04.

861 50 1
                                    

Hinata berlari mencari keberadaan matsuki"hei, kalian melihat matsuki?" ucap hinata

"Tidak"
Hinata mengendus kesal dan ia terus mencari matsuki dan bertanya-tanya pada teman sekolahnya namun nihil tidak ada yang tahu dimana matsuki,hinata pun meremas rambutnya "dimana aku mencari nya?" ucap hinata

"Hinata! Sebaiknya kau ke kelas kemungkinan dia sekarang di kelas" ucap sasuke

Hinata menongakan kepalanya"ya, terimakasih sasuke"ucap hinata bangkit dari duduknya dan segera ia berjalan menuju ke kelasnya

Sesampainya di kelas dan ia melihat satu- persatu teman kelasnya tapi hinata tidak menemukan nya"mungkinkah dia pergi, karena ketakutan "ucap hinata berpikir sendiri dan akhirnya ia tidak jadi mengurungkan niat nya untuk bertemu matsuki...

Sedangkan matsuki mengigit jarinya di dalam kamar mandi wanita karena ia ketakutan mendengar kabar kalau sahabat nya tewas bunuh diri " tidak mungkin dia bunuh diri, aku yakin ayami melakukan nya"ucap matsuki

Brak!!
"Eh ngeri juga ya, kok bisa dia bunuh diri ya padahal kemarin baik-baik saja" ucap nya dan matsuki mendengarnya

"Ya nih, lama-lama seram, udah ah jangan dibahas cepat an sudah, aku tunggu di luar" ucapnya

"Yaya, bawel! Cm pipis doang kok" ucap nya

"Aku gak mau mati! Seperti sahabatku sebaiknya aku hubugi harum" batin matsuki mencari kontak namanya dan menekan tombol hijau

Drt...

Drt...

Drt...

"Hallo? Matsuki ada apa?" tanya harum

"Kau harus tahu, kalau mutiara mati di sekolah ku" ucap matsuki

Deg...
"Apa!! Benarkah! Jadi benar kata peramal kemarin itu kalau kita akan mati karena ayami" ucapnya

"Ssst.. Jangan sebut dia harum nanti dia akan mendengar nya, positif saja harum, nanti sepulang sekolah kita kerumah mutiara" ucap matsuki

"Ya kau benar, kalau begitu sampai nanti matsuki dan ingat berhati-hati lah" ucap harum

"Ya terimakasih harum, dan kau juga" balas matsuki mematikan handphone dan ia menarik nafasnya dengan pelan-pelan dan ia pun keluar dari kamar mandi dan nampak di cermin ia melihat bayangan putih di belakangnya

Deg..
Matsuki meneguk ludahnya dan ia memejamkan kedua matanya "jangan ganggu aku, aku mohon" ucap matsuki dengan perlahan-lahan ia membuka matanya

Matsuki menghela nafasnya namun ia terkejut melihat tulisan di cermin" KALIAN PEMBUNUH!! SEBAIKNYA KALIAN MATI!!"

"Arghh!!" matsuki berlari meninggalkan kamar mandi dan ia melihat tsunade sensei "hei, kenapa dirimu ah! Terlihat pucat sekali" ucap tsunade

Matsuki menggelengkan kepalanya "gak apa kok sensei, aku harus ke kelas, kalau begitu saya permisi" matsuki membunggukan badannya dan pergi begitu saja

Hinata yang asyik menulis catatan dari senpai dan ia melihat matsuki datang membunggukan badannya "maaf senpai, aku terlambat karena aku tidak enak badan" ucap matsuki

"Tidak apa, duduklah" balas senpai azuma dan akhirnya matsuki duduk dan hinata pun melihat tatapan matsuki yang kelihatan pucat sekali",dia seperti nya kurang sehat?" batin hinata






**
Usai pelajaran dan saatnya siswa-siswi pulang termasuk matsuki lebih dulu keluar dengan buru-buru dan segera hinata menghampiri matsuki "matsuki, aku ingin bicara padamu?" ucap hinata

Hentakan kaki matsuki terhenti dan ia membalikan badannya "mau bicara apa? Aku sibuk" ucapnya

"Kau sibuk apa takut karena arwah ayami" ucap hinata

Deg..
Matsuki terkejut "Bagaimana bisa kau tahu dia? Kau siapa? Jangan pernah ikut campur" ucap matsuki

"Aku ikut campur, karena aku ingin menolong kalian, sejak kau datang sekolah ini aku sudah melihat arwah ayami di sampingmu dan ternyata aku mengerti sekarang, sebab itu ayami meneror kalian sampai sahabatmu mati" ucap hinata

"Jangan! Jangan sebut dia aku mohon, aku tidak ingin mati! Aku benar-benar takut" matsuki menitikan air matanya

"Sebab itu aku membantumu dengan syarat kau harus jelaskan pada keluarga ayami kalau kau dan sahabat mu lah yang melakukan nya agar ayami tenang di alam sana"

Matsuki menggelengkan kepalanya "gak, aku tidak ingin masuk penjara biarkan saja ayami meneror ku" bentak matsuki pergi meninggalkan hinata

"Ya ampun, bukannya di tolong malah begini, ah apa boleh buat" ucap hinata

Wushh...
"Apa yang kau lakukan sekarang hinata?" tanya sasuke tiba-tiba di samping hinata dan sontak hinata terkejut "astaga! Sasuke jangan buat aku jantungan deh, yang jelas aku kurang tahu tapi aku harus memaksa mereka untuk menyerahkan diri sekaligus menjelaskan pada keluarga ayami, aku benar-benar kasian juga arwah ayami pantes saja dia melakukan nya seperti itu" ucap hinata

"Hm ya kau benar hinata malah aku sependapat padamu" ucap sasuke





SKIP...
Malam pun tiba...

"Kau boleh tinggal disini sasuke tapi ingat jangan buat aneh-aneh" ucap hinata memberikan peringatan pada sasuke

"Ya ampun hinata memang aku roh mesum apa? Gak lah aku orang tidak seperti itu" ucap sasuke

"Baguslah, sebaiknya aku istirhat, aku benar-benar lelah sekali" ngeluh hinata

"Ya udah, selamat malam"

"Malam juga" hinata pun mengunci pintu kamarnya dan ia meremahkan dirinya di kasur empuk dengan perlahan-lahan mata hinata terpejam.

Beberapa menit kemudian....
Hinata membuka matanya dan ia menoleh kanan kiri"dimana ini?" tanya hinata dan ia melihat seorang gadis gemetar "tolong jangan ganggu aku,aku benar-benar minta maaf padamu" ucapnya memohon..

Wushh...
Gadis itu melayang keatas dan sontak hinata terkejut dan segera hinata membantunya namun"kenapa aku tidak bergerak? "Ucap hinata dan ia terus berusaha namun nihil ia tidak bisa menggerakan tubuhnya hingga..

Bugh!!!
" arghh!!"hinata bhlak-bhlakan terkejut melihat gadis itu terjatuh hingga darah mengalir di kepalanya.






Bersambung...

Maaf kalau jelek ceritaku kawan...

My Boy is Ghost (SASHINA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang