Jadi, hari ini seperti hari lainnya.
Pergi ke sekolah seperti biasa.
Mungkin untuk sebagian orang, sekolah adalah tempat yang menyenangkan.
Menyenangkan ? Ya.
Bukan karena pelajaran-pelajarannya. Melainkan karena mereka dapat bertemu dengan teman-temannya.
Bertemu dengan teman, lalu membicarakan berbagai macam hal.
Tetapi, untuk orang seperti kami, sekolah tak lebih dari tempat yang membosankan.Tak ada sapaan yang menyambut kami saat kami memasuki kelas di pagi hari.
Tak ada tawa saat kami melakukan hal konyol di kelas.
Tak ada teman sekelas yang akan menyiapkan kejutan saat kami berulang tahun.
Kenapa ? Karena kami, diriku, kita adalah kelompok yang terlupakan.
.
.
.
.
Padahal aku tak merasa melakukan hal yang salah.
Tapi, mengapa tak ada orang yang ingin mengajakku bicara dikelas ?
Mungkin karena diriku tak sama dengan yang lainnya.
Disaat semua anak-anak perempuan dikelasku membicarakan tentang barang-barang branded yang mereka beli, aku hanya dapat mendengarkan, sambil menggambar.
disaat seperti itu, aku berpikir "coba aja, gua bisa kaya mereka..."
Tapi, kenyataan ? Aku tak akan pernah bisa seperti mereka.Mereka yang tanpa berusaha sedikitpun, mendapat semua perhatian.
Mereka yang tanpa bekerja, mendapat semua yang mereka inginkan.
Untukku, jika aku ingin mendapatkan yang aku mau, aku harus bekerja.
Ingin rasanya hidup seperti mereka...."Woi, ngelamun aje" Aku terkejut.
Saat kulihat kedepan, terdapat sesosok wanita yang sangat kukenal.Namanya, Eileen.
Murid cewek yang mempunyai reputasi yang sangat buruk di sekolah. saat aku mulai dekat dengannya, entah berapa banyak guru yang datang padaku, meminta-ku untuk menjauhinya.
Dia memiliki gebetan. Setiap kali dia bertemu denganku, yang ia bicarakan hanya gebetannya saja."elu gue panggil malah dikacangin" ujarnya sambil duduk dibangkunya, yang tepat berada di depanku.
"Napa Lin?" Tanyaku sambil melanjutkan gambar.
"Sini-sini, gua mau cerita" ujarnya sambil mengisyaratkan ku untuk mendekat.
"Lu bayangin yah..."
Dengan 3 kata itu, cerita Eileen pun dimulai.Tak terasa, jam istirahat pun datang.
Jam yang paling kubenci.
Kenapa? Karena semua orang akan tertawa, berbincang tentang banyak hal. Aku benci semua itu.
Terlebih lagi, aku sendirian.Eileen pergi keluar kelas, mencari "temannya".
Aku pun meraih buku gambarku yang sempat kututup tadi.
belum sempat tanganku membuka buku gambar tersebut, tiba-tiba sebuah botol mengenai tanganku.
Terdengar suara bisik-bisik dari arah botol tersebut datang.
Tiba-tiba, seorang pria datang menghampiri ku.
Hanya satu kata yang terlintas di pikiranku saat melihatnya.
"Gebetan Eileen""sorry tadi gasengaja... boleh tolong operin botolnya gak?" Tanyanya.
Aku langsung memutar bola mataku.
Mau tak mau, aku mengambil botol yang berada tepat di bawah kaki-ku.
"Tenkyu" ujarnya sambil berjalan kembali ke tempat teman-temannya.
Pertemuan tersebut adalah pertemuan pertamaku dengannya.
Selama ini, aku hanya mendengar tentangnya dari Eileen.
Satu hal yang membuatku bingung.
"Kok Eileen bisa demen sama orang kayak gitu ya?"-to be continued-
*update every week*
//AN//
halo semua, ini kekny crita pertama author di wattpad deh...
Semoga kalian semua suka yaa lup lup
-author yang #tjakeph *ceritanyanarsis*-
KAMU SEDANG MEMBACA
Nice To Meet You, Love You
Teen FictionGimana rasanya suka sama orang tanpa alasan yang jelas ? Terlebih lagi kalau kalian belum pernah ngomong sama sekali sebelumnya ? Semua dimulai dari tatapan mata saat presentasi pertama di bulan Agustus "I don't need no reason to like him"