Hadiah Ulang Tahun

251 7 0
                                    

Langit bercahaya bintang bertaburan indah hiasi gelapnya malam.semilir angin menusuk hingga kedalam dada.teringat pada satu harapan yang slalu ku teriakan pada diriku sendiri akankah aku menemukan cahaya.cahaya yg menyinari jiwaku mengobati luka hatiku dan memperbaiki hidupku.hidupku yang dulu berjalan disebuah jalan setapak yg gelap dengan mata tertutup.

***

Aku dibesarkan di sebuah panti asuhan entah sejak kapan dan kenapa aku bisa berada di sana yang ku tau bu aisyah menemukanku dan merawatku.dia sangat baik padaku dan sudah ku anggap sebagai ibu kandungku dia sangat menyayangiku.

"Amira jangan main bola nanti kamu jatuh nak..!"
"Jangan khawatir bu aku tidak akan terjatuh.."

Iyah dengan nama itu bu aisyah memanggilku.sama seperti asal usulku aku tidak tahu siapa yang memberi nama itu padaku. usiaku baru 17 tahun dan minggu depan adalah hari ulang tahunku tepatnya pada tanggal 09 september.aku memang seorang wanita tapi dari dulu aku suka bermain sepak bola.entah apa yang membuatku tertarik pada sepak bola yang ku tau sepak bola itu bisa membuatku melupakan sejenak kepedihanku.

Hari ini adalah hari kepedihanku maka dari itu aku sedang mengobati luka hatiku dengan bermain bola.hati siapa tak bersedih jika di hari yang seharusnya membahagiakan hati malah menjadi luka diawal sebuah cerita.iyah tepatnya 30 september aku berulang tahun.ku kira hari ini aku akan mendapat sesuatu yang mengembirakan namun ternyata aku salah besar.kata kata itu membuat hatiku terluka."apa salahku hingga semua orang menjauhiku.??"

Aini yang membuatku seperti ini aku tak menyangka dia akan mengatakan hal seperti itu pada teman teman sekelasku.ia yang dulunya teman karibku sedari kecil kini menjadi penghianat dalam hidupku.

Dia yang dulu selalu mengahapus air mataku dan menghiburku kini dia pula yang mengoreskan luka itu.aku tak tau harus kemana lagi aku berlari untuk menceritakan semua.aku sangat kecewa padanya.

"Aku memang tak seberuntung dia yang ditinggalkan orang tuanya karna kecelakaan tapi aku sangat yakin aku bukanlah anak buangan dari hubungan terlarang aku sangat yakin itu walaupun aku sendiri tak mengetahui akan hal itu.." gumamku dalam hati.

***
Malam ini ku hadapkan mukaku ke atas langit kurebahkan diriku diatas rumput hijau yang terhampar luas di belakang halaman panti.kutatap bintang kecil dilangit yang sedang berusaha keras untuk menyingkirkan awan kegelapan dan berusaha memancarkan cahaya indahnya.
Kubiarkan mata ini terpejam dalam kegelapan malam karna percuma jika aku buka mataku pun tak kan merubah semua keadaanku.

Ingin rasanya aku berlari dari semua kenyataan ini tapi kurasa takakan mungkin karna dengan berlari masalah akan terus membuntutiku dan jalan satu satunya adalah menghadapinya.walaupun aku belum tahu cara untuk menghadapinya.

Ku biarkan angin malam menghembuskan semua kepedihanku.pergi membawa luka dan datang kembali dengan beragam tawa.

"Ini sudah malam amira.apa kamu tidak mengantuk.??" Bu aisyah menghampiriku."belum bu..mira belum ngantuk." Tukasku pada bu aisyah.

Bu aisyah mendekatiku lalu ia duduk disampingku."terkadang dalam hidup ini terdapat sesuatu yang misteri.yang dulunya kita benci bisa kita cintai dan yang kita cintai bisa menjadi sesuatu yang kita benci." Kata kata itu terlontar begitu saja dari bu aisyah.seolah ia tau apa yang terjadi saat ini padaku. "Aku mengenalmu bukan hanya sekedar nama akan tetapi rasa.bicaralah nak siapa tau ibu dapat membantumu.." kata kata yang sangat indah itu mampu melerai lukaku" terimakasih bu karna dengan kehadiran ibu saja sudah lebih dari cukup bagiku". Tukasku"ibu hari ini aku berulang tahun .bolehkah aku meminta sesuatu darimu.??" Ibu aisyah tersenyum dengan rasa penuh cinta ia berkata "tentu saja nak..kamu ingin apa dari ibu..??" Aku memang menginginkan sebuah hadiah tapi bukan barang yang dapat dibeli dengan uang melainkan.."aku ingin kau memeluku ibu.." dengan nada lirih kupinta hal itu padanya.ibu tersenyum pada ku"tentu sayang jangankan memelukmu memberikan hati untukmupun pasti akan ibu lakukan itu jika kau inginkan..ibu sangat menyayangimu amira..sangat menyayangimu..kamu adalah mutiara hati ibu nak.." tak terasa air mataku menetes dalam pelukan hangatnya aku menangis bukan karna aku teringat lukaku melainkan menangis karna bahagia.aku belum pernah mendengar kata kata seindah itu,sungguh sangat indah.

"Kau tau bu aku bahagia..aku bahagia bisa mengenalmu..dan mendapat kasih sayang yang penuh darimu.walau kau tak sedarah denganku namun aku rela jika aku harus mengorbankan nyawaku untukmu.aku mencintaimu bu..sangat mencintaimu aku tidak ingin berpisah darimu.." ibu aisyah menangis dalam pelukanku."mengapa ibu menangis apa aku telah melukai perasaan ibu.maafkan aku ibu..aku tidak bermaksud.."ibu menatapku dengan lembut dan menghapus air mataku."tidak sayang.kau tidak pernah melukai ibu.ibu menangis karna ibu juga sangat bahagia.ibu tidak ingin berpiasah dengan mu ibu sangat mencintaimu.."

Kasih seorang ibu dapat menjadi obat mujarab penghilangan kesedihan.bahkan aku lupa bahwa hari ini aku sedang terluka
Kini sedikit demi sedikit luka ku mulai terobati.ibu kau memang bukan bagian dari darahku tapi kau adalah bagian dari hidupku kau bagian dari hatiku.di dekatmu aku tenang di dekatmu aku tentam dan di dekatmu aku merasakan kebahagiaan yang tak ternilai.terimakasih ibu,sungguh mulia hatimu.

***

Isyarat Cinta Amira (PENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang