3. baper

2.2K 321 31
                                    

flashback off

mingyu's POV

"gara-gara lo kita jadi telatt!!" teriak tae sok jagoan

'kalau gaada aku, hyung sampai sekolahnya tahun depan ya. . . masih untung gara-gara aku hyung sampai sekolahnya hari ini, malah sewot' batinku

"lah, lo nyalahin gua?" teriakku balik

"terus gua harus nyalahin kucingnya gitu?"

"iyalah"

suasanapun menjadi hening.

"ekhem" dehem sang satpam memecah keheningan

"udah selesai berantemnya?" tanyanya lagi

"kalau udah? boleh masuk gak?" tanyakku dengan nada sedikit memaksa

"gak" jawab sang satpam

"lo berani sama kita?" tanya tae

iya, kami berdua adalah anak dari pemilik sekolah ini. tak heran kenapa banyak yang mengidolakan kami. selain kaya, kami juga menawan dan rupawan.


"lah, pak kok diem sih? masa takut sama orang kayak gitu? satpam apaan" cetus seseorang

"iyanih, kita semua sama-sama telat. masa mentang-mentang anak pemilik sekolah ga berani dikasih hukuman"

"kalau gini, mending pindah sekolah aja"

demopun terjadi. sang satpam yang shock akibat perang mulut yang semakin panas akhirnya memilih untuk memutuskan memanggil...

"udah-udah, tenang semua" tiba-tiba muncul sosok pahlawan kesiangan, lee seokmin alias kepala sekolah kami.

"bagi kalian yang terlambat hari ini, akan ditempatkan di ruangan saya. tidak diperkenankan membawa handphone, atau alat komunikasi lainnya."
"dan bagi yang melanggar, akan dikenakan sanksi setelah pulang sekolah" ucap sang kepala sekolah

setelah mendengar itu, aku menerobos penjagaan satpam dan langsung berjalan ke ruang kepala sekolah diikuti oleh taehyung, dan anak-anak yang terlambat lainnya.

- - -

kepala sekolah masuk keruangannya.

"bagi yang membawa hp, bisa dikumpulkan segera"

/menyerahkan handphone/

"tumben mau nyerahin" bisik tae ke telingaku

"jiwa pemberontakku sedang enggan untuk keluar" bisikku


"oke terimakasih. pesan saya, jangan sampai ini terulang lagi. dan untuk hari ini, kalian tidak boleh meninggalkan ruangan semenitpun tanpa ijin saya" ucap lee seokmin sambil meninggalkan ruangan

/memukul meja/
"sialan" gerutuku

"jiwa pemberontaknya, udah keluar?" tanya tae

"ah, brisik lo!"

suasana di dalam ruangan tiba-tiba hening. sebenarnya, kami tidak dihukum berdua saja tapi entah mengapa hanya suara kami yang terdengar.

manis ; meanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang