Chocolate strawberry vanilla

2.2K 77 41
                                    

Chap 06

Pemuda berpawakan tinggi dan berkulit eksotis nampak memasuki lift kawasan apartments mewah di kawasan hijau sungai han. Laki laki bertinggi 189cm itu melonggarkan dasi hitam yang melilit lehernya. Dia juga melepas kaca mata baca yang setia menemaninya menjalani aktifitas padat di hari jum'atnya.

Pemuda itu menekan tombol bertulisan 'SKY' dimana tempat beristrirahatnya berada. Di lihat dari wajahnya pemuda tampan bak vampire itu sangat terlihat jika dirinya sangatlah kelelahan. Dia memijat pangkal hidungnya. Tubuh tingginya ia senderkan di badan lift yang sedang bergerak naik.

Badan tinggi tegapnya seperti kebas. Tubuhnya benar benar lelah ingin cepat sampai di kasur besarnya dan bermesraan dengan gulingnya.

Ting

Lift akhirnya sampai di lantai paling atas gedung apartments mewah itu. Pemuda bernama mingyu itu langsung masuk kedalam apartmentsnya. Melepas sepatunya dan menggantinya dengan sandal rumah. Jas hitamnya ia gantung sembarang. Dia nampak tidak peduli dengan sekitarnya saat ini.

Apartments mewah miliknya gelap di karenakan lampunya padam semua. Tapi dia nampak tidak peduli. Apartments miliknya itu hanya di terangi cahaya bulan yang menerobos masuk lewat kaca yang membentang lebar di hadapannya.

Jika tidak sedang lelah. Mingyu memilih membaca buku dan meminum wine lamanya sambil menikmati pemandangan malam yang indah. Namun sayangnya badannya membutuhkan istirahat yang cukup sebelum memulai hari berikutnya di esok hari.

"Haaah aku mandi besok pagi saja"

Mingyu membuka kulkas dan meraih air putih dan meminumnya langsung dari botolnya. Dia tidak peduli kalau jisoo atau seungcheol marah keesokan harinya.

Ngomong ngomong soal jisoo dan seungceol. Mingyu tidak tau dimana kedua sahabatnya itu berada. Dia juga tidak peduli mereka pergi kemana. Mingyu malah bahagia kedua sahabatnya itu tidak ada di apartmentsnya. Hingga mingyu bisa istirahat tanpa gangguan dari kedua sahabatnya yang super jahil itu.

"Semoga saja mereka tidak berbuat hal yang aneh aneh malam ini. Aku sungguh lelah. Butuh istirahat"

Pemuda bertinggi 189cm itu menutup pintu kulkas dan melepaskan dasi hitamnya. Tidak lupa dia juga melepas satu persatu kancing kemeja hitamnya, hingga membuat pahatan sempurna di perutnya terlihat.

Jika seseorang melihat mingyu berpenampilan seperti itu saat ini. Ku jamin saat itu juga orang itu pingsan.

"Haaaahh lelahnya"

Mingyu menjatuhkan tubuhnya di atas kasur empuk miliknya tanpa melepas kaos kakinya. Mingyu menutup matanya dengan tangannya dan menutup matanya mencoba tidur.

Mingyu tidak memperdulikan badannya yang nampak lengket karena keringat. Baginya saat ini tidur adalah hal yang sangat ia butuhkan.

Detik demi detik berlalu menjadi menit dan menit pun berlalu menjadi jam. Sudah satu jam berlalu mingyu tertidur. Namun tidur nyenyaknya beberapa saat yang lalu sedikit demi sedikit terganggu oleh sebuah suara yang ia yakini berasal dari kamar sebelahnya. Lebih tepatnya kamar milik pemuda manis yang tinggal bersamanya.

Mingyu mencoba mengabaikan suara suara aneh dari sebelah kanannya. Namun sayangnya hal itu tidak berguna. Semakin mingyu ingin menutup pendengarannya, semakin jadi pula suara aneh itu terdengar.

"Arrgggghh. Tidak bisa kah mereka melakukan hal aneh di siang hari"

Mingyu mangacak ngacam rambutnya dengan frustasi. Dia lalu bangun dari tidurnya dan melangkah keluar dari kamarnya. Dia melangkah keluar menuju kamar di sebelah kanannya, dimana suara aneh itu terdengar.

Chocolate Strawberry Vanilla Where stories live. Discover now