Chapter 2

214 113 78
                                    

"Lo itu ngapain sih pake cara ngilang-ngilang segala? Lo mau jadi penyihir?"ucap Della yg telah menemukan Charren duduk di taman.

"Ren, lo ngapain di sini? Kita nyari-nyari lo kaya anak kehilangan induknya tau gak?"tanya Ifo sambil menyodorkan mie ayam ke Charren.
"Nih mie lo, pokoknya habis lo selesai makan, lo harus cerita sama kita kenapa lo tiba-tiba ngilang terus kesini."

Mereka memakan mie ayam masing-masing. Setelah perut kenyang dan habis, Charren bercerita.

Bercerita tentang dirinya dengan Zane dan Iris di kantin tadi. Lalu mengulas senyumnya. Terpaksa. Seakan itu hanya kejadian biasa.

♧♧♧♧

LET TELOLET LOLET...

Semua murid berhamburan keluar sekolah, terkecuali Charren yang masih menutup telinganya.

"Kenapa sih,bel sekolah jadi kaya telolet bis? Kenapa gak pake bel biasa aja coba?"ucap Charren tidak suka

"Lo mah gak asik,enak tau belnya! PAK, TELOLET LAGI PAK!"toa Della meminta "telolet"

LET TELOLET LOLET...

"Asekk, tancap terus pakkk! Enakin,  ayo goyang telolet!"ucap Della sambil menggoyangkan badannya

Ifo dan Charren hanya geleng-geleng melihat tingkah laku sahabatnya itu yang 'tak punya malu'.

"Ren, temen lo tuh"Ifo menunjuk Della.

"Maaf, siapa ya? Gak kenal gue. Temen lo kali"jawab Charren.

"Tinggal aja yuk, malu gue punya temen kaya dia. Jatuh harga diri eyke sebagai ketua band yang terhormat"ucap Ifo lebay, meninggalkan Della yang masih joget-joget gak jelas.

Della yang menyadari bahwa dirinya ditinggal menoleh,"Eh, tungguin gue!! Kalian semoah dosyah, akoeh penoeh syucihh"lalu mengejar Ifo dan Charren.

"Aduh, gue lupa. Hp gue ketinggalan di meja guru gara-gara disita Pak Gepeng. Gue capcus ke kelas ya!"ucap Charren berlari menuju kelas.

Setelah mengambil hp,Charren keluar kelas menuju ke parkiran. Tiba-tiba ia mendengar percakapan di balik pos satpam.

"Ini kesempatan buat lo,kesempatan gak datang 2 kali. Lo jangan sia-siain kesempatan ini. Ini kan yang lo ingin kan? Lo bisa rubah dia. Lo jangan ragu-ragu,gue yakin lo bisa!"

"Gue gak yakin dia mau. Gue bingung harus gimana"

'Kayanya gue kenal suara ini' batin Charren.

"Lo tuh ya,dibilangin ngeyel mulu. Cepetan lo lakuin,sebelum kesempatan itu diambil orang! Gue tau kalo lo..."

"Eh Ren,lo ngapain di sini? Malah ngelamun lagi,uda yuk pulang"ucap Della tiba-tiba mengagetkan Charren.

'Itu siapa? Suaranya familiar. Kesempatan apa? Apa yang mereka rebutkan?' percakapan itu terbayang-bayang dipikiran Charren.

"Haloooo,ngelamunin apaan sih lo?"tanya Della mengayunkan tangan di depan mata Charren

"Ha? Enggak,uda yuk pulang"ajak Charren.

Charren dan Della berjalan menuju motor Della berada.

BRAKK

Charren jatuh terjembab ke tanah.

"Eh maaf,kamu gak papa?"ucapnya sambil mengulurkan tangan,membantunya berdiri.

"Gak papa pala lo peyang? Kaki gue sakit,lo main tabrak aja"ucap Charren memegangi kakinya.

"Kaki kamu berdarah, uhm..gue anter ke uks ya"pinta laki-laki berbadan tegap, rambut acak-acakan, bermata coklat kehitaman tersebut.

"Gak usah, gue mau pulang"ucap Charren acuh.

"Tapi..kaki kam---lo berdarah,gue bantu jalan ya"pinta laki-laki itu lagi.

"Gue bilang gak usah ya gak usah Dalen! Udah gue mau pulang,muak gue liat wajah lo, minta ditabok sepatu!"ucap Charren meninggalkan laki-laki yang bernama 'Dalen' tersebut.

Dalen mengacak rambutnya frustasi.
~~~~

Yuhuu halo gaes,maapkan saya jika part ini pendek ya,maklum authornya bingung mau ditambahin apa lagi:v

Btw di mulmed ada Dalen loo:v

Vomentnya ditunggu yaa🙆

Salam peluk cium author😘😘

hidden change ; inception.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang