lain", jawab Kira yang mulai mellow. Hadeh, dasar tukang galau lu Ra!.

"Nha sekarang udah ada yang lain belum?". Tanya Kak Rama.

Hah!? Yang baru? Ini kenapa tiba - tiba tanya gini!? Jangan baper dulu deh lo Ra, siapa tau cuma perduli yakan! Fix! Jangan baper dulu!. Batin Kira yang sedikit terkejut akan pesan dari kak Rama. "Hmm, belum sih". Balas Kira.

"Mau sama dodol?". Balas Kak Rama.

Tuhkan bener, dih! Dodol lagi, ogahh!. Kesal Kira dalam hati. "Gak ah gak mau, makasih Kak Rama baik deh nawarinnya tapi maaf gak mau". Balas Kira yang sedikit geram akan Kak Rama, Kira berfikir Kak Rama sudah berubah ternyata masih saja.

"Haha, kalo sama yang itu?".

Ha? Itu? Itu mana?, batin Kira. "Yang itu mana?". Tanya Kira balik.

"Itu loh, yang ganteng itu".

Ohh, yang ganteng itu, yang tadi dibahas ya, what!! Berarti Kak Rama dong!!, gumam Kira. "Eh, hmm, mau gak ya..". Balas Kira yang sebenarnya bingung mau jawab apa.

"Haha, yaudah aha gak jadi". Jawab Kak Rama.

"Haha, yaudah kakak adek zone aja kali ya?". Jawab Kira ngaco.

"Kakak adek zone?". Tanya kak Rama.

"Iya, eh ah udah lah lupakan". Jawab Kira yang bingung mau balas apa.

"Tadi siang kenapa ngeliatin terus? Naksir yak?". Tanya Kak Rama dengan topi yang berbeda.

Tadi siang? Kapan ya? Oh! Pas rapat OSIS buat LDK!. Batin Kira yang mengingat - ingat kapan Kira ngeliatin Kak Rama. Dan ya, tadi di sekolah saat Kira rapat OSIS untuk persiapan LDK, mata Kira tertuju pada Kak Rama, yang dulunya malas untuk melihat Kak Rama entah mengapa berubah menjadi selalu mencari Kak Rama. Haha, Kira Kira.. "Hmm iyain aja deh". Jawab Kira.

"Wah ternyata ada yang naksir yak!". Jawab Kak Rama.

"Iyain aja deh", jawab Kira yang sebenarnya sih iya banget!.

"Kenyataannya iya kan?". Balas Kak Rama yang semakin membuat Kira BAPER.

"Iya deh".

"Gak asik!".

"Nha maunya kak Rama, adek harus apa?".

"Terserah!".

"Lah,,".

"Gimana? Mau nggak?". Tanya Kak Rama.

INTUISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang