PT.1

5.2K 448 78
                                    

Suasana hening menyelimuti ruangan ini, kelas 11-1. Mereka sedang menghadapi pelajaran fisika yang dapat menguras kekuatan pikiran.

Tak ada suara yang terdengar selain decitan kapur yang bergesekan dengan papan tulis.

"Permisi." Sebuah suara memecah keheningan di kelas itu.

"Ne? (Ya)" kata songsaenim (guru) pada seseorang di ambang pintu.

"Saya murid baru di kelas ini."

"Oh ne, ayo masuk."

Murid baru tersebut perlahan melangkahkan kakinya ke dalam ruang kelas itu.

"Perkenalkan dirimu."

"Ne. Annyeong haseyo, Kim So Hyun imnida. Bangapseumnida (Ya. Halo, nama saya Kim So Hyun. Senang berkenalan dengan kalian)," kata murid baru yang bernama Sohyun itu dengan membungkukkan badannya dan tak lupa dengan senyumannya.

"Arraseo (Baiklah), sekarang duduklah di samping Kyungsoo," kata songsaenim dengan menunjuk bangku yang ia maksud.

Sohyun melangkahkan kakinya menuju bangku kosong yang akan menjadi miliknya itu.

"Sekarang kita lanjutkan pelajarannya." Songsaenim pun kembali menuliskan beberapa angka dan rumus di papan tulis.

"Annyeong haseyo," sapa Sohyun pada seseorang di sampingnya.

"Annyeong. Do Kyungsoo imnida."

"Ne, bangapseumnida."

***********

"Kyungsoo-ya, kau mau ke kantin?" tanya sahabat Kyungsoo yang biasa dipanggil Suho.

"Ani (tidak), aku ingin ke perpustakaan."

"Arraseo, dan kau, emm ... siapa nama mu?" tanya Suho kepada Sohyun.

"Kim So Hyun."

"Ah, Sohyun-ah. Kau mau ke kantin?"

"Ani. Aku ingin ikut Kyungsoo saja."

"Arraseo. Kalau begitu kita pergi dulu." Suho dan Sehun pun pergi meninggalkan mereka berdua -Kyungsoo dan Sohyun-

"Kajja (ayo)"

"Ne."

Kyungsoo dan Sohyun mulai berjalan menelusuri koridor dan berakhir di ruangan yang penuh dengan buku.

Mereka mengambil buku yang mereka inginkan lalu duduk di bangku panjang yang di kelilingi rak-rak buku.

"Kau sering ke perpustakaan?" tanya Sohyun dengan nada pelan agar tak mengganggu penghuni perpustakaan yang lain.

"Ne, hampir setiap hari."

"Emm ... sepertinya aku berteman dengan orang yang pintar."

"Aniya (tidak). Aku tidak sepintar itu."

"Yak! (Hei). Apa aku sedang membicarakanmu?"

"Hah?" kata Kyungsoo dengan mata bulatnya.

"Hahaha, aku hanya bercanda. Lagi pula baru kau yang aku kenal dan kau mau jadi temanku kan?"

"Hah?"

"Aish ... kenapa kau selalu mengatakan hah? Apa kau tak mau berteman dengan ku?"

"Bukan begitu, tapi—"

"Hhh, aku mengerti. Aku sangat menyebalkan dan kau pasti tak mau berteman dengan orang menyebalkan sepertiku."

"Ani. Hanya saja, aku tak mau kau kecewa."

"Kenapa aku harus kecewa? Kau orang yang baik dan pintar. Aku pasti senang berteman denganmu."

"Hhh, kau akan tahu besok," kata Kyungsoo dengan menghela napas pasrah.

TBC ....

Disositif -dks Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang