Aku Darlena Adara.Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah.Aku berharap sekolah ini cocok denganku,Semoga saja begitu.
Aku memperkenalkan diri di depan kelas dan duduk di bangku yang berada di sudut kelas, kelas ini cukup ribut. Hal itu menganggu indra pendengaranku.
Saat aku duduk dan memperhatikan pelajaran. Aku merasa seseorang tengah menatapku.
"Nama lo?" ujarnya, aku memutar bola mata ku malas. Apakah dia tidak mendengarkan saat aku memperkenalkan diri? Aku terlalu malas menjawab pertanyaan nya. Jadi, aku hanya diam.
Dia pergi,
Untung saja,
Pelajaran telah berakhir,kami akan pulang ke rumah masing-masing. Suara gemuruh hujan juga terdengar Aku menatap ke jendela,bulir-bulir air memenuhi jendela.Hujan membuat aku berniat mencari minuman hangat.aku menemukan sebuah caffe dari jendela. Aku tersenyum, lalu dengan lekas keluar kelas.Untung saja,aku menonton ramalan cuaca pagi tadi,jadi aku membawa payung hari ini. Aku mengeluarkan payung hijau lalu membuka payung itu.Berjalan dengan tenang ke Caffe itu.
Aku memesan hot cappucino dan chese cake. Mataku mendelik mencari bangku kosong.Yang akhirnya aku putuskan ke meja dengan satu bangku di sudut ruangan.
Aku mendengar sesuatu yang menderit.Kulirik ke depan.Ternyata,laki-laki aneh yang tadi cengar-cengir tidak jelas di depan ku. Aku hanya diam beberapa menit. Aku biarkan laki-laki itu dengan tidak kewarasannya.
"Nama lo siapa? "
Aku tetap asyik dengan Handphone.
"oke, gue dikacangin dan gue panggil lo manusia aja deh " dia kembali berbicara dengan wajah tertawa.
"semerdeka lo aja" jawabku ketus tanpa menatapnya.
"akhirnya lo ngomong juga, gue sebenarnya penasaran deh sama lo"
hening tak ada jawaban.
"apanya yang penasaran?" ujar ku aku mengalihkan pandangan ku padanya.
" lo menarik aja" ucapnya
"Lo mungkin buta, gue hanya remah-remah roti di kelas " Ujarku sinis.
"Gue suka remah-remah roti apalagi remah-remah red velvet kek elu" ujarnya
"Apa?"
Dia menghela nafas,"Gue Abiyan lo bisa manggil gue Ian anak anak kelas sering manggil gue itu kok"
"Sorry, gue gak penasaraan" jawabku
Tak terasa hujan pun mulai teduh. Aku memeriksa tas ku karena aku takut ada yang tertinggal termasuk payung hijauku.Semua telah ada. Aku bangkit dari bangku.
"Gue duluan ya" tanpa berniat menatapnya.Dengan cepat aku berjalan. Meninggalkan dia. Sepanjang perjalanan,aku memikirkan kata-kata dia.
Menyukai remah-remah red velvet?
Bodoh
Kenapa tidak sekalian memakan red velvet nya?
****
Author's NoteHalo!,ini cerita pertamaku di watpaad kasih vote dan saran aja udah cukup kok 😊
See you soon!

KAMU SEDANG MEMBACA
For My First Love
Teen FictionDara tak menyangka Ian akan tertarik padanya sejak pertama bertemu. Ia kira Ian hanya menggangu karena sifatnya pendiam. Sifat periang Ian membuat Dara susah menebak apa yang dirasakan cowo itu. Apakah perasaan aneh Dara ada pada Ian? Cerita belum...