Chapter - 5

47 18 3
                                    

~~~

3 menit yang lalu bel istirahat sudah berbunyi.
"Dar, Nad gue duluan ke kantin ya sama Adri?" Ujar Rey saat menghampiri Nadine dan Daren yang masih merapikan buku nya.

"Gue ikut." Seru Daren setelah selesai memasukkan bukunya kedalam tas.

"Kalian duluan aja deh, gue masih ada urusan." Daren sedikit heran dengan perkataan Nadine tetapi tak beberapa ia mengangguk dan berjalan keluar kelas bersama Adri dan Rey.

Nadine kemudian berjalan menuju ke bangku seorang gadis yang tengah membaca buku, dapat Nadine pastikan buku yang ia baca adalah sebuah Novel.

"Fan, mau ke kantin bareng gak?" Tanya Nadine saat tiba dibangku itu sambil menepuk pundak gadis yang bernama Fany itu.

"Oke deh." Jawabnya sambil tersenyum lalu memasukkan buku Novelnya ke dalam laci meja.

Kedua gadis yang memiliki paras yang tak bisa diremehkan itu sedang berjalan ke arah kantin, sepanjang perjalanan banyak pasang mata yang memandangi mereka dengan tatapan kagum dan juga tak suka.

Di arah lain, seorang gadis sedang berjalan berlawanan dengan Nadine dan Fany. Gadis itu mempunyai paras yang cantik, tubuh ideal serta memiliki 2 orang teman yang berjalan berada tepat dibelakangnya.

"Nad?"

"Ya?"

"Aku risih deh sama tatapan mereka." Ujar Fany sambil menunduk, mungkin takut menatap siswa-siswa yang berada di koridor sedang memerhatikan mereka berdua.

"Itu tandanya mereka kagum sama lo, tapi ada juga sih yang iri." Ujar Nadine sambil mengangkat bahunya sekilas.

Nadine sedikit melirik ke arah kanan menemukan Fany yang sedang mengangguk-ngangguk tanda mengerti dengan ucapan Nadine. Sudut bibir Nadine sedikit naik ke atas hingga membentuk sebuah senyum kecil yang sangat manis.

Saat tatapannya kembali fokus ke depan Nadine melihat Sera yang sedang berjalan ke arahnya, ia pastikan bahwa tak lama lagi akan berpas-pas an dengan gadis itu. Sungguh Nadine sangat benci melihat Sera, mungkin menurut siswa sekolahnya Sera seperti bidadari tapi tidak jika menurut Nadine justru Sera seperti iblis yang mempunyai rupa seperti bidadari. Sera memang memiliki fisik yang cantik tapi sifatnya nol besar.

Nadine hanya memutar bola matanya dengan malas saat berpas-pas an dengan Sera yang menatapnya tajam.

"Aw!" Ringis Nadine saat Sera menyenggolnya dengan keras. Syukurlah ia tak terjatuh, Fany menahan Nadine agar tak terjatuh.

"Lo gak bisa jalan ya?" Tanya Nadine sambil menahan lengan Sera agar tak kabur.

"Maksud lo apaan?!" Ujar Sera dengan menaikkan suara satu oktaf di atas Nadine.

"Ck! Seharusnya gue yang nanya, maksud lo apaan jalan sambil nyenggol gue? Kayak anak bayi yang baru belajar jalan tahu gak!" Nadine berdecak tak suka. Ini sudah kesekian kali nya Nadine bertengkar dengan Sera entah itu karena masalah Daren atau yang lainnya.

Terlihat Sera tampak geram dengan ucapan Nadine, tangan Serah sudah mengepal tanda sedang marah. Tangan itu kini sudah berada di udara, Nadine tak bisa berbuat apa-apa ia hanya menunggu waktu tangan itu melayang di pipi mulusnya dan meninggalkan bekas merah. Sungguh untuk hari ini Nadine sangat tak mood untuk meladeni Sera.

Happ..

Sebuah tangan menangkap tangan Sera yang hampir menampar Nadine.
"Jangan sekali-kali kamu main kasar sama Nadine!" Fany. Ia berhasil menyelamatkan Nadine dari tamparan itu.

Strong (Cause You!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang