"Gue pensasaran sama lo"
"Apa?"
----
"Daraaa, cepat bangun. Kamu mau telat?! "
Suara Ibuku membuatku kaget terbangun.Aku mengucek mataku. Lalu tanganku bergerak meraih kaca mataku. Aku menengok ke arah jam dinding. Seketika aku merasa serangan jantung kecil mendadak.
Sial,
Jam 07.15
Aku lompat dari tempat tidurku.Aku berlari mengambil handuk dan pergi mandi. Memakai pakaian yang sudah tergantung di lemari. Aku langsung lari keluar.
"Maaf yah mah...Dara gak sarapan. Dara udah telat,nanti Dara makan di sekolah kok" teriakku setengah panik.
"Makanya jangan begandang nonton drama jepang kan jadi gak sarapan " omel ibuku mengiringiku.Aku memakai sepasang sepatuku.
Aku hanya tertawa kecil.
Aku berdiri berbalik dan menyalami ibu ku. Dengan langkah besar aku berlari secepat mungkin.
"hati-hati nak.... Jangan sampai pingsan sayang" teriak ibu ku.
---
Nyaris saja aku tertinggal bus.Aku memasuki bus lalu berdiri berdesak-desakan dengan orang lain. Ini lebih baik daripada aku harus menunggu bus berikutnya yang cukup lama.
"pagi, manusia"
Suara yang tidak asing di telingaku. Aku melirik ke samping. Ternyata laki-laki aneh bernama 'Ian' berdiri tepat di sampingku.
"pagi" tanpa sadar mulutku menjawab sapaannya.Ini aneh aku menjawab sapaan seseorang yang memanggilku 'manusia'. Mungkin aku sudah tidak waras.
"tumben banget jawab" Ujar Ian lagi.
Aku hanya diam.Perasaanku sedang bercampur aduk antara kesal dan panik. Untung saja ia tidak mengoceh macam-macam. Jika saja dia mengoceh mungkin aku akan meledak disini.
Setelah sampai di sekolah. aku turun dengan panik.
Sial
Gerbangnya ditutup.
"seloww aja neng... gue juga sering telat hukumannya sih gak terlalu berat" ucap Ian dari belakang. Aku berbalik, menatap sengit Ian. Terlihat jelas wajah polos Ian.
"Apa lo? " ucapnya lagi.
----
"Darlena,kamu kan murid baru kenapa bisa telat ?" ujar Rosita
"Emm.. Sa.. ya.. kesiangan bu" jawabku dengan gugup.
"kenapa bisa kesiangan?"
"Sa...ya.."
Otaku bingung mencari alasan.
"Dia lagi mimpiin saya bu" potong Ian
Deg!
"Ian.. Jangan motong-motong deh" ujar ibu Rosita meninggikan suara.Sedangkan Ian hanya cengengesan tidak jelas.
Kok dia bisa tau? Dia bagaikan cenayang saja
Ah sudahlah,
Ibu itu mengatur nafasnya, " Kalian saya hukum.Saat pulang sekolah kalian akan membersihkanWC.Untuk Ian,kamu membersihkan WC laki-laki dekat kantor guru dan Darlena kamu membersihkan WC perempuan dekat kantor guru"
Mata ibu itu menatap tajam Ian, "Ian jangan mencoba kabur karena saya akan mengawasi kamu"
Wajah masam Ian terlihat. Mungkin Ian tadi berpikir untuk kabur.
"sekarang kalian boleh kembali ke kelas" ujar ibu rosita
Kami mengangguk.Ian dan aku berpamintan dengan ibu itu. Lalu keluar dari ruangan itu.
Aku berjalan menuju kelas bersama Ian.
"gile, ibu rosita makin galak aje" ujar Ian
Aku hanya melihat sekeliling sekolah ini dan tak menghiraukannya
***
Setelah pelajaran ,selesai aku merapikan buku pelajaran dan ingin menjalankan hukumanku yaitu membersihakan wc.Ian menghampiri mejaku."Ayooo, manusia kita beragkat"ujar ian
"Lo aja duluan" ucapku datar.
"Gak ah gue maunya bareng sama lo" Katanya dengan nada agak memerintah. Entah kenapa auranya agak berbeda dengan biasanya.
Aku tetap berdiri diam.. Tiba-tiba tangan Ian menggandengku. Lalu menyeretku keluar.
"Ian tangan lo gak usah gandeng gandeng" bentak ku
Dia tersenyum dan menertawakan ku,apanya yang lucu?
Dia malah tidak menghiraukanku
***
Aku menyikati lantai toilet ini dengan penuh semangat. Sedangkan Ian dia malah bengong dengan gaya bodohnya. Tunggu, untuk apa aku peduli dengannya . Lebih baik aku menyelesaikan masalah hidupku
"Ayo dayang sumbi yang semangat " ujar Ian menyemangati ku
Aku berpikir sejenak.
Bukankah dayang sumbi ibu nya Jaka Tarub dan sejak kapan dayang sumbi jadi bawang putih?
"Lo ga pernah dengar cerita Jaka Tarub yah? " jawab ku
"Bukannya dayang sumbi ada di cerita bawang merah bawang putih? " ujar Ian polos
Aku tertawa kecil dengan kebegoan Ian. Anak SD saja tahu Dayang Sumbi ibunya Jaka Tarub.
Ian berdehem, " lupakanlah... Btw lo udah selesai? "
"sedikit lagi"
"lo gak ngerjain?" sambungku.
"terserah gue" ujarnya
Padahal, ibu rosita adalah termasuk deretan guru yang disipinnya luar biasa. Berani sekali ian tidak menjalankan hukuman dari ibu rosita.
"akhirnya selesai "
Kulihat jam telah menunjukan pukul 04.30 .akan susah mencari angkot"Yok pulang "ujar Ian
"Gak" tolak ku
"Gue ini berprikewanitaan. Gue antarin lo pulang " ujar ian sambil menekan kata prikewanitaan
"Emang lo siapa gue? "
"Calon pacar lo" jawab Ian dengan ringannya
Blushhh...
Kok aku jadi blushing sih?***
Author's NoteMaaf ya agak gaje,
Ditunggu yak,vote dan comment nyaSee you!
23.01.17
KAMU SEDANG MEMBACA
For My First Love
Teen FictionDara tak menyangka Ian akan tertarik padanya sejak pertama bertemu. Ia kira Ian hanya menggangu karena sifatnya pendiam. Sifat periang Ian membuat Dara susah menebak apa yang dirasakan cowo itu. Apakah perasaan aneh Dara ada pada Ian? Cerita belum...