4. Bad Impression

69 6 7
                                    

"Dasar. Matcha addict."


"Dangshin gajangisseo naleul algo."


_



Laki-laki itu hanya mengutak-atik ponselnya sejak sepersekian sekon waktu yang lalu. Mungkin sedang stalk mantan? Haha. Entahlah. Sedangkan si gadis hanya mengaduk-ngaduk minumannya asal.

"Jadi, bagaimana?" Seru Jinhye memecah keheningan yang ada.

Laki-laki yang sering dipanggil 'cheol' itu pun hanya mengernyit bingung.

"Maksudmu?"

"Berminat untuk menceritakan padaku siapa sebenarnya bocah tengik tadi pagi?"

Seungcheol pun kembali memasang wajah bingungnya.

"Bocah tengik? Maksudmu, Jungkook?"

"Yah. Jungkook. Jinkook. Kikook. Siapapun namanya. Bisa kau cerita padaku?"

"Wah wah. Sepertinya Hana akan memiliki saingan sekarang. Hahaha."

"Hana? Kekasih si bocah tengik?" Seungcheol yang menahan tawanya pun mengangguk antusias.

"Sialan. Buat apa aku mengagumi berandal bodoh sepertinya. Lebih baik aku pacaran denganmu."

Boleh. Kau mau ku tembak sekarang, Hye?

"Aish. Kau pikir aku mau dengan balok es sepertimu? Ew. Bisa mati beku aku nantinya."

Jinhye pun hanya memutar bola matanya malas.

Yah. Balok es. Ada yang lebih buruk dari itu?

"Yayaya. Katakan sesukamu. Tapi, ayolah Cheol. Beritahu aku. Kau ingin aku mati penasaran eoh?"

"Hahaha. Baiklah baiklah."

Jawab Seungcheol sambil sibuk memegang perutnya yang sakit karena datang bulan. Eh. Engga. Karena kebanyakan ketawa.

Ehe.

"Jadi, Jungkook itu sebenarnya temanku-"

"Kalau itu aku sudah tahu bodoh. Tidak sekalian saja kau bilang kalau Jungkook itu sebenarnya adalah laki-laki?" Sambar Jinhye sambil merengut kesal.

"Sabarlah, Pendek!"

"Maksudku, sebenarnya kami itu teman sejak sekolah dasar,

Jinhye pun terfokus dengan segala yang akan diceritakan oleh Seungcheol.

Karena kalau boleh jujur, dia juga sedikit penasaran dengan laki-laki bernama Jinkook tadi. Eh, apa aku sudah benar menyebut namanya? Entahlah. Intinya bocah tengik yang baru ia temui tadi pagi. Selama sekolah di Jujeon, Jinhye tak pernah sekalipun melihat batang hidung bocah tengik itu.

Tapi, apa kita bisa percaya Jinhye si introvert itu? Ayolah. Hidupnya yang hanya berkutat dengan buku mungkin membuatnya tak akan peka dengan lingkungan sekitar.

Apa masih mungkin dia mengenal seorang Jeon Jeongguk?

"Ayahku berteman baik dengan ayahnya. Mungkin semacam relasi? Entahlah. Intinya aku dekat dengannya. Dan, ah ya. Kami di klub yang sama. Eagle Eye. Klub baseball Jujeon. Kau tahu itu kan?"

"Si tengik itu anggota tim baseball?"

"Yah. Kau bisa menyebutnya begitu. Dia memang jarang latihan, tapi tanpa latihan pun dia berhasil mencetak angka untuk pertandingan dengan SMU Daewon bulan lalu. Keren, bukan?"

Prfct Sch DiariesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang