Promise idr

Chapter 6

Kecuekanmu membuat
kita serasa menjadi orang asing
seperti orang yang
berlalu lalang dijalanan(?) ~

Seperti biasa hari ini hari jumat (Namakamu) berangkat sekolah biasa dijemput iqbaal. eh tunggu tunggu iqbaal kan dari kemaren sore ga ngabarin sepulang dari rumah gue, batin (Nk)

(Namakamu)pun mengecek ponselnya, siapa tau iqbaal ngsih pesan singkat seperti Bangun yang atau Siapsiap bentar lagi aku jemput. Tapi nihil tidak ada satupun pesan dari iqbaal.

Apakah pria itu benarbenar kesal atas kejadian kemarin yang tibatiba ada kak Ari? Moodnya iqbaal itu memang susah ditebak, tapi (Nk) memaklumi akan hal itu.

Kini (Nk) sudah memakai seragam sekolahnya dan memberi polesan bedak dan lipglos natural rasa strawberry , tak lupa menyemprotkan minyak posh nya.

“Bang gue Nebeng ya”
Pinta (Nk) yang kini sudah berada di meja makan bersama mamanya dan bang bisma

“Ogah ah, gue mau ngejemput Nasya. Rumah Nasya sama sekolah lo kan beda jalur, nanti gue telat lagi mana hari ini ada kuis”
Jelas bisma panjang lebar

“Yaudah (Namakamu) biar mama anterin sekalian mau ngecek butik..

.. emangnya kenapa iqbaal gak jemput kamu? ” Lanjut mama (Nk)

“Huhh auu deh Ma” Jawab (Nk) malas

“Mungkin dia lelah haha”

Celetuk bisma yang disertai kekehan, kemudian berdiri dan menyalami Mama nya dan berangkat kuliah

Kini (Nk) duduk di samping Mama nya yang sedang mengemudi, memang mereka kini sedang dimobil.

Sedangkan disisi lain, iqbaal kini telah membuka garasi rumahnya, dan mengeluarkan motornya yang berwarna merah itu.
Brumm brummm
Kini ia melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumahnya menuju sekolah.

Di tengah perjalanan ia menyipitkan matanya dan membuka kaca helm nya sambil mata melihat kedalam minimarket yang terdapat gadis yang baru saja masuk kedalamnya.
Kok kaya Zidny sih, batin iqbaal.

Tak kerasa kini iqbaal sudah berada diparkiran sekolahnya, memarkirkan motor dan membuka helmnya.

“Makasih ma, Assalamualaikun”

Iqbaal yang mendengar itupun langsung menoleh kearah sumber suara, lalu turun dari motornya dan berjalan kearah kelasnya.

(Nk) yang barusaja datang pun melihat kearah iqbaal yang mulai jauh.
Langsung saja (Nk) mengikuti iqbaal kekelas dengan langkah cepat.

Iqbaal langsung duduk disamping Arul yang berada di depan meja Aldi dan bastian.

“(Namakamu) mana baal? tumben, biasanya nempel terus” Ujar Gebby.

“Gak berangkat bareng gue”
Jawab iqbaal dengan tangan yang memainkan kunci motornya.

Tibatiba