Charren datang ke sekolah dengan mata sembab. Dia menangis semalaman gara-gara kejadian kemarin. Mengingat bagaimana awal hubungan itu terjadi.
Flashback on.
Tiba-tiba Zane datang duduk disebelah Charren. Kemudian mereka bercanda gurau.
"Ren,tau gak kenapa langit itu luas?"tanya Zane sambil menatap langit.
"Apaan coba?"
"Karna seluas hatiku yang selalu terbuka untukmu eaa eaa"
"Apaan sih,receh banget"
"Biarin,yang penting aku sayang kamu . Gak pake ,"ucap Zane sambil menjulurkan lidah
"Lah terus??"
"Nabrak deh ke hatimu,jadinya aku sayang kamu"
"Gaje banget. Ngapain sih gombal mulu?"
"Ya karena aku sayang kamu Ren. Aku cinta kamu. Aku mau kamu jadi pacar aku. Mau kan?"
"Bercandanya gak lucu kali."
"Sapa yang bercanda? Aku serius,aku mau kamu jadi pacar aku. Kamu mau gak?"
"Kalo gak mau?"
"Aku peluk kamu sampe gak bisa napas"
"Mesumm! Sana pergi jauh-jauh lo!"usir Charren
"Ah jangan dong neng,jangan ngambek atuh,abang cuma bercanda. Abang bakal nemenin neng disaat sedih atau senang. Abang mau bikin neng bahagia. Abang mau nemenin neng terus. Neng mau kan jadi pacar abang?"Zane mengidipkan mata ke Charren
"Najis gue sama kata-kata lo. Uhm..tapi,gu-e te-ri-ma lo."
"ALHAMDULILLAH AKHIRNYA GUE PUNYA PACAR! MAMPUS LO KEDULUAN SAMA GUE. GOODBYE JONES!!"toa Zane
Dan hari itu mereka berbahagia.
Flashback off.
Hal-hal manis yang sudah dilewati itu sulit dilupakan. Sekarang kata-kata manisnya hanya angan-angan.
"Ren,kenapa mata lo sembab? Lo habis nangis??"tanya Della tiba-tiba
Charren hanya terdiam.
"Ohh,lo putus sama Zane ya??!"tanya Ifo to the point
Charren hanya mengangguk.
"Demi apa loo putus ha?? Demi dewaaa,bantu kami dewa"ucap Della meniru kata-kata di film Uttaran.
"Lebay,kebanyakan nonton Gopi sih lo!"ucap Ifo menjitak kepala Della.
"Eh Uttaran ya,bukan Gopi! Aneh lo!"Della membalas jitakan Ifo.
"Ahh udah gue pusing denger kalian"Charren bangkit kemudian keluar kelas
"Lo sih Fo,kan dia marah"cetus Della
"Ya elo lah,eh buruan nyusul Charren ntar ilang tuh anak"Ifo menarik tangan Della
Dibalik itu,ada seseorang mendengar percakapan mereka.
"Ini kesempatan buat gue"
♧♧♧♧
LET TELOLET LOLET..
"Ren,ngantin yuk,gak baik galau melulu di kelas"ajak Ifo
"Kalian aja,gue gak ikut"jawab Charren menunduk lesu
"Lo mah gak asik,harusnya orang biar gak galau itu jalan-jalan kek,makan,nyari cogan lewat. Gue tau Ren lo belum makan,gue mau lo makan. Muka lo pucet tuh,gue gak mau lo kenapa-kenapa cuma gara-gara Zane. Apalagi kalo ntar lo pingsan,berabe ntar"cerocos Della
"Udah,kalian ke kantin aja,gue mau di kelas"ucap Charren
"Ah lo mah dibilangin ngeyel"Della menarik tangan Charren keluar secara paksa. "Lo harus ikut ke kantin! Gue gak mau liat sahabat gue sakit-sakitan. Lo harus makan!"bentak Della
Ifo menggeleng-gelengkan kepala melihat kejadian itu.
Mereka pun berjalan ke kantin yang penuh dengan segerombolan manusia lapar berteriak meminta cepat makanannya atau meminta uang kembaliannya.
"Della lepasin,udah gue mau duduk disini"ujar Charren sambil memegangi tangannya.
"Kalian mau pesen apa? Mi ayam aja ya? Ya udah gue pesen dulu"tanya Della yg langsung melongos pergi ke kedai Mi Ayam Pak Hemat.
"Belum dijawab udah melongos aja. Eh Ren tunggu sini ya,gue ke sana mau bantuin bawa mi ayamnya"ujar Ifo meninggalkan Charren
Charren mencari cogan sambil menunggu mereka. Charren mencarinya satu persatu dann DENGG. Charren terfokus pada anak itu. Iris menggandeng tangan Zane mesra. Zane merangkul pundak Iris mesra.
'Jadi anak itu yang disukai Zane?? Iris? Aku tak menyangka bahwa dia yang selama ini Zane incar' batin Charren.
Ternyata mereka menghampiri Charren. Iris menunjukan ke mesraannya dengan Zane. Zane membalasnya dengan mengelus rambutnya lembut.
"Eh lo ya inget,Zane itu suka sama gue,bukan sama lo! Mending lo cepetan lupain Zane,karena Zane itu milik gue,MILIK GUE!! Awas aja lo sampe ngerebut Zane,gue bakal gak segan-segan sama lo!!"ancam Iris
"Eh lagian siapa yang mau ngerebut Zane dari orang kampungan yang bisanya ngancem dan bully orang,yang selalu make gincu kaya abis ngisep darah plus bedak super putih 1000 lapis,juga gaya-gayaan ganti warna rambut kek mak lampir!"cetus Charren
Iris langsung menjambak rambut Charren.
"Apa lo bilang?! Rambut gue kek mak lampir? Lo tuh adanya kaya sapu,ruwet kaya hidup lo!!"balas Iris.
"Udah sayang,udah ya. Jangan dengerin kata makhluk jelmaan iblis ini."ucap Zane menghentikan Iris. "Lo Charren,jangan bilang keburukan Iris! Lo liat diri lo! Lo lebih buruk daripada Iris! Gue beruntung punya pacar kaya Iris,gak kaya diri lo! Awas lo ya Charren,kalo lo ngomong gitu ke Iris lagi,lihat aja yang gue lakuin!! Ingat itu Charren!!"bentak Zane,lalu pergi.
Tes...
Charren mengelap air matanya,bangkit dan berlari tak terarah.Di sisi lain~~
Della desak-desakan ingin memesan mi ayam.
"PAK MAT,MI AYAM 3 YANG 1 GAK PAKE AYAM YANG 2 PEDES,SAMBELNYA 7 SENDOK. YANG 1 KUAHNYA BANYAKIN PAKE SAYUR YANG 2 KUAHNYA DIKIT SAYURNYA DIPINGGIRIN MI NYA JUGA AGAK DIBANYAKIN. GAK PAKE LAMA!"toa Della tidak sabar.
"Buset dah,suara lo toa banget untung telinga gue masih berfungsi"ucap Diffa yang mengantri dibelakang Della.
"Ah lebay lo"ujar Della.
Tak lama kemudian mi ayam sudah siap di nampannya.
"EH PAK HEMAT,SAMBELNYA DIKIT AMAT! KAN SAYA BILANGNYA 7 SENDOK PAK"toa Della lagi.
"Aduh neng,cabe naik. Kalo mau yg hot,itu cabe-cabean banyak"jawab Pak Hemat sambil menunjuk para anak yg alay,alias cabe-cabean.
"Udah cepetan kasian Charren nunggu lama"Ifo membantu membawakan nampannya.
Tiba-tiba ada yg menyenggol nampan Ifo sampai hampir tumpah.
"Eh kutil anoa! Kalo jalan tuh liat pake mata,lo gak liat apa gue bawa mi ayam? Matanya itu ya dipake toh,jangan nunduk terus!"bentak Ifo
"Eh kutu dugong,lo kira gue liat pake apa? Dengkul?"cetus Iris.
"Udah gak usah peduliin kutil anoa,cepetan kita samperin Charren!"lerai Della
Mereka lalu mencari Charren. Mencarinya satu-satu di setiap meja. Nihil,Charren tidak ada. Menghilang.
"Ifoo,Charren mana??"panik Della.
~~~~~~
Maafkan daku kalo ceritanya makin gak jelas~
Jangan lupa voment ya😊
Happy reding kawan~~

KAMU SEDANG MEMBACA
hidden change ; inception.
Ficção Adolescente"𝐞𝐧𝐨𝐮𝐠𝐡." "𝐝𝐨𝐧'𝐭 𝐭𝐫𝐮𝐬𝐭 𝐚𝐧𝐲𝐨𝐧𝐞." "𝐜𝐚𝐧 𝐢 𝐛𝐞𝐥𝐢𝐞𝐯𝐞 𝐲𝐨𝐮 𝐮𝐧𝐭𝐢𝐥 𝐲𝐨𝐮 𝐰𝐞𝐫𝐞 𝐠𝐨𝐧𝐞?" Dibalik kenyataan itu tersimpan perasaan, kenangan, harapan, dan luka yang mungkin akan terbongkar. Dan datang penyesalan yan...