7

2.4K 109 6
                                    

Pagi ini Oliv berangkat sekolah diantar oleh papanya, tentu saja dia senang karena sekarang papanya selalu sibuk dengan pekerjaan di sepanjang perjalanan Oliv tidak berhenti mengoceh menceritakan hari pertamanya disekolah yang ditanggapin senyuman oleh Aryo. Sedangkan Farel sudah berangkat duluan  mungkin sekarang dia sudah berada di sekolah bercanda ria dengan temannya.

"Pa, Oliv masuk dulu ya" Pamit Oliv sebelum turun dari mobil papanya.

"Belajar yang bener ya, jangan nakal" Ucap Aryo

Oliv keluar dari mobil dan memasuki sekolah yang sudah ramai terlihat dari siswa yang berlalu lalang dilapangan sekolah, sibuk memperhatikan sekitar Oliv tersandung batu yang ada didepannya.

"Batu kampret, sakit tau lutut gue" Gerutu Oliv sambil meringis pelan.

Tidak sanggup berdiri karena lututnya yang cukup sakit Oliv hanya duduk ditempatnya terjatuh sambil meniup lututnya yang berdarah.
Hingga ada seseorang yang mengulurkan tangannya membuat Oliv cukup kaget dan mendongakan kepalanya melihat siapa orang itu.

"Lo? Muka tembok" Oliv tersentak saat melihat Dafa yang sedang mengulurkan tangannya  untuk membantu Oliv berdiri, Oliv langsung menerima uluran tangan itu dengan terpaksa.

Setelah Oliv berdiri Dafa langsung berjalan begitu saja membuat Oliv melongo."Itu anak hobi banget ninggalin gue"

Oliv berjalan pelan menuju kelasnya yang lumayan jauh dari lapangan, hampir seluruh orang yang berada dilapangan menatap Oliv dengan heran,termasuk Farel yang sedang bermain basket langsung menghampiri Oliv dengan raut muka khawatir.

"Lo kenapa?" Tanya Farel.

"Gue jatoh" Jawab Oliv pelan.

"UKS ya? Bisa jalan nggak lo?"

Oliv hanya menggelengkan kepalanya jujur lututnya tambah sakit saat dia berjalan walaupun pelan,Farel yang mengerti langsung membungkukan badannya dan menyuruh Oliv naik.

Farel langsung mengobati luka Oliv dengan obat merah dan memaikan hansaplast, walupun Farel selalu membuat Oliv kesal tapi dia sangat menyayangi adik perempuan satu satunya itu dan dia selalu berusaha menjadi kakak terbaik bagi Oliv.

"Thanks kak" Ucap Oliv setelah Farel selesai mengobati lukanya.

"Lain kali hati hati, gue nggak mau lo kenapa napa"

"Gue masuk ke kelas ya bel udah bunyi daritadi, bye kakak nyebelin"

Farel menatap tajam Oliv kemudian tersenyum saat Oliv mulai berjalan untuk masuk kedalam kelasnya, Oliv berjalan menuju halaman belakang sekolah saat ini dia sedang tidak mood untuk mengikuti pelajaran biologi, lagipula bolos pelajaran adalah hal yang biasa baginya jadi dia tidak masalah Kalau dia terkena hukuman nantinya.

Duduk dibawah pohon yang sejuk mungkin sekarang itu adalah hobi barunya selain nyaman disana juga sangan menenangkan membuat Oliv memejamkan matanya, tidak lama kemudian mulai terlelap kedalam mimpi.

                      =========

Sedari tadi Dafa mengernyitkan keningnya bingung memikirkan kejadian tadi, bagaimana bisa dia begitu saja membantu gadis itu untuk berdiri? Ada apa dengan dirinya? Jelas jelas dia tidak suka pada gadis yang sudah merepotkan dirinya hari hari kemarin.

Sudah cukup memikirkan itu semua,  Dafa berdiri bersamaan dengan pintu ruang osis yang terbuka menampilkan Rara --- sekertaris OSIS membawa beberapa kertas ditangannya.

Dafa hanya menaikan alisnya sebelah seakan akan bertanya 'ada apa?', Rara yang paham ketua osisnya emang pelit bicara hanya memberikan kertas yang berada ditangannya.

"Itu lo baca aja, gue masuk kelas lagi ya" Setelah Rara keluar Dafa kembali duduk membaca kertas yang diberikan Rara.

Selesai dengan semua pekerjaan osisnya, Dafa berjalan jalan disekitar sekolah untuk menghilangkan penatnya untung saja dia sudah ijin kepada guru untuk tidak masuk kelas karena keperluan OSIS jadi dia bisa mencari udara segar agar otaknya rileks.

"Dafa" Merasa namanya terpanggil Dafa menolehkan kepalanya kearah kanan dan melihat Rizki yang sedang berlari kearahnya.

"Kenapa lo?" Dafa menatap heran Rizki yang sedang mengatur napasnya.

"Gue telat anjir, mau kemana lo? Kenapa nggak masuk kelas?" Rizki menaikan alisnya sebelah biasanya Dafa paling tidak mau ketinggalan satu pelajaran pun kecuali ada urusan osis.

"Gue udah ijin nggak masuk kelas"

"Gue lupa lo kan OSIS,enak banget lo"

"Hm"

merasa ada ide untuk membolos pelajaran,Rizki tersenyum lebar kearah Dafa"Gue ikut lo deh, males masuk kelas gue"

Dafa hanya bergumam pelan,
Keadaan sepi hanya terdengar suara langkah mereka dan Rizki yang terus berbicara nggak jelas sesekali juga terdengar suara ribut dari satu kelas yang mungkin sedang jamkos,Dafa mempercepat langkahnya mengiharaukan ocehan  Rizki, telinganya bisa sakit kalau terus mendengar Rizki mengoceh ngalor ngidul.

"Tungguin gue bego!"

                         =======

Seseorang menepuk pipi Oliv dengan sedikit kencang, Oliv langsung membuka matanya dan menatap tajam orang yang ada didepannya,  mereka hanya cengengesan mendapatkan tatapan tajam dari Oliv.
"Kita cariin lo keliling sekolah, ternyata lo disini"

"Siska, Risa anjir kalian ganggu gue aja!" Ucap Oliv kesal.

"Ya lo ngapain tidur disini?! Bolos pelajaran lagi!" Seru Risa

"Mau jadi gembel dia" Siska tertawa kencang membayangkan Oliv yang menjadi gembel dengan baju robek robek.

"Kampret!" Oliv menatap kesal mereka.

"Kantin nggak lo?Laper gue" Tanya Siska yang sudah berhenti tertawa.

"Yaudah kuy" Ucap Oliv dan berjalanan beriringan dengan mereka.

Mereka terus tertawa disepanjang koridor membuat semua orang yang ada disana mengeryit bingung melihat mereka yang tertawa dengan kencang.

"Kalian kesambet?" Celetuk seorang siswa yang memakai kacamata bulat membuat Oliv, Siska, Risa menghentikan tawanya dan menatap tajam kearahnya.

"Apasih lo?! Siapa yang kesambet?!" Ucap Risa kencang yang membuat Oliv dan Siska menutup telinganya karena suara Risa yang cempreng bisa bisa merusak pendengaran.

"Buset Ris, suara lo cempreng banget"  Protes Siska Oliv hanya mengangguk menyetujui ucapan Siska.

"Eh,yang tadi kemana?" Tanya Risa bingung melihat siswa tadi sudah tidak ada mungkin kabur karena takut? Atau tidak mau pendengarannya rusak?
Oliv dan Siska hanya mengedikan bahunya tidak tau.

"Cepet elah, gue laper" Siska berjalan duluan menuju kantin karena cacing diperutnya sudah demo sejak tadi.

"Anjir itu anak jalannya cepet banget" Ucap Oliv dan berlari mengejar Siska diikuti Risa yang sedang berjalan pelan kaya model dibelakang Oliv.

Mereka memilih duduk dibangku pojok agar tidak terlalu berisik dan tidak diperhatikan oleh murid yang ada dikantin agar mereka bisa makan dengan tenang tanpa gangguan apapun.

----------------
TBC

Voment nya ya wkwk

[1] Troublemaker Vs Ketua OsisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang