Whats Wrong with Me?

763 57 6
                                    

"Lee Jinki menjadi seperti itu karenamu LEE YUNHO!!"

"Aku bahkan tidak akan menganggapnya sebagai anakku lagi! Kau urus saja anak tidak tahu diri itu!"

"YUNHO DENGAR!! Akh...."

SNAP

Jinki membuka matanya ketika mimpi buruk tentang kejadian itu hadir lagi mengganggu tidurnya. Ia menghela nafasnya panjang kemudian terduduk diranjangnya dan meminum air yang disediakan di meja nakasnya. Ia memegang dada kirinya dan mulai mengatur nafasnya dengan perlahan.

"Kenapa aku selalu memimpikan mereka? tsk!" Jinki berdecak kesal kemudian ia melihat tangan kirinya yang terasa sakit, dan ternyata tangannya itu membengkak karena terlalu tegang. Kemudian ia beralih menatap cairan infusnya yang kini sudah habis. Jinki kemudian menekan tombol merah itu dan mulai berbicara disana.

"Cairan infusku habis sus-"

"Arra! Aku akan segera kesana."

PIP

Jinki terkejut ketika mengenali suara cempreng itu. Jinki melirik jam dinding dikamarnya yang menunjukkan pukul 11 malam. Sepertinya jadwal Kibum adalah masuk malam hari ini.

CEKLEK

"Aku datang!" ujar Kibum ketika sampai dikamar Jinki seraya membawa cairan infus pengganti. Jinki menatapnya datar dan Kibum pun mulai menghampirinya kemudian memasang cairan infus yang baru dan menyambungkan dengan selang yang berada ditangan Jinki.

"Bukankah ini tugas seorang suster?" tanya Jinki seraya menatap Kibum yang serius dengan pekerjaannya.

"Kebetulan aku sedang diruangan para suster itu untuk mengambil stetoskopku kemudian akan keruanganmu untuk memeriksamu dan yah.. sekalian saja aku mengganti cairan ini. Wae? Kau tidak suka jika aku yang datang?" tanya Kibum setelah selesai dengan kegiatannya kemudian menatap Jinki didepannya.

"Yah.. aku sedikit kecewa karena bukan suster Luna yang kesini." ujar Jinki seraya mengendikkan bahunya dan Kibum pun terdiam karenanya. Entah mengapa ia tiba tiba membeku seperti ini.

"Wae?"

"Ani.. jika kau menyukainya, aku akan menyuruhnya kesini untuk menemuimu agar kau semangat kkk~" ujar Kibum dengan kekehan renyahnya dan Jinki hanya diam menatap namja cantik itu.

"Berbaringlah.. aku akan memeriksamu." perintah Kibum dan Jinki pun berbaring diranjangnya dan Kibum pun memakai stetoskopnya lalu mengarahkannya ke dada Jinki.

"Detak jantungmu normal. Apa sakit kepalamu kambuh lagi? atau dadamu sakit? Sesak nafas?" tanya Kibum bertubi tubi dan Jinki menggelengkan kepalanya.

"Aku baik baik saja. Hari ini aku tidak mengalami semua itu. Apa itu artinya aku sembuh?" tanya Jinki kemudian kembali mendudukkan dirinya diranjang dengan bantuan Kibum yang menyampirkan bantal dibelakang tubuh Jinki agar ia bersandar dengan nyaman.

"Belum pasti, hanya saja perkembangannya sangat bagus. Jika selama 3 hari kau tidak mengalami semua itu maka kau bisa pergi pulang, tapi kau harus sering kesini untuk menjalani kemoterapi untuk penyembuhanmu lalu operasi untuk pengangkatan kankermu dan kau pun bisa sembuh total." jelas Kibum dan Jinki hanya menganggukkan kepalanya mengerti.

"Beristirahatlah.. aku harus menemui pasien lain." ujar Kibum kemudian merapikan botol bekas cairan infus Jinki yang habis.

"Aku tidak bisa tidur." Ujar Jinki pelan dan Kibum menatapnya aneh.

"Aku akan menyuruh suster Luna kesini untuk menemuimu." ujar Kibum kemudian tersenyum tipis dan Jinki hanya diam menatap kepergian Kibum.

-

STAND BY METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang