Hujan tidak turun
Tanah tempatnya berpijak kering
Rumput-rumput saja tak mau menghijau
Apalagi daun singkong yang ia tanamMatahari terus menyala
Jagung tak ditanam tapi jadi keringat
Dia menggerutu sambil menahan haus
Kemarau ini menyengsarakan hidup"Kita pulang, Nak."
Dia berseru serta menarikku menjauhi kebun
Aku menurut seperti pembantu
Kini aku yang menggerutu dalam hati
Nanti malam kami makan dengan garam
Lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Seseorang yang Merindukan Puisi
PoesíaMenjelajahi setiap kata-kata yang ada. Dan kamu adalah satu-satunya kata yang kusuka.