✨DIAM

53 2 0
                                    

Tepat di pertengahan bulan April

-------------

"Yah. Gimana dengan Zahra ? Apa zahra juga akan tetap tinggak di bersama kita yang terus berpindah-pindah ?" Mamah Zahra saat memulai percakapan di saat akan tidur

"Aku kadang juga bingung mah. Kalok Zahra terus kita bawa ke sana-sini kasian pendidikanya"

"Zahra masih kecil, apa iya kita berani untuk meninggalkanya lama dan tidak bersama kita ?"

Ayah Zara hanya membalas tersenyum manis "Yaudah Mah.. mungkin Kita butuh berfikir dulu beberapa hari lagi" meneruskan senyumnya dan langsung mengecup kening istrinya

"Kita langsung tidur aja ya Yah"

Beberapa saat kemudian..mereka sudah lelap di bawah alam mimpinya

-------------------

Tidak biasanya pagi-pagi gini mereka terlihat murung

"Mamah sama Ayah kenapa ?" Zahra bertanya sambil mengerutkan dahinya

"Ngak ada apa-apa Zahra. Udah langsung mandi aja yuk, nanti terlambat sekolah lo" Mamah zahra mengalihkan pembicaraan

"Ah Mamah, masih dingin banget lo ini"

"Pakek air hangat. Di kamar mandi kamar aja"

------------------

Saat malam yang cukup sepi di ruang tamu di temni kopi dan sepiring pisang goreng hangat bikinan Mamah Zahra malam itu

"Yah, kita bulan depan sudah di pindah tugaskan di Taiwan dan Filipin "

"Aku juga bingung Mah. Zahra mau ikut ke siapa ?" Sambil menyeruput secangkir kopi hangat yang masih mengebul

"Emh, Yah mungkin kalok kita ikutkan salah satu dari kita ngak akan adil dan justru makin kasian ke Zahra. Gimana kalok Zahra kita bawa ke indonesia ?"

"Ke rumah siapa Mah"

Setelah perdebatan panjang dengan penuh kepasrahan dan penerimaan. Mereka berdua harus bisa meneriam keputusan mereka bersama

"Baik, sebagai kepala rumah tangga aku mengambil keputusan, Zahra kita bawa ke rumah adik mamah ya"

Mamah zahra hanya membalas anggukan dengan senyum dingin. Karena zahra tidak bisa besar bersamanya

--------------------

Tepat di pertengahan bulan Mei Zahra di terbangkan ke Indonesia

"Zahra, Mamah sama Ayah mau ke indonesia. Zahra ikut yuk !" Senyum Mamah zahra menipu

"Asik !! Kita ke indonesia mau kemana Mah ? Bali ? Raja Ampat ? " bersorak gembira

"Enggak kesana. kita kesana mau ke Rumah Opah" membalas kegembiraan zahra dengan pelan

------------------

Pesawat jurusan Kuala Lumpur-Surabaya  siap take off pada 10.30

"Mah.. di atas itu rasanya indah banget ya" sambil melihat keluar jendela pesawat

"Iya. Tapi kita juga harus sadar, setinggi apapun kita terbang suatu saat kita pasti juga akan kembali di dasar" memberikan pesan yang masih belum Zahra pahami

Landing di bandara internasional juanda tepat pukul 11.15

"Yah, kita udah di indonesia ?" tanya Zahra dengan semangat
"Udah, tuh liat tulisanya " sambil menunduk mendekat ke samping pipi zahra dan menujuk ke arah papan pengumuman kedatangan

Tak lama mobil jemputan dari Adik Mamah Zahrapun datang

"Mbak Dani !" Teriakan yang berasal dari salah satu jajaran mobil jemputan

"Ah, Adek !!" Mamah zahra sambil berlari lalu memeluk adik perempuan nya sambil menangis melepas ke haruan

Ayah dan Zahra berjalan di belakang dengan pelan sambil menarik koper bawaanya

------------------

Perjalanan kurang lebih 4 jam dari bandara ke tempat nenek (opah dari zahra)

"Alhamdulillah, mbak Dani kita udah sampek di rumah Ibuk"

"Wah, udah beda banget sama dulu ya?!"

Setelah mereka bercengkrama panjang. Dan sang suami juga bercengkrama dengan suami dari Mamah Zahra

"Eh, Ayo turun, masuk-masuk rumah ayo, Zahra nggak usah malu ayo masuk aja"

Zahra yang polos hanya membalas dengan anggukan

-------------------

Di luar rumah terdengar cengkrama asik dari Ayah Zahra dan suami dari Adik kandung Mamah Zahra

di sisi ruangan dalam ada suara melepas kerinduan antara Mamah Zahra dengan  Ibunya

-----------------------

"Zahra, Ayo sini, ini kamar Zahra selama menginap. Tuh Tante kasih warna pink hello kity di kasurnya" bicara adik Mamah Zahra dengan nada ceria dan penuh senyuman

"ini kamar Zahra Tante ?" tanyanya polos

"iya.. Ayo masuk" Ajaknya

Setelah beberapa saat bermain dengan zahra di kamar barunya
Tante Zahrapun izin ke Zahra mau ada keperluan keluar

"Zahra, Tante keluar dulu ya, Mau bikinin teh Mamah mu sama Eyang uti"

zahra yang polos hanya mengangguk dan mencoba memahami apa (eyang uti) itu

Suasana kamar yang tadinya cukup ceria dengan drama dongeng boneka-boneka barby dan boneka  beruang seketika sepi

Zahra yang kecil dan polos belum berani keluar kamar dan lebih memilih untuk tetap di kamar barunya yang penuh warna namun tidak sewarna dengan perasaannya saat itu

Zahra polos hanya terpaku di kamarnya sambil memegangi boneka barby yang baru di berikan ke Zahra oleh Tantenya

Zahra mencoba menjadi teman barby barunya. Namun dia gagal
Karena barby itu tetap tidak berbicara saat zahra mengajaknya

"Barby, Zahra cantik nggak ?" tanya nya ke boneka barby yang dia dekatkan ke telinganya

"Barby itu cantik, tapi lebih cantik kalok pakek hijab kayak Mamah Zahra!" sahutnya lagi ke barby yang sekarang ia tatap di depan perut kecilnya

Di situlah zahra mulai merasa sendiri dan memilih untuk diam...

TERSELIP NAMAMU DI SETIAP DOA KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang