✨AYAH !

110 3 3
                                    

Di malam itu aku tak bisa tertidur . Sampai perlahan cahaya dari sela sela jendela mulai menyelinap ke kamar dan suara deru montor mulai semakin terdengar dan terasa mendekat

Taklama suara ketukan pintu dan salan membuatku tersentak  kaget dari pembaringanku pagi itu

"tunggu sebentar!" sambil menegakkan badanku dari tempat tidur

"jegrek" suara pintu ku terbuka

"Oalah, kamu mbak. tak kira syapa" Tanyaku lega

kakak tertuaku pulang ke rumah

"lha mok kira syapa to dek ?" dengan nada yang ceria namun tidak di ikuti dengan mimik mukanya

--------------------

Di sisi rumahsakit ada seorang laki laki 50an tahun sedang berjuang untuk hidupnya

Dia adalah Ayah Syahrul. Setelah di cek up secara keseluruhan ternyata dia menderita gejala stroke

Kakak kedua dan ketiga Syahrul hanya bisa duduk termenung di luar dan terus membacakan lantunan ayat-ayat al-Qur'an

-------------------

Syahrul di rumah sendiri, kakaknya yang pertama hanya menyiapkan sarapan pagi sekali untuknya lalu pergi menjemput ibu dan kakak ke empat syahrul di rumah neneknya yang sedang acara 1000 harian sepeninggal kakung

Setelah sarapan dengan mi rebus dan telur dadar bikinan kakak pertamanya dia pindah ke ruang tamu depan

Entah apa yang di pikirkan Syahrul kecil saat itu, tapi dia hanya melamun dan melihat semrawutnya jalan

Beberapa hari dia terus sendiri, bergonta ganti ada saja yang pergi, namun kadang dia juga di temani

Syahrul beberapa hari terus seperti itu, setelah sarapan dia pasti pindah ke ruaang tamu dan tengkurap di sisi pintu untuk melihat jalanan. Dia sendiri tidak tau apa yang ada di pikiranya

Tapi matanya yang menerjemaahkan kebingngunganya, perlahan namun kian deras tetesan demi tetesan air matanya mengucur, membasahi dagu, tangan bahkan lantai

Mungkin dia sebagai anak kecil yang masih polos, tidak ada dosa dia bisa merasakan kontak batin dengan Ayahnya yang begitu dekat seperti sahabat sendiri

"Ayah !!" jeritnya dalam hati

"Ayah, akan terus nganterin aku ke kamar mandi, terus nemenin aku ngaji, Ayah juga terus nemenin Syahrul saat pengen mainan, pokok harus nemenin ya Yah!" suara lirih Syarul dengan pikiran polosnya

Syahrul terus merintih dan menyebutkan semua kenangan bersama sang Ayah sambil terus memukulkan tanganya ke lantai yang sudah lumayan basah oleh air matanya

Dia 4 hari terus menerus seperti itu, sampai hari terakhir tepat pada 9 Mei 2007

--------------------

Ayah Syahrul yang semula kondisinya mulai membaik yang di rawat inap di ruang kelas ekonomi di rencanakan akan pulang dua hari lagi

Namun Allah berkata lain

"wiu..wiu..wiu" suara alaram yang sedang di pencet perawat di bagian samping oksigen tanda keadaan darurat

---------------------- 

Di rumah  Syahrul hari ini hanya merenung, entah kenapa hari ini dia hanya bisa melamun dan tak bisa melepaskan emosinya

Kakak pertama syahrul yang menunggu Syahrul di rumah dan melihat Syahrul seperti itu mencoba mengalihkan perhatiannya

"Syahrul, ikut Mbak nggak ?"

"Kemana?" tanyanya lesu sambil menatap jalanan yang penuh dengan arus kendaraan manusia

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TERSELIP NAMAMU DI SETIAP DOA KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang