kritik dan saran jangan lupa... oke langsung aja CEKIDOTT!!
Dengan langkah tergesa – gesa Ave menuju ke ruangan Alfa untuk menyerahkan laporan yang harus ditandatangani oleh sang CEO tersebut. Tadi Pak Rega memerintahkannya untuk segera meminta tanda tangan Alfa, sebenarnya Pak Rega bisa meminta langsung kepada Alfa tanpa harus menyuruh Ave tapi sejak insiden 'marah – marah' Pak Rega sebisa mungkin menghindar dari Alfa kecuali ada hal – hal yang tidak bisa dia wakilkan.
Saking terburunya Ave tidak menyadari jika dihadapannya ada orang tanpa sengaja Ave menabrak orang tersebut. Berkas yang dibawa Ave pun berhamburan ke lantai.
"Maaf, Bapak tidak apa-apa" Ucap Ave gugup sambil melihat orang yang ditabraknya.
"iya, saya tidak apa-apa." Jawab orang tersebut ramah.
"Maaf sekali lagi saya tadi terburu-buru jadi tidak melihat jika didepan saya ada orang." Ucap Ave lagi sambil mengambil berkasnya yang jatuh dilantai.
"Santai saja saya juga salah kok tidak memperhatikan sekitar saat berjalan." Ucap orang tersebut sambil membantu membereskan berkas Ave.
"Tidak usah pak saya bisa sendiri."tolak Ave saat melihat orang tersebut membantunya mengambil berkas yang jatuh tadi.
"Gak apa-apa, ini juga salah saya kok." Ucap orang tersebut sambil menyerahkan berkasnya ke Ave.
"Terimakasih pak." Ucap Ave saat menerima berkas tersebut.
"Sama-sama oh ya nama kamu siapa, saya Davi Pratama." Ucap Davi to the point seraya mengangsurkan tangannya kedepan.
"Eh, saya Ave pak." Ucap Ave kaget seraya menjabat tangan Davi.
" Jangan panggil saya Bapak, berasa tua banget panggil Davi aja." Becanda Davi.
"Tapikan pak." Ucap Ave
" Gak usah pake tapi- tapian lagi pula umur kita nggak beda jauh."
"iya pak, eh Davi."
"hahaha, kamu lucu." Ucap Davi ketawa memperlihatkan giginya yang putih dan rapi. Ave hanya bisa merona mendengar pujian dari Davi. Melihat muka Ave yang merona Davi hanya bisa terdiam. Terpesona!!
"kamu tadi mau kemana ? kenapa terburu – buru?" Tanya Davi
"Saya mau ke ruangan Pak Alfa, untuk memeriksa sekaligus tanda tangan berkas ini." Jawab Ave sambil menunjukkan berkas ditangannya.
"Aku juga mau kesana, eh tapi bentar dulu deh lebih enak kalau ngomongnya nggak usah terlalu formal kesannya gimana gitu lagipula kita kan sudah jadi teman." Ucap Davi.
Teman darimana coba perasaan baru kenal tadi, tapi ya sudahlah, piker Ave.
" Okelah Dav." Jawab Ave pasrah.
"Ya udah, ayo." Ajak Davi.
***
"Pagi." Ucap Davi tiba-tiba, Alfa yang mendengar sapaan Davi hanya bisa memutar bola matanya. Bosan! Tapi ada yang mengganjal di hati Alfa kenapa Davi bisa bersama dengan cewek ceroboh itu jangan – jangan Davi udah mulai mendekati cewek itu. Batin Alfa.
"Ave kamu kok bisa bareng Davi kesini?" Tanya Alfa.
"Tadi ketemu Davi di depan pak jadi sekalian bareng kesini." Jawab Ave gugup, entah kenapa setiap ketemu Alfa bawaannya gugup mulu, piker Ave.
"Davi ?" Tanya Alfa heran.
"eh iya pak." Ucap Ave tidak mengerti.
"Gak usah heran Al gue sama Ave kan udah berteman jadi wajar dong kalau panggil nama tanpa embel – embel pak." Jelas Davi sambil tersenyum miring kearah Alfa. Sedangkan Alfa hanya bisa menghela nafas tidak disangka perkembangannya secepat itu baru juga kenal udah panggil nama. Melihat reaksi Alfa, Davi hanya bisa tersenyum dengan langkah santainya Davi mendudukkan dirinya dikursi depan meja kerja Alfa dan menolehkan kepalanya kearah Ave yang hanya bisa menundukkan kepalanya.
YOU ARE READING
My Love is My CEO
RomanceIni adalah kisah cinta biasa diantara dua orang anak manusia, dimana masa lalu datang merusak segalanya. Akankah mereka bertahan ? # Alfa dan Ave (AA)