10

3.1K 107 20
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 06.00, Dafa terbangun dengan napas tidak teratur dan keringat dingin yang mengucur dipelipisnya, kemudian dia mengambil air putih yang berada diatas nakas,meminumnya dengan sekali teguk.Setelah sedikit tenang Dafa mengacak rambutnya hingga membuatnya lebih berantakan lagi.

Dia tidak habis pikir, kenapa mimpi itu datang lagi? Setelah sekian lama dia tidak mengalaminya dan sekarang mimpi itu datang lagi mengganggu tidurnya, membuat Dafa mengingat kejadian masalalu yang membuatnya tidak punya tujuan hidup.

Siapa sangka? Dafa yang terkenal dingin,cuek,dan wajahnya yang selalu datar mempunyai masalalu yang sangat menyakitkan?

"Kenapa harus pergi?" Gumam Dafa lirih.

Terdengar suara derit pintu yang dibuka perlahan bersamaan dengan munculnya sosok wanita yang masih menggunakan celmek ditubuhnya , Dafa mendongakan kepalanya dan melihat mamanya yang sedang tersenyum.

"Kamu sudah bangun?"tanyanya sembari berjalan dan duduk disamping Dafa. Dafa hanya tersenyum dan mengganggukan kepalanya.

"Cepet mandi sana, terus turun kebawah, sarapan." Tasya mengusap lembut puncak kepala Dafa sebelum dia kembali lagi kedapur.

Setelah mamanya keluar, Dafa menghela napas gusar, kemudian beranjak pergi kekamar mandi bersiap untuk pergi sekolah. Dia harus lebih awal kesekolah, karena harus menyiapkan upacara bendera bersama anggota OSIS lainnya.

                        =======

Pagi ini, lapangan sekolah telah dipenuhi oleh siswa maupun siswi yang akan mengikuti upacara bendera. Oliv yang baru saja datang dengan seragam tanpa atribut dan terkesan berantakan, melangkahkan kakinya menuju taman belakang sekolah tanpa takut ketauan guru piket atau OSIS yang sedang berkeliling mencari anak anak yang tidak mengikuti upacara. Dia tidak berniat untuk mengikuti upacara bendera yang akan dimulai beberapa menit lagi, moodnya tiba- tiba saja turun entah karena apa.

Baru saja dia duduk terdengar teriakan nyaring dibelakang yang membuat Oliv mendengus.

"HEH KAMU! KENAPA KAMU MALAH DISINI?!" teriakan nyaring itu berasal dari Bu Bety guru yang paling killer disekolah ini. Oliv membalikan badannya dengan tangan yang menutup kedua telinganya.

"Aduh bu, jangan teriak teriak, nanti ibu cepet tua, loh" ucap Oliv dengan tangan masih menutupi telinganya.

"KAMU BERANI MELAWAN SAYA?! KAMU MAU SEKOLAH ATAU APA?!ITU KENAPA SERAGAM KAMU TIDAK ADA ATRIBUTNYA?!  DASI KAMU MANA?! SEPATU ITU WARNA HITAM BUKAN WARNA BIRU KAYA GITU! YAAMPUN OLIV,SELESAI UPACARA SAYA HUKUM HORMAT KE BENDERA SAMPAI ISTIRAHAT!"

Oliv meringis memperhatikan punggung Bu Bety yang sudah pergi setelah teriak- teriak yang membuat telinganya hampir tuli. Dia tidak habis pikir, kenapa dia selalu mendengar teriakan yang hampir membuat gendang telinganya pecah?tidak di rumah, tidak di sekolah selalu aja ada orang yang suka berteriak. Dia menggelengkan kepalanya dan mulai melangkahkan kakinya ke rooftop untuk mengembalikan sedikit moodnya.

Semilir angin menerpa wajah Oliv yang sedang memejamkan matanya, sudah satu jam dia duduk di rooftop,bahkan upacara sudah selesai sejak tadi. Dia bahkan tidak peduli dengan hukuman yang diberikan bu Bety tadi pagi karena begitu menikmati suasana di rooftop yang membuat pikirannya tenang dan mengembalikan moodnya yang buruk.

"Bodoamat sama hukuman itu"gumanya pelan.

"Kenapa lo disini?" Suara berat itu membuat Oliv menoleh kebelakang dan melihat Dafa yang sedang berdiri dengan wajah datarnya.

"Nggak salah? Harusnya gue yang nanya sama lo, lo ngapain disini?" Tanya Oliv.

"Gue disuruh Bu Bety buat cari lo! Lo bukannya hormat bendera malah enak-enakan duduk disini!"Ucap Dafa ketus kemudian menarik tangan Oliv dan membawanya turun dari rooftop.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[1] Troublemaker Vs Ketua OsisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang