Part 1

362 15 8
                                    

Grazuela pov

"Grez, demi apapun itu suara si christian!! Bagus banget grez!" Aku yang sedang lahap menyantap nasi kotak ku pun tidak menanggapi ocehan orang disebelah ku ini.
-,kamu bayangin aja lagi enak enak makan ditundatunda-_-. Aku tidak terlalu perduli yaa sama yang namanya Chris chris itu. Toh, dia juga ga perduli kan sama aku?

Setelah beberapa lama kemudian dari kericuhan suara-christian-yang-bagus-banget-itu tiba saat nya untuk memindahkan suara kebentuk mp3.
"Ko suara kamu gabisa diubah kedalam bentuk mp3 ya de?" Kata si abang-abang yang bertengger didepan laptop itu. Ahh sial! Masalah apa lagi coba?
"Gabisanya kenapa ka?" Aku terus berdoa supaya suaraku bisa dipindahkan ke mp3. Kalau tidak mungkin saja kan aku tidak bisa audisi selanjutnya?
"Tenang adek cantik, suaramu bisa ku urus. Sebentar ya sayang" What the h...?? Itu benar-benar menjijikan. Pikiranku mulai kemana-mana. Saat abang-abang itu pergi aku pun melihat icon bertuliskan 'christian'.
-, Ooh okeoke apa tadi aku bilang kalau aku tidak perduli dengan laki-laki itu? Yah apa salahnya kalau aku penasaran? Aku kan hanya ingin membuktikan apa yang sedang diagung-agungkan semua orang. Aku pun membuka file tersebut. Ku dengerkan menggunakan headset. Ohh gila! Ini benar-benar bagus! Suaranya ya-Tuhan! Dengan menyanyikan lagu Grenade dari Bruno mars tapi ada whistle-nya gitu. Kalian mungkin tidak mengerti apa yang ku maksud. Kalian harus mendengarnya sendiri barulah kalian bisa berguling-guling sambil teriak 'anjriiitt bagus bangeetttt'. -,oke mungkin itu terdengar sedikit lebay.

Abang-abang itupun datang kembali. Aku kembali pada posisi duduk manisku setelah meng copy paste suara laki-laki bernama Christian itu.
"Kaka sudah bilang suaramu akan baik-baik saja de." Aku pun menghelas nafas lega. "Terima kasih" Hanya itu yang kuucapkan pada abang-abang itu. -,emangnya kalian pikir aku harus bilang apa? Apa aku harus bilang: 'makasih kk ganteng kk pahlawankuh' iya? Ohh menjijikan. Oke stop topik ini. Setelah giliranku selesai, akupun segera keluar ruangan itu.
"San, percaya atau engga lu harus denger ini!" Akupun menjejeli telinga teman seperjuangan ku itu dengan earphone. Dan aku menekan tombol play. Dan lagu itupun mulai berputar. "Gue punya suara cowok yang lo agung-agungkan itu. Haha" Kataku sedikit pongah.
"Ah masa si? Gimana caranya lo dapetin ini grez?" Tadaaa aku memang pintar. Tapi ko muka teman ku ini aneh ya? Senyumannya kaya meremehkan ku gitu. Ah sudahlah mungkin perasaanku saja.
"Adalah caranya hehe."

Setelah itu berita bahwa aku punya suaranya si Christian jadi melebar kemana-mana. Aku menyuruh semua orang untuk merahasiakannya dari laki-laki itu. So, yang tidak tau hal ini ya cuma Christian. -,kalian juga jangan bilang-bilang yaa hehe.
Saat berjalan pada koridor studio bersama Sandri, -,teman seperjuanganku itulhoo. Aku berpapasan sama Christian. Aku malu, aku yakin muka ku saat ini pasti semerah tomat. Tapi aku memberanikan diri. Kutarik nafasku panjang-panjang dan bertanya padanya. "Kamu christian yaa? Suara kamu bagus hehe" kulihat teman disampingku ini memandang Christian dengan penuh kagum, kukira dia menyukai laki-laki didepan ku ini. "Iyaa, kamu pasti grazuela kan? Ah masa sih? Kamu tau darimana?" HOLYCRAP! Dia tau nama ku gengs. Rasanya saat ini aku ingin loncat-loncat sambil memeluk teman disebelahku ini. Dan ahh asal tau saja wajahnya benar-benar ganteng. "Iya aku Grazuela, dan ini temanku. Sandri. Ah masalah itu yaa" Aku menggaruk tengkukku padahal sama sekali tidak gatal. Huh aku malu sekali. "Hai Sandri"

Setelah ngobrol beberapa menit kamipun berpisah. Dan pada saat itupun hatiku sedikit sesak. Apa aku benar-benar menyukainya? Lamunanku buyar saat Sandri memukul bahuku
"Grez! Aku suka sama Christian!"

Deg!

*****
Baru setengah yang di ceritain sama Naya padahal. Gimana gengs? Yuk komen! Follow+read+vote+comment.

Authorvea

Psikopat CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang