♧ 3

811 153 3
                                    

• • •

Sehun lagi-lagi mengulas senyum miris mengingat hari itu, mengingat betapa bodohnya ia berpikir Soojung akan menghubungiku beberapa saat lagi, karena justru itulah awal Soojung tak menghubunginya atau meresponnya selama 3 minggu dan akhirnya memutuskan hubungan dengan si pemuda.

Ia pikir memang masalah kecil, namun tidak bagi Soojung. Soojung terlukaㅡtentu saja. Bukan karena tidak dibelikan bunga, namun karena respon Sehun yang... terlalu kasar, benar?

Dan itu bukanlah kali pertama Soojung harus mengecap salty Sehun. Selama satu setengah tahun hubungan mereka, ia selalu memendam sendiri sakit hati karena ucapan pedas Sehun. Ia sudah lelah.

Dan Jongin berhasil menyembuhkan luka hatinya.

Sehun tersenyum miris lagi melihat mereka berdua, tentu Jongin akan dengan senang hati memberinya sebuket mawar merah setiap harinya.

Tes

Sehun berjengit, air matanya meluncur turun di pipinya tanpa seijinnya!

Sehun buru-byru menyekanyaㅡtentu saja ia tak ingin seorangpun mendapatinya tengah menitikkan air mata. Ia pasti bakal terlihat amat konyol.

Seorang Oh Sehun menangis? Tolol betul.

Bahkan dia sudah bahagia bersama orang lain. Bukankah harusnya Sehun pun turut bahagia dengannya?

Ah, tapi, bicara sih mudah.

Nyatanya? Sulit, Bung.

Sehun menghela napas lagi, hatinya tak pernah sesesak ini, ketika semua kenangan bersama Soojung menyeruak satu-persatu, menerbitkan nyeri di dadanya.

Sehun bangkit dari tempatnya semula, beranjak menuju belakang gedung olahraga.

Sehun bukan tipe pemuda melankolis yang sangat putus asa ketika putus cinta, bukan, Sehun benci kekonyolan semacam itu.

Namun, saat ini, ketika melihat Soojung bahagia bersama yang lain, ketika semua kenangan bersamanya teringat kembali... Sehun menjadi konyol seperti itu.

"Hun!" seru sebuah suara berat yang telah Sehun hapal diluar kepala siapa pemiliknya.

Ia hanya menoleh enggan, cowok itu muncul disaat yang tidak tepat.

"Oi," sahutnya sekenanya.

Chanyeol berlari kecil kearahnya dengan tangan kekasihnya dalam genggamanㅡyang nampak sedikit kesusahan mengikuti langkahnya.

"Sendirian aja? Idola sekolah macem lo? Gak percaya, hahaha" ujarnya dengan ekspresi yang sangat dibuat-buat, dan berhasil membuat kekasihnya terkekeh geli.

Sehun hanya meninju pelan lengannya.

"Gue gak suka cewek-cewek pengejar pacar orang kayak mereka," sahut Sehun, berusaha terdengar mantap. Padahal jawabannya tentu saja karena ia tak ingin datang selain dengan Soojung.

Chanyeol kembali tertawa.

"Lah? Lo kan udah bukan pacar orang?"

Ah bangsat.

"Dia? Dia dateng sama siapa?" tanyanya lagi, yang membuat ekspresi Sehun kembali mengeruh.

"Jongin," Sehun singkat dengan raut datar.

Chanyeol berusaha mencairkan suasana dengan membulatkan mulutnya dan menggoyang-goyangkan kepalanya sambil menepuk bahu Sehunㅡmungkin bermaksud melawak, sekaligus menghibur. Tapi Sehun sungguh tak dapat mentolerir gurauan sekarang ini.

Kekasih Chanyeol terlihat membisikkan sesuatu padanya dan Chanyeol mengangguk.

"Hun, gue masuk dulu, ya. Jangan nangis lo!" ujar Chanyeol bersamaan dengan tawa, kemudian menggenggam tangan kekasihnya dan melenggang pergi.

Melihat caranya menggenggam tangan kekasihnya, membuat Sehun kembali teringat dengan kenangan yang menyakitkan.

• • •

"Hun, film itu bagus nggak?" ujar Soojung ambil melihat-lihat poster film yang terpampang di bioskop.

Sehun tak menjawab.

"Hun, gimana kalau kita nonton itu aja?"

Lagi-lagi aku tak menjawab

"Sehun!" serunya sambil mengguncang pelan bahu bidang milik sang teruna.

"Hng," sahutnya pelan dan tak acuh, masih berkonsentrasi pada ponselnya.

Soojung tak bereaksi, Sehun meliriknya sekilas, dan dara cantik itu tengah bersungut-sungut sekarang.

Sehun menarik kedua sudut bibirnya, lalu mengacak rambut Soojung gemas.

"Ya, ya, terserah kamu aja, aku ngikut."

Air muka Soojung berangsur-angsur membaik, dan itu membuat Sehun lega.

Setelah mendapat tiket, Soojung menarik tangan Sehun dengan antusias, namun ditepaknya hampir serta merta.

Soojung menatapnya bingung, karena lagi-lagi, Sehun memperlakukannya dengan kasar.

"Hun...?" tanya Soojung pelan dan hati-hati. Ia memang selalu menjaga perasaan Sehun sebisa mungkin.

Tapi Sehun?

"Eh sori, Sooj."

Soojung hanya terdiam.

tbc

over again ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang