CEMBURU

102 0 0
                                    

setelah sekian lama meditasi  akhirnya ide untuk ngelanjutin cerita ini muncul juga. terimakasih buat otakku yang tak pernah lelah selalu mendukungku dan tak lupa makasih buat tanganku yang masih setia ngebantuin buat ngetik cerita gaje ini. sekian basa basinya langsung ke cerita aja... sorry kalau makin gaje!!!

salam penulis abal abal.!!


Kita tidak tahu apa yang terjadi besok, semua sudah dituliskan dalam sebuah takdir. Apapun yang terjadi nanti kita hanya perlu menerima dan menjalankannya.

Langit yang cerah udara segar yang berhembus seharusnya membuat siapa saja semangat menjalani kegiatannya hari ini tetapi semua itu tidak berlaku bagi Ave. Sungguh sial pagi ini sudah bangun kesiangan ditambah ban motornya bocor tidak ada tanda –tanda angkutan umum yang lewat mana waktu sudah menunjukkan jam 7.50 alamat terlambat nanti. Lengkap sudah penderitaannya.

Tanpa disadari ada sebuah mobil sedan hitam metalik mendekat kearahnya keluarlah seorang pemuda menggunakan kemeja putih yang pas melekat dibadannya yang tegap dengan langkah pasti menghampiri Ave yang sedang panik.

"Ve sedang apa kamu disini?" Tanya pemuda itu yang tak lain adalah Davi.

"Ban motor aku bocor dan aku lagi nungguin angkot tapi gak dateng – dateng, tapi kok kamu ada disini ?" Jelas Ave.

"Aku tadi lewat sini dan gak sengaja liat kamu dipinggir jalan jadi aku berhenti aja takut kamu kenapa – napa" Ucap Davi khawatir. Ave hanya bisa tersenyum melihat kekhawatiran Davi kepadanya terlihat begitu jelas diwajahnya. Terharu.

"Kayaknya angkot kamu lama mending bareng aku aja yuk kalau nanti – nanti takut telat." Ajak Davi

"Gak ngerepotin nih." Jawab Ave

"Gaklah, sesama teman harus saling tolong menolong." Jelas Davi

"Terus motor aku gimana?" Tanya Ave

"Biar nanti orang kpercayaan aku yang bawa motor kamu ke bengkel." Tambah Davi

"Baiklah, makasih ya" Ucap Ave sambil tersenyum yang dibalas senyum oleh Davi.

Dengan langkah santai mereka berjalan menuju mobil, Davi siap siaga membukakan pintu untuk Ave. Betapa terkejutnya Ave saat tahu Alfa duduk di jok belakang mobil tersebut sedang sibuk dengan tablet yang dibawanya. Davi dengan santai duduk dikursi kemudi melihat tatapan terkejut Ave Davi pun menjelaskan bahwa Alfa menumpang mobilnya pagi ini yang disambut dengan tatapan tajam oleh Alfa. Davi hanya bisa menampilkan muka innocentnya melihat tatapan tajam Alfa ke dirinya. Siapa juga yang numpang orang ini mobil gue, gerutu Alfa dalam hati.

Suasana berubah menjadi canggung Ave tidak tahu kalau Alfa ada didalam mobil ini pagi ini Alfa terlihat tampan dengan jas silver metaliknya dipadukan kemeja warna hitam. Karisma dan wibawanya terlihat semakin bersinar saat dia memakai pakaian itu membuat Ave semakin kagum melihatnya. Pujaan hatinya satu mobil dengannya tidak pernah terbayangkan oleh Ave walaupun laki – laki itu tidak menatap dirinya sama sekali. Kenapa bukan Alfa yang menghampirinya tadi dia pasti akan senang hati menerimanya jika Alfa yang menawarkan bantuan tanpa Ave sadar dirinya tersenyum lebar.

"Kamu kenapa Ve senyum –senyum kayak gitu ?" suara Davi memecahkan kecanggungan yang tercipta di mobil tersebut.

"Gak kok lagi senam wajah." Ucap Ave ngasal yang disambut tawa oleh Davi.

"Emang ada senam wajah kayak gitu." Ucap Davi geli

"Ada kok." Jawab Ave sambil mengerakkan wajahnya kekanan dan kekiri

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 22, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Love is My CEOWhere stories live. Discover now